{"title":"ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA SARI BUAH MATOA DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN","authors":"Fijri Dita Nuralamika, Rahayu Relawati, Istis Baroh","doi":"10.24929/fp.v18i1.1361","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Olahan produk buah matoa menjadi minuman dalam kemasan sari buah yang belum banyak dikenal oleh masyarakat secara luas masih terbilang usaha yang baru di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan sehingga kelayakan finansial usaha masih perlu dikaji. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelayakan finansial dan sensitivitas sari buah matoa. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Metode analisis data yang digunakan adalah kelayakan finansial menggunakan kriteria investasi. Jenis data dalam penelitian adalah data primer yang diolah diperoleh langsung melalui wawancara dan observasi kepada produsen home industry sari buah matoa.Teknik pengambil responden dilakukan secara purposive di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV positif sebesar Rp.16.984.566, IRR sebesar 11.46%, Gross B/C sebesar 1.05, Net B/C sebesar 1.36, Payback Period sebesar 5 bulan, dan hasil analisis sensitivitas menunjukkan kelayakam finansial terhadap kenaikan maupun penurunan sebesar 10% pada usaha sari buah matoa adalah komponen benefit menunjukkan sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku buah matoa dengan nilai 13.34% sedangkan penurunan benefit sensitif terhadap penurunan kuantitas produksi dengan nilai -5.9%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha sari buah matoa dikatakan layak dikembangkan dari hasil perhitungan kriteria finansial dan sensitivitas usaha, namun apabila terjadi penurunan sebesar 10% usaha mengalami kerugian maka pengusaha sari buah matoa agar dapat meningkatkan kuantitas produksi, memperhatikan harga jual produk, ketersediaan bahan baku, dan melakukan promosi penjualan untuk meningkatkan pendapatan usaha.","PeriodicalId":177435,"journal":{"name":"JURNAL PERTANIAN CEMARA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PERTANIAN CEMARA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24929/fp.v18i1.1361","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Olahan produk buah matoa menjadi minuman dalam kemasan sari buah yang belum banyak dikenal oleh masyarakat secara luas masih terbilang usaha yang baru di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan sehingga kelayakan finansial usaha masih perlu dikaji. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelayakan finansial dan sensitivitas sari buah matoa. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Metode analisis data yang digunakan adalah kelayakan finansial menggunakan kriteria investasi. Jenis data dalam penelitian adalah data primer yang diolah diperoleh langsung melalui wawancara dan observasi kepada produsen home industry sari buah matoa.Teknik pengambil responden dilakukan secara purposive di Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV positif sebesar Rp.16.984.566, IRR sebesar 11.46%, Gross B/C sebesar 1.05, Net B/C sebesar 1.36, Payback Period sebesar 5 bulan, dan hasil analisis sensitivitas menunjukkan kelayakam finansial terhadap kenaikan maupun penurunan sebesar 10% pada usaha sari buah matoa adalah komponen benefit menunjukkan sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku buah matoa dengan nilai 13.34% sedangkan penurunan benefit sensitif terhadap penurunan kuantitas produksi dengan nilai -5.9%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha sari buah matoa dikatakan layak dikembangkan dari hasil perhitungan kriteria finansial dan sensitivitas usaha, namun apabila terjadi penurunan sebesar 10% usaha mengalami kerugian maka pengusaha sari buah matoa agar dapat meningkatkan kuantitas produksi, memperhatikan harga jual produk, ketersediaan bahan baku, dan melakukan promosi penjualan untuk meningkatkan pendapatan usaha.