Puti Praharypha Rizkhy, Ida Widianingsih, Ramadhan Pancasialwan
{"title":"ADAPTASI PROGRAM KETAHANANAN PANGAN TERHADAP PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDUNG","authors":"Puti Praharypha Rizkhy, Ida Widianingsih, Ramadhan Pancasialwan","doi":"10.24198/jane.v13i2.37996","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" ABSTRACT This article explains how the City of Bandung adapts to the food security situation in the era of the Covid-19 pandemic. The City of Bandung has been implementing the Urban Agriculture program since 2014. The Urban Agriculture Program, also known as “Buruan Sae”, is a program that focuses on increasing public awareness to be able to provide some parts of their own food. The initiation of this program came as an answer to food challenges in the city of Bandung, including the low food accessibility index in the city of Bandung and inflation in the city of Bandung which is often caused by rising food prices. The City of Bandung through this program has successfully implemented it in almost 151 urban villages in the City of Bandung, and based on periodic reports submitted to the Ministry of Home Affairs regarding the availability of food, the City of Bandung has not experienced problems since the beginning of the pandemic, which shows the City of Bandung can adapt to food security stability in society. ABSTRAK Artikel ini menjelaskan bagaimana Kota Bandung melakukan adaptasi terhadap situasi ketahanan pangan di era pandemi Covid-19. Kota Bandung telah melaksanakan program Pertanian Perkotaan sejak tahun 2014. Program Pertanian Perkotaan yang juga dikenal dengan istilah “Buruan Sae”, merupakan salah satu program yang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk dapat menyediakan beberapa bagian dari pangannya sendiri. Inisiasi program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan pangan di Kota Bandung, antara lain rendahnya indeks aksesibilitas pangan Kota Bandung dan inflasi di Kota Bandung yang seringkali diakibatkan oleh kenaikan harga pangan. Kota Bandung melalui program ini telah berhasil melaksanakannya di hampir 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, serta berdasarkan laporan berkala yang disampaikan pada Kementerian Dalam Negeri terkait ketersediaan panga, Kota Bandung tidak mengalami kendala sejak awal terjadinya pandemi, yang menunjukan Kota Bandung dapat melakukan adaptasi terhadap stabilitas ketahanan pangan di masyarakat. ","PeriodicalId":370807,"journal":{"name":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JANE - Jurnal Administrasi Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jane.v13i2.37996","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
ABSTRACT This article explains how the City of Bandung adapts to the food security situation in the era of the Covid-19 pandemic. The City of Bandung has been implementing the Urban Agriculture program since 2014. The Urban Agriculture Program, also known as “Buruan Sae”, is a program that focuses on increasing public awareness to be able to provide some parts of their own food. The initiation of this program came as an answer to food challenges in the city of Bandung, including the low food accessibility index in the city of Bandung and inflation in the city of Bandung which is often caused by rising food prices. The City of Bandung through this program has successfully implemented it in almost 151 urban villages in the City of Bandung, and based on periodic reports submitted to the Ministry of Home Affairs regarding the availability of food, the City of Bandung has not experienced problems since the beginning of the pandemic, which shows the City of Bandung can adapt to food security stability in society. ABSTRAK Artikel ini menjelaskan bagaimana Kota Bandung melakukan adaptasi terhadap situasi ketahanan pangan di era pandemi Covid-19. Kota Bandung telah melaksanakan program Pertanian Perkotaan sejak tahun 2014. Program Pertanian Perkotaan yang juga dikenal dengan istilah “Buruan Sae”, merupakan salah satu program yang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk dapat menyediakan beberapa bagian dari pangannya sendiri. Inisiasi program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan pangan di Kota Bandung, antara lain rendahnya indeks aksesibilitas pangan Kota Bandung dan inflasi di Kota Bandung yang seringkali diakibatkan oleh kenaikan harga pangan. Kota Bandung melalui program ini telah berhasil melaksanakannya di hampir 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, serta berdasarkan laporan berkala yang disampaikan pada Kementerian Dalam Negeri terkait ketersediaan panga, Kota Bandung tidak mengalami kendala sejak awal terjadinya pandemi, yang menunjukan Kota Bandung dapat melakukan adaptasi terhadap stabilitas ketahanan pangan di masyarakat.
本文阐述了万隆市如何适应新冠疫情时代的粮食安全形势。万隆市自2014年以来一直在实施城市农业计划。都市农业计划,也被称为“Buruan Sae”,是一个专注于提高公众意识的计划,使他们能够自己提供部分食物。该计划的启动是为了应对万隆市面临的粮食挑战,包括万隆市的粮食可及性指数较低,以及万隆市的通货膨胀,通货膨胀往往是由食品价格上涨引起的。万隆市通过这一方案成功地在万隆市近151个城中村实施了这一方案,根据向内政部提交的关于粮食供应的定期报告,万隆市自疫情开始以来没有遇到任何问题,这表明万隆市能够适应社会粮食安全稳定。【摘要】在新冠肺炎大流行时期,中国政府应采取措施应对疫情。2014年,哥打万隆电视节目。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】印度的程序ini hadir sebagai jawaban atas tantanangan pangan di Kota万隆,antantangan rendahnya索引aksesibilitas pangan Kota万隆,但indari di Kota万隆yang seringkali diakibatkan oleh kenaikan harga pangan。哥打万隆melalui program ini telah berhasil melakakananya di hampir . 51 klurahan yang ada di Kota万隆,serta berdasarkan laporan berkala yang disamamaikan pakan Kementerian Dalam Negeri terkkait ketersedian pangan, Kota万隆tidak mengalami kendala sejak awal terjadinya流行病,yang menunjukan Kota万隆dapat melakukan adapttasi terhadap stabilitas ketahanan pangan di masyarakat。