{"title":"GAGASAN GEREJA PERSEKUTUAN (COMMUNIO) DAN KARISMATIK KATOLIK","authors":"Simplesius Sandur","doi":"10.58919/juftek.v5i1.53","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gereja adalah rumah keselamatan bagi umat Allah. Rumah ini didirikan oleh Yesus dan diwariskan kepada para murid-Nya. Ada banyak teori tentang Gereja dan teori-teori tersebut didasarkan pada ajaran suci dan pandangan para teolog. Kita sebut “model-model Gereja” terhadap pandangan-pandangan ini. Salah satu model Gereja adalah Gereja sebagai komunio atau Gereja Persekutuan. Pada poin pertama, hal ini merupakan komunio atau persekutuan dengan Yesus, kemudian komunio antara murid-murid Yesus, komunio mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Ide Gereja komunio ini didasarkan atas Kisah Para Rasul, suatu komunio para rasul setelah kenaikan Yesus ke surga. Dalam dunia modern konsep Gereja komunio berkembang setalah Konsili Vatikan II. Gereja sebagai komunio juga dikembangkan oleh para teolog setelah konsili seperti Congar dan Dulles. \nSetelah Konsili Vatikan II bertumbuh suatu gerakan dalam Gereja yang disebut dengan Pembaharuan Karismatik atau Gerakan Karismatik Katolik. Gerakan ini bertumbuh dalam Gereja Katoli dan memberikan pengaruh besar kepada Gereja dan perkembangannya di dunia modern terutama mengenai peran awam dalam Gereja. Seperti yang kami amati dalam beberapa hal, ide tentang Gereja Pesekutuan diadopsi oleh gerakan ini. Dapat dikatakan bahwa model Gereja dari Persekutuan Karismatik Katolik adalah suatu bentuk atau aktualisasi dari ajaran Konsili Vatikan II. Dalam artikel ini, kami mencoba melihat dan menjelaskan relasi antara Gereja sebagai komunio dengan Gerakan Pembaharuan Karimatik Katolik.","PeriodicalId":431700,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat dan Teologi Katolik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58919/juftek.v5i1.53","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gereja adalah rumah keselamatan bagi umat Allah. Rumah ini didirikan oleh Yesus dan diwariskan kepada para murid-Nya. Ada banyak teori tentang Gereja dan teori-teori tersebut didasarkan pada ajaran suci dan pandangan para teolog. Kita sebut “model-model Gereja” terhadap pandangan-pandangan ini. Salah satu model Gereja adalah Gereja sebagai komunio atau Gereja Persekutuan. Pada poin pertama, hal ini merupakan komunio atau persekutuan dengan Yesus, kemudian komunio antara murid-murid Yesus, komunio mereka yang percaya kepada Yesus Kristus. Ide Gereja komunio ini didasarkan atas Kisah Para Rasul, suatu komunio para rasul setelah kenaikan Yesus ke surga. Dalam dunia modern konsep Gereja komunio berkembang setalah Konsili Vatikan II. Gereja sebagai komunio juga dikembangkan oleh para teolog setelah konsili seperti Congar dan Dulles.
Setelah Konsili Vatikan II bertumbuh suatu gerakan dalam Gereja yang disebut dengan Pembaharuan Karismatik atau Gerakan Karismatik Katolik. Gerakan ini bertumbuh dalam Gereja Katoli dan memberikan pengaruh besar kepada Gereja dan perkembangannya di dunia modern terutama mengenai peran awam dalam Gereja. Seperti yang kami amati dalam beberapa hal, ide tentang Gereja Pesekutuan diadopsi oleh gerakan ini. Dapat dikatakan bahwa model Gereja dari Persekutuan Karismatik Katolik adalah suatu bentuk atau aktualisasi dari ajaran Konsili Vatikan II. Dalam artikel ini, kami mencoba melihat dan menjelaskan relasi antara Gereja sebagai komunio dengan Gerakan Pembaharuan Karimatik Katolik.