{"title":"KONTRIBUSI KELUARGA TERHADAP MUNCULNYA PERILAKU KENAKALAN PADA REMAJA","authors":"Ghea Cantika Noorsyarifa, M. B. Santoso","doi":"10.24198/share.v13i1.45814","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keluarga merupakan bagian atau unsur terkecil dari suatu masyarakat. Salah satu fungsi dasar keluarga yakni fungsi afektif. Fungsi afektif memiliki keterkaitan dengan fungsi internal keluarga yakni upaya perlindungan dan dukungan dalam hal psikososial bagi para anggota keluarga. Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan keluarga berpotensi menyebabkan berkurangnya kualitas dari fungsi afektif yang diterapkan di dalam suatu hubungan keluarga. Komunikasi yang dijalankan oleh seorang anak terutama di usia remaja dengan orang tuanya tidaklah selalu berjalan dengan baik. Terjadinya suatu persoalan antara anak dan orang tua dapat memungkinkan timbulnya permasalahan, salah satunya berupa perilaku kenakalan remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa remaja dapat dikatakan merupakan masa yang penting dan menjadi titik kritis dalam fase tumbuh kembang seorang anak menuju usia dewasa, karena pada masa remaja seseorang didorong untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dalam menghadapi suatu permasalahan yang dihadapinya. Artikel ini membahas mengenai keluarga dan dinamika yang terjadi didalam kehidupan keluarga, sehingga menjadi penyebab terjadinya perilaku kenakalan remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil studi menunjukkan bahwa kurangnya peran orang tua dalam memberikan perhatian dalam menjalin hubungan komunikasi terhadap anak menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja, maka untuk mengatasi kasus tersebut orang tua harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik bagi anak serta menjadi teladan yang baik bagi seorang anak.","PeriodicalId":123472,"journal":{"name":"Share : Social Work Journal","volume":"397 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Share : Social Work Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/share.v13i1.45814","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keluarga merupakan bagian atau unsur terkecil dari suatu masyarakat. Salah satu fungsi dasar keluarga yakni fungsi afektif. Fungsi afektif memiliki keterkaitan dengan fungsi internal keluarga yakni upaya perlindungan dan dukungan dalam hal psikososial bagi para anggota keluarga. Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan keluarga berpotensi menyebabkan berkurangnya kualitas dari fungsi afektif yang diterapkan di dalam suatu hubungan keluarga. Komunikasi yang dijalankan oleh seorang anak terutama di usia remaja dengan orang tuanya tidaklah selalu berjalan dengan baik. Terjadinya suatu persoalan antara anak dan orang tua dapat memungkinkan timbulnya permasalahan, salah satunya berupa perilaku kenakalan remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa remaja dapat dikatakan merupakan masa yang penting dan menjadi titik kritis dalam fase tumbuh kembang seorang anak menuju usia dewasa, karena pada masa remaja seseorang didorong untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dalam menghadapi suatu permasalahan yang dihadapinya. Artikel ini membahas mengenai keluarga dan dinamika yang terjadi didalam kehidupan keluarga, sehingga menjadi penyebab terjadinya perilaku kenakalan remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil studi menunjukkan bahwa kurangnya peran orang tua dalam memberikan perhatian dalam menjalin hubungan komunikasi terhadap anak menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja, maka untuk mengatasi kasus tersebut orang tua harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik bagi anak serta menjadi teladan yang baik bagi seorang anak.