Perbandingan Wound Dehiscence Pasca Seksio Sesarea antara Pasien Rujukan dan Non-Rujukan di Bandung

Melia Juwita Adha, Benny Hasan Purwara, Ruswana Anwar
{"title":"Perbandingan Wound Dehiscence Pasca Seksio Sesarea antara Pasien Rujukan dan Non-Rujukan di Bandung","authors":"Melia Juwita Adha, Benny Hasan Purwara, Ruswana Anwar","doi":"10.24198/OBGYNIA/V4N1.256","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian wound dehiscence pasca seksio sesarea dan bakteri terkait antara pasien rujukan dengan non-rujukan. Metode: Penelitian ini merupakan laporan serial kasus observasional secara retrospektif. Kriteria subjek pada penelitian ini terdiri atas pasien rawat inap yang didiagnosis wound dehiscence pasca seksio sesarea, berusia 16 - 45 tahun, paritas 1 – 8, lama rawat 3 – 14 hari, terdapat pemeriksaan kultur pus, kadar hemoglobin dan albumin selama dirawat. Penelitian dilakukan di Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung periode Januari – Desember 2019. Hasil: Dari seluruh seksio sesarea terdapat 942 kasus rujukan dan 431 kasus non rujukan. Wound dehiscence terjadi pada 20 kasus (1,45%), dengan jumlah kasus 16 (1,7%) dari seluruh kasus rujukan dan 4 (0,92%) kasus dari seluruh pasien non-rujukan. Tidak terdapat perbedaan karakteristik pasien dari kadar hemoglobin dan albumin ataupun luaran lama perawatan (p>0,05). Kultur pus wound dehiscence menunjukkan bakteri tersering yang ditemukan dua kelompok adalah Staphylococcus spp. Kesimpulan: wound dehiscence lebih sering terjadi pada kasus rujukan dan tidak terdapat perbedaan karakteristik dan jenis bakteri antar kelompok rujukan dan non-rujukan. Kata kunci: seksio sesarea, kultur pus, kasus rujukan, Staphylococcus","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA/V4N1.256","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian wound dehiscence pasca seksio sesarea dan bakteri terkait antara pasien rujukan dengan non-rujukan. Metode: Penelitian ini merupakan laporan serial kasus observasional secara retrospektif. Kriteria subjek pada penelitian ini terdiri atas pasien rawat inap yang didiagnosis wound dehiscence pasca seksio sesarea, berusia 16 - 45 tahun, paritas 1 – 8, lama rawat 3 – 14 hari, terdapat pemeriksaan kultur pus, kadar hemoglobin dan albumin selama dirawat. Penelitian dilakukan di Departemen/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung periode Januari – Desember 2019. Hasil: Dari seluruh seksio sesarea terdapat 942 kasus rujukan dan 431 kasus non rujukan. Wound dehiscence terjadi pada 20 kasus (1,45%), dengan jumlah kasus 16 (1,7%) dari seluruh kasus rujukan dan 4 (0,92%) kasus dari seluruh pasien non-rujukan. Tidak terdapat perbedaan karakteristik pasien dari kadar hemoglobin dan albumin ataupun luaran lama perawatan (p>0,05). Kultur pus wound dehiscence menunjukkan bakteri tersering yang ditemukan dua kelompok adalah Staphylococcus spp. Kesimpulan: wound dehiscence lebih sering terjadi pada kasus rujukan dan tidak terdapat perbedaan karakteristik dan jenis bakteri antar kelompok rujukan dan non-rujukan. Kata kunci: seksio sesarea, kultur pus, kasus rujukan, Staphylococcus
目的:本研究的目的是比较转介病人和非转介患者之间与肺病后脱氨现象和细菌有关的情况。方法:本研究是回顾性观察案例的一系列报告。该研究的目标是一名住院病人,他们在塞萨雷亚16 - 45岁后被诊断为wound dehiscence,年龄为16 - 45岁,年龄为paritas 1 - 8,住院时间为3 - 14天,在治疗过程中进行了对阴部培养、血红蛋白和白蛋白水平的检查。这项研究是在Hasan Sadikin大学医学院于2019年1月至12月期间进行的。结果:sesarea secesio共有942个转诊病例和431个非转诊病例。病例为20例(145%),所有转诊病例为16例(1.7%),所有非转诊患者均为4例(0.92%)。患者的血红蛋白、白蛋白或治疗长程(p> 0.05)没有明显的特征差异。红斑菌培养表明,两种最常见的细菌是葡萄球菌spp。结论:红斑菌更常见的病例是红斑菌,参考文献和非参考文献群体之间没有明显的特征和类型差异。关键词:sesarea sesarea,文化阴部,案例参考,葡萄球菌
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信