BENTUK-BENTUK KEKERASAN DAN WAWASAN KESERASIAN GENDER PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SUNGAI SERUT BENGKULU

Aziza Aryati
{"title":"BENTUK-BENTUK KEKERASAN DAN WAWASAN KESERASIAN GENDER PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SUNGAI SERUT BENGKULU","authors":"Aziza Aryati","doi":"10.29300/HAWAPSGA.V1I2.2568","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"A.       Kekerasan dalam rumah tangga adalah tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Perempuan merupakan pihak paling rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga maupun dalam relasi personal. Satu hal yang musti diingat adalah bahwa kekerasan terhadap istri atau pasangan bukan merupakan fenomena baru tetapi merupakan fenomena yang telah berlangsung lama dan derajat keseriusannya menunjukkan peningkatan sepanjang waktu. Kekerasan atau penyiksaan terhadap kaum perempuan dapat berupa kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan seksual. Penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif kualitatif ini ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan yang diterima oleh ibu rumah tangga di kelurahan Sukamerindu kecamatan Sungai Serut Bengkulu, mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kekerasan, kemudian mendeskripsikan  pengetahuan ibu-rumah tangga di wilayah tersebut tentang keserasian gender serta membuktikan apakah ada keterkaitan antara pengetahuan tentang keserasian gender dengan bentuk kekerasan yang mereka terima. Bentuk-bentuk kekerasan yang diterima ibu rumah tangga di wilayah tersebut adalah kekerasan ekonomi, kekerasan psikologis, kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Penyebab kekerasan tersebut adalah : 1) faktor dari individu yang bersangkutan, 2) faktor pasangan yang berselingkuh, pemabuk, penjudi dan berperangai buruk, 3) faktor ekonomi dengan penghasilan rendah, dan faktor sosial budaya. Pengetahuan akan keserasian gender pada kelompok ini tergolong baik tetapi tidak ada keterkaitan antara pengetahuan akan keserasian gender dengan bentuk-bentuk dan frekuensi kekerasan yang diterima.","PeriodicalId":425502,"journal":{"name":"Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29300/HAWAPSGA.V1I2.2568","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

A.       Kekerasan dalam rumah tangga adalah tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Perempuan merupakan pihak paling rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga maupun dalam relasi personal. Satu hal yang musti diingat adalah bahwa kekerasan terhadap istri atau pasangan bukan merupakan fenomena baru tetapi merupakan fenomena yang telah berlangsung lama dan derajat keseriusannya menunjukkan peningkatan sepanjang waktu. Kekerasan atau penyiksaan terhadap kaum perempuan dapat berupa kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan seksual. Penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif kualitatif ini ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan yang diterima oleh ibu rumah tangga di kelurahan Sukamerindu kecamatan Sungai Serut Bengkulu, mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kekerasan, kemudian mendeskripsikan  pengetahuan ibu-rumah tangga di wilayah tersebut tentang keserasian gender serta membuktikan apakah ada keterkaitan antara pengetahuan tentang keserasian gender dengan bentuk kekerasan yang mereka terima. Bentuk-bentuk kekerasan yang diterima ibu rumah tangga di wilayah tersebut adalah kekerasan ekonomi, kekerasan psikologis, kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Penyebab kekerasan tersebut adalah : 1) faktor dari individu yang bersangkutan, 2) faktor pasangan yang berselingkuh, pemabuk, penjudi dan berperangai buruk, 3) faktor ekonomi dengan penghasilan rendah, dan faktor sosial budaya. Pengetahuan akan keserasian gender pada kelompok ini tergolong baik tetapi tidak ada keterkaitan antara pengetahuan akan keserasian gender dengan bentuk-bentuk dan frekuensi kekerasan yang diterima.
家庭暴力是由丈夫、妻子和孩子在家庭内实施的行为,这些行为对2004年《消除家庭暴力法》第23条第1条所述的家庭、精神和和谐产生了负面影响。妇女在家庭和个人关系中都很容易受到暴力的影响。要记住的一件事是,对妻子或配偶的暴力行为不是一种新现象,而是一种持续时间更长的现象,严重程度表明随着时间的推移而增加。对妇女的暴力或酷刑可以是身体上的,精神上的,或性暴力。描述性的定性研究这个领域旨在描述的暴力形式被家庭主妇Sukamerindu区街道河沾满鼻涕班古鲁,导致了暴力因素,然后描述描述性别和谐地区ibu-rumah楼梯的知识以及证明是否有性别知识之间的关系和谐是他们所接受的一种暴力形式。该地区的家庭主妇接受的暴力形式包括经济暴力、心理暴力、身体暴力和性暴力。造成暴力的原因有一种:(1)有关个人的因素;2)不忠夫妻、酗酒者、赌徒和不良行为;3)低收入经济因素和社会文化因素。这些群体的性别和谐知识是正确的,但在接受形式和暴力频率之间没有性别和谐的知识。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信