Maulidah Maulidah, S. Wulandari, M. Tholib, Dwi Inggar Pratiwi Octavirani
{"title":"Karakteristik Umum Penderita Sindrom Koroner Akut","authors":"Maulidah Maulidah, S. Wulandari, M. Tholib, Dwi Inggar Pratiwi Octavirani","doi":"10.54832/nij.v2i1.281","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu penyakit tidak menular dimana terjadi perubahan patologis atau kelainan dalam dinding arteri koroner yang dapat menyebabkan terjadinya iskemik miokardium dan UAP (Unstable Angina Pectoris) serta Infark Miokard Akut (IMA) seperti Non-ST Elevation Myocardial Infarct (NSTEMI) dan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI). Berdasarkan data rekam medik di RS PKU Gamping pada tahun 2019 kejadian SKA sebanyak 234 orang, tahun 2020 sebanyak 179 orang dan tahun 2021 pada bulan Januari-Oktober sebanyak 189 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita sindrom coroner akut seperti merokok, diabetes mellitus, usia, jenis kelamin dan keturunan terhadap kejadian SKA. \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien SKA dengan kriteria inklusi yaitu diagnosis SKA: UAP/ STEMI/ NSTEMI/ Infark Miokard/ riwayat SKA, tetapi masih dalam lingkup penderita penyakit jantung, dilakukan perekaman EKG, pemeriksaan lipid dalam darah, dan pemeriksaan kadar gula darah. Pengambilan sampel menggunakan Teknik accidental sampling dengan dibatasi waktu Februari-April 2022 didapatkan sebanyak 89 responden. Pengambilan data dilakukan dengan mengobservasi rekam medik pasien untuk data sekunder sedangkan data primer menggunakan lembar kuesioner Riskesdas 2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square \nHasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel merokok didapatkan p-value 0,006 atau p-value < 0,05 dan pada variabel diabetes mellitus didapatkan p-value 0,000 atau p-value < 0,05 yang diartikan bahwa ke dua variabel tersebut ada hubungan terhadap kejadian SKA. sedangkan pada variabel usia,jenis kelamin dan keturunan didapatkan p-value > 0,05 yang diartikan ke tiga variabel tersebut tidak memiliki hubungan terhadap kejadian SKA. \nKesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa merokok dan diabetes mellitus merupakan karakteristik umum yang memiliki hubungan dengan terjadinya sindrom koroner akut. Sedangkan karakteristik umum usia, jenis kelamin dan keturunan tidak.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nursing Information Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i1.281","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan salah satu penyakit tidak menular dimana terjadi perubahan patologis atau kelainan dalam dinding arteri koroner yang dapat menyebabkan terjadinya iskemik miokardium dan UAP (Unstable Angina Pectoris) serta Infark Miokard Akut (IMA) seperti Non-ST Elevation Myocardial Infarct (NSTEMI) dan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI). Berdasarkan data rekam medik di RS PKU Gamping pada tahun 2019 kejadian SKA sebanyak 234 orang, tahun 2020 sebanyak 179 orang dan tahun 2021 pada bulan Januari-Oktober sebanyak 189 penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita sindrom coroner akut seperti merokok, diabetes mellitus, usia, jenis kelamin dan keturunan terhadap kejadian SKA.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien SKA dengan kriteria inklusi yaitu diagnosis SKA: UAP/ STEMI/ NSTEMI/ Infark Miokard/ riwayat SKA, tetapi masih dalam lingkup penderita penyakit jantung, dilakukan perekaman EKG, pemeriksaan lipid dalam darah, dan pemeriksaan kadar gula darah. Pengambilan sampel menggunakan Teknik accidental sampling dengan dibatasi waktu Februari-April 2022 didapatkan sebanyak 89 responden. Pengambilan data dilakukan dengan mengobservasi rekam medik pasien untuk data sekunder sedangkan data primer menggunakan lembar kuesioner Riskesdas 2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel merokok didapatkan p-value 0,006 atau p-value < 0,05 dan pada variabel diabetes mellitus didapatkan p-value 0,000 atau p-value < 0,05 yang diartikan bahwa ke dua variabel tersebut ada hubungan terhadap kejadian SKA. sedangkan pada variabel usia,jenis kelamin dan keturunan didapatkan p-value > 0,05 yang diartikan ke tiga variabel tersebut tidak memiliki hubungan terhadap kejadian SKA.
Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa merokok dan diabetes mellitus merupakan karakteristik umum yang memiliki hubungan dengan terjadinya sindrom koroner akut. Sedangkan karakteristik umum usia, jenis kelamin dan keturunan tidak.