{"title":"PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RUANG PERAWATAN RSUD POLEWALI MANDAR","authors":"M. Syikir","doi":"10.35907/JKSBG.V10I2.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hasil-hasil studi dibidang neurologimenyatakan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor satu diberbagai rumah sakit di tanah air (Batticaca, 2012). Menurut taksiran WHO, sebanyak 20,5juta jiwa di dunia sudah terjangkit stroke tahun 2015. Dari jumlah tersebut 5,5 jutajiwa telah meninggal dunia.Sebesar80%pasienstroke mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuhnya/hemiparese(Ariani, 2012). Kelemahantanganmaupunkakipada pasien stroke akanmempengaruhikontraksiotot, sehingga salah satuprogram rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien strokeyaitumobilisasipersendian dengan latihan range of motion (Potter and Perry, 2010).Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ROM terhadap peningkatan fungsikekuatan otot pada pasien stroke di Ruang Perawatan RSUDPolewali Mandar. \nMetode Penelitian, yang digunakan adalah metode Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan eksperimen Equivalent group (randomized pretest-posttest with control group). Penelitian ini mengambil sampel 10 psien stroke dengan hemiparases 5 kelompok intervensi dan 5 kelompok kontrol, yang mana tekhnik pengambilan sampel secara tehnik accidental sampling yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek yang ditemuinya saat itu dan dalam jumlah secukupnya, dimana Alat Ukur yang digunakan ialah Lembar Observasi dengan Manual Muscle Testing (MMT). Yang mana dianalisis menggunakanuji paired sample test berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05. \nHasil Penelitian, uji statistik didapatkan bahwa kelompok intervensi (P = 0,000) mempunyai pengaruh pemberian ROM dalam peningkatan kekuatan otot dan kelompok kontrol (P = 0,178) tidak mempunyai pengaruh. \nBerdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian latihan ROM, akan mempengaruhi kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparases. Sehingga sangat di harapkan agar tenaga kesehatan khususnya perawat dapat lebih intensif memebrikan ROM pada pasien stroke dengan hemiparases","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"411 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V10I2.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Hasil-hasil studi dibidang neurologimenyatakan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomor satu diberbagai rumah sakit di tanah air (Batticaca, 2012). Menurut taksiran WHO, sebanyak 20,5juta jiwa di dunia sudah terjangkit stroke tahun 2015. Dari jumlah tersebut 5,5 jutajiwa telah meninggal dunia.Sebesar80%pasienstroke mengalami kelemahan pada salah satu sisi tubuhnya/hemiparese(Ariani, 2012). Kelemahantanganmaupunkakipada pasien stroke akanmempengaruhikontraksiotot, sehingga salah satuprogram rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien strokeyaitumobilisasipersendian dengan latihan range of motion (Potter and Perry, 2010).Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ROM terhadap peningkatan fungsikekuatan otot pada pasien stroke di Ruang Perawatan RSUDPolewali Mandar.
Metode Penelitian, yang digunakan adalah metode Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan eksperimen Equivalent group (randomized pretest-posttest with control group). Penelitian ini mengambil sampel 10 psien stroke dengan hemiparases 5 kelompok intervensi dan 5 kelompok kontrol, yang mana tekhnik pengambilan sampel secara tehnik accidental sampling yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek yang ditemuinya saat itu dan dalam jumlah secukupnya, dimana Alat Ukur yang digunakan ialah Lembar Observasi dengan Manual Muscle Testing (MMT). Yang mana dianalisis menggunakanuji paired sample test berpasangan dengan tingkat signifikansi α = 0,05.
Hasil Penelitian, uji statistik didapatkan bahwa kelompok intervensi (P = 0,000) mempunyai pengaruh pemberian ROM dalam peningkatan kekuatan otot dan kelompok kontrol (P = 0,178) tidak mempunyai pengaruh.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian latihan ROM, akan mempengaruhi kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparases. Sehingga sangat di harapkan agar tenaga kesehatan khususnya perawat dapat lebih intensif memebrikan ROM pada pasien stroke dengan hemiparases