{"title":"PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN RESPONSIF GENDER : STUDI DI IAIN JEMBER","authors":"Nur Ittihadatul Ummah","doi":"10.35719/annisa.v12i2.14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Management of gender responsive educational facilities is an important issue that needs serious attention because the management of gender-responsive infrastructure can provide space to ensure the fulfillment of women's and men's rights based on their specific needs so as to create a sense of security and comfort for each user. IAIN Jember is required to pay attention to the specific needs of men and women so that dominance does not occur, does not cause difficulties for certain sexes in the use of infrastructure. Indicators of gender responsive infrastructure include the provision of separate toilets, child care and nursing rooms, provision of closed ablution places, closed prayer rooms, ideal 17 cm staircase facilities, CCTV and adequate lighting. The management of gender responsive educational facilities is needed to realize gender justice and equality, support reproductive and cultural functions. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. The technique of collecting data uses observation, interviews and document study. Data analysis using interactive analysis. The validity of the data used source triangulation and method triangulation. The results showed that: the prayer room for employees tends to be open so there is no privacy, there are wheelchairs for students with disabilities, and there is no separate toilet for male and female employees. \nPengelolaan sarana pendidikan responsif gender merupakan isu penting yang perlu mendapat perhatian serius karena pengelolaan prasarana tanggap gender dapat memberikan ruang untuk menjamin pemenuhan hak perempuan dan laki-laki berdasarkan kebutuhan spesifiknya sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi setiap pengguna. IAIN Jember dituntut untuk memperhatikan kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi dominasi, tidak menyulitkan jenis kelamin tertentu dalam penggunaan infrastruktur. Indikator infrastruktur responsif gender antara lain penyediaan toilet terpisah, ruang penitipan anak dan menyusui, penyediaan tempat wudhu tertutup, mushola tertutup, fasilitas tangga ideal 17 cm, CCTV dan penerangan yang memadai. Pengelolaan fasilitas pendidikan responsif gender diperlukan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, mendukung fungsi reproduksi dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : mushollah untuk karyawan cenderung terbuka sehingga tidak ada privasi, terdapat kursi roda bagi mahasiswa difabel. Kursi roda ini berada di poli klinik kampus, dan tidak ada pemisahan toilet bagi karyawan laki-laki dan perempuan.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Management of gender responsive educational facilities is an important issue that needs serious attention because the management of gender-responsive infrastructure can provide space to ensure the fulfillment of women's and men's rights based on their specific needs so as to create a sense of security and comfort for each user. IAIN Jember is required to pay attention to the specific needs of men and women so that dominance does not occur, does not cause difficulties for certain sexes in the use of infrastructure. Indicators of gender responsive infrastructure include the provision of separate toilets, child care and nursing rooms, provision of closed ablution places, closed prayer rooms, ideal 17 cm staircase facilities, CCTV and adequate lighting. The management of gender responsive educational facilities is needed to realize gender justice and equality, support reproductive and cultural functions. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. The technique of collecting data uses observation, interviews and document study. Data analysis using interactive analysis. The validity of the data used source triangulation and method triangulation. The results showed that: the prayer room for employees tends to be open so there is no privacy, there are wheelchairs for students with disabilities, and there is no separate toilet for male and female employees.
Pengelolaan sarana pendidikan responsif gender merupakan isu penting yang perlu mendapat perhatian serius karena pengelolaan prasarana tanggap gender dapat memberikan ruang untuk menjamin pemenuhan hak perempuan dan laki-laki berdasarkan kebutuhan spesifiknya sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi setiap pengguna. IAIN Jember dituntut untuk memperhatikan kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi dominasi, tidak menyulitkan jenis kelamin tertentu dalam penggunaan infrastruktur. Indikator infrastruktur responsif gender antara lain penyediaan toilet terpisah, ruang penitipan anak dan menyusui, penyediaan tempat wudhu tertutup, mushola tertutup, fasilitas tangga ideal 17 cm, CCTV dan penerangan yang memadai. Pengelolaan fasilitas pendidikan responsif gender diperlukan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, mendukung fungsi reproduksi dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : mushollah untuk karyawan cenderung terbuka sehingga tidak ada privasi, terdapat kursi roda bagi mahasiswa difabel. Kursi roda ini berada di poli klinik kampus, dan tidak ada pemisahan toilet bagi karyawan laki-laki dan perempuan.
管理促进性别平等的教育设施是一个需要认真注意的重要问题,因为管理促进性别平等的基础设施可以提供空间,确保根据妇女和男子的具体需要实现他们的权利,从而为每个使用者创造一种安全和舒适的感觉。六月必须注意男子和妇女的具体需要,以便不发生支配地位,不给某些性别在使用基础设施方面造成困难。促进性别平等的基础设施指标包括提供单独的厕所、儿童保育室和护理室、提供封闭的洗浴场所、封闭的祈祷室、理想的17厘米楼梯设施、闭路电视和充足的照明。需要管理促进性别平等的教育设施,以实现性别正义和平等,支持生殖和文化功能。本研究采用案例研究的定性方法。收集数据的方法包括观察、访谈和文献研究。使用交互式分析进行数据分析。数据的有效性采用源三角剖分和方法三角剖分。结果表明:员工祈祷室往往是开放式的,没有隐私,有残疾学生的轮椅,没有男女员工的独立厕所。Pengelolaan sarana pendidikan响应性别merupakan isu penting yang perlu mendapat perhau serius karena Pengelolaan prasarana tanggap性别datapan成员ruang untuk menjamin penenuhan hak perempuan danlaki -laki berdasarkan kebutuhan spifikya seninga tercipta rasan an dannyaman bagi setiap pengguna。IAIN Jember, untutuk成员kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi dominasi, tidak menyulitkan jenis kelamin tertentu dalam penggunaan基础设施。指标基础设施响应性别antara lain penerdiaan toilet terpisah, ruang penerdian anak danmenyusui, penerdiaan temputhu tertuup, mushola tertuup, fasilitas tangga ideal 17 cm, CCTV dan penerdian yang memadai。penelolaan fasilitas pendidikan响应性别diperlukan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan性别,mendukung真菌reduksi dan budaya。Penelitian ini menggunakan pendekatan kalititan dengenis Penelitian研究原因。孟古纳坎天文台的人口普查数据,瓦万卡拉丹的研究。分析数据蒙古纳坎分析相互作用。有效性数据,孟古那坎三角,数量和方法三角。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa: mushollah untuk karyawan cenderung terbuka singsinga datak ada privasi, terdapat kursi roda bagi mahasiswa difabel。Kursi roda ini berada di poli klinik kampus, dan tidak ada pemisahan厕所bagi karyawan laki-laki dan perempuan。