Prima Hermanugerah, Lasino Lasino, Roshayati Harefa
{"title":"Gereja Visioner Panggilan Memuridkan “Bangsa”","authors":"Prima Hermanugerah, Lasino Lasino, Roshayati Harefa","doi":"10.52879/jak.v1i1.57","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" A visionary church is the dream of every pastor and church congregation, but in the current reality the church is not doing what it wants and expected so that the visionary church is just a slogan without any real action. This is what is often experienced by the church, the church programs are very numerous but cannot be implemented properly. A visionary church means a church that is willing to open itself as wide as possible and can answer any problems or problems that exist in the environment around the church. For this reason, the author tries to explore how to become a visionary church that has a calling to make disciples, because currently many churches only make disciples of local congregations who in fact have joined in worship but the church has not dared to get out of its comfort zone to make disciples of the nation, especially children who live on a street that the church often ignores. This does not mean that the church takes over the government's program to alleviate poverty, but at least the church can provide answers for those who need a helping hand and the church can support the spiritually mature lives of people who have been marginalized and neglected. In order for the church to carry out the great mandate and become a visionary church, the church must make disciples of the people around the church, especially the children who live on the streets, so that the church becomes a church that has an impact on society. Therefore, the writer would like to briefly describe the matters related to and support the visionary church in carrying out the call to make disciples, especially for children who live on the streets. The author uses the literature study method that can help the author to explain more details in this writing.AbstrakGereja yang visioner menjadi idaman bagi setiap gembala dan jemaat gereja, tetapi dalam kenyataan yang ada sekarang ini gereja tidak melakukan seperti yang diinginkan dan diharapkan sehingga gereja yang visioner hanya menjadi slogan saja tanpa ada tindakan yang nyata. Inilah yang sering dialami oleh gereja, program-program gereja yang sangat banyak tetapi tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Gereja yang visioner berarti gereja yang mau membuka diri seluas-luasnya dan dapat menjawab setiap persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar gereja. Untuk itu penulis berusaha mengupas bagaimana menjadi gereja visioner yang memiliki panggilan memuridkan, karena saat ini banyak gereja hanya memuridkan jemaat-jemaat lokal yang notabene sudah tergabung dalam ibadah tetapi gereja belum berani untuk keluar dari zona nyaman untuk memuridkan bangsa secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan yang sering di abaikan oleh gereja. Bukan berarti gereja mengambil alih program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan tetapi paling tidak gereja dapat memberi jawaban bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan gereja dapat menopang kehidupan kedewasaan rohani orang-orang yang selama ini terpinggirkan dan terabaikan. Agar gereja dapat melaksanakan amanat agung dan menjadi gereja visioner, maka gereja harus memuridkan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan gereja khususnya anak-anak yang hidup di jalanan, sehingga gereja menjadi gereja yang berdampak bagi masyarakat. Oleh sebab itu penulis hendak menguraikan secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dan menunjang gereja visioner dalam melaksanakan panggilan memuridkan secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan. Penulis menggunakan metode studi literature kepustakaan yang dapat membantu penulis untuk menjelaskan lebih detail dalam penulisan ini","PeriodicalId":299605,"journal":{"name":"Jurnal Ap-Kain","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ap-Kain","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52879/jak.v1i1.57","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
A visionary church is the dream of every pastor and church congregation, but in the current reality the church is not doing what it wants and expected so that the visionary church is just a slogan without any real action. This is what is often experienced by the church, the church programs are very numerous but cannot be implemented properly. A visionary church means a church that is willing to open itself as wide as possible and can answer any problems or problems that exist in the environment around the church. For this reason, the author tries to explore how to become a visionary church that has a calling to make disciples, because currently many churches only make disciples of local congregations who in fact have joined in worship but the church has not dared to get out of its comfort zone to make disciples of the nation, especially children who live on a street that the church often ignores. This does not mean that the church takes over the government's program to alleviate poverty, but at least the church can provide answers for those who need a helping hand and the church can support the spiritually mature lives of people who have been marginalized and neglected. In order for the church to carry out the great mandate and become a visionary church, the church must make disciples of the people around the church, especially the children who live on the streets, so that the church becomes a church that has an impact on society. Therefore, the writer would like to briefly describe the matters related to and support the visionary church in carrying out the call to make disciples, especially for children who live on the streets. The author uses the literature study method that can help the author to explain more details in this writing.AbstrakGereja yang visioner menjadi idaman bagi setiap gembala dan jemaat gereja, tetapi dalam kenyataan yang ada sekarang ini gereja tidak melakukan seperti yang diinginkan dan diharapkan sehingga gereja yang visioner hanya menjadi slogan saja tanpa ada tindakan yang nyata. Inilah yang sering dialami oleh gereja, program-program gereja yang sangat banyak tetapi tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Gereja yang visioner berarti gereja yang mau membuka diri seluas-luasnya dan dapat menjawab setiap persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar gereja. Untuk itu penulis berusaha mengupas bagaimana menjadi gereja visioner yang memiliki panggilan memuridkan, karena saat ini banyak gereja hanya memuridkan jemaat-jemaat lokal yang notabene sudah tergabung dalam ibadah tetapi gereja belum berani untuk keluar dari zona nyaman untuk memuridkan bangsa secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan yang sering di abaikan oleh gereja. Bukan berarti gereja mengambil alih program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan tetapi paling tidak gereja dapat memberi jawaban bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan dan gereja dapat menopang kehidupan kedewasaan rohani orang-orang yang selama ini terpinggirkan dan terabaikan. Agar gereja dapat melaksanakan amanat agung dan menjadi gereja visioner, maka gereja harus memuridkan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan gereja khususnya anak-anak yang hidup di jalanan, sehingga gereja menjadi gereja yang berdampak bagi masyarakat. Oleh sebab itu penulis hendak menguraikan secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dan menunjang gereja visioner dalam melaksanakan panggilan memuridkan secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan. Penulis menggunakan metode studi literature kepustakaan yang dapat membantu penulis untuk menjelaskan lebih detail dalam penulisan ini
一个有远见的教会是每个牧师和教会会众的梦想,但在目前的现实中,教会并没有做它想要和期望的,所以有远见的教会只是一个口号,没有任何实际行动。这是教会经常遇到的情况,教会的项目非常多,但却不能很好地实施。一个有远见的教会是指一个愿意尽可能敞开自己的教会,能够回答教会周围环境中存在的任何问题或问题。因此,作者试图探索如何成为一个有呼召的有异象的教会,因为目前很多教会只是让那些实际上已经加入敬拜的地方会众做门徒,而教会却不敢走出自己的舒适区去做国家的门徒,尤其是那些生活在街道上的孩子,他们往往被教会所忽视。这并不意味着教会接管政府的扶贫项目,但至少教会可以为那些需要帮助的人提供答案,教会可以支持那些被边缘化和被忽视的人的精神成熟生活。教会要想执行伟大的使命,成为一个有远见的教会,就必须使教会周围的人,特别是那些流落街头的孩子成为教会的门徒,使教会成为一个对社会有影响的教会。因此,作者想简要地描述与有远见的教会有关的事情,并支持他们进行门徒的呼召,特别是对那些生活在街头的孩子。作者使用文献研究法,可以帮助作者在写作中解释更多的细节。摘要:格里亚杨观景者menjadi idaman bagi setiap gembala danjemaat gereja, tetapi dalam kenyatan yang ada sekarang ini gereja tidak melakukan seperti yang diinginkan dandiharapkan seingga gerejan yang观景者hanya menjadi口号saja tanpa ada tindakan yang nyata。英尼拉·杨为印度人服务,为印度人服务,为印度人服务,为印度人服务。杨先生的来访是杨先生,杨先生说,卢斯尼亚先生说,卢斯尼亚先生是杨先生的私人秘书,杨先生说,他是杨先生的私人秘书。untutui penulis berusha mengupas bagaidmana menjadi gereja游客yang memoriliki panggilan memoridkan, karena saitini banyak gereja hanya memoridkan jemaja - jemaat-jemaat - local yang notabene sudah tergabung dalam ibadah tetapi gereja belonberani keluar dari区域nyaman Untuk memoridkan bangsa secara khusus anak-anak yang hidup di jalanan yang服务于abaikan oleja。Bukan berarti gerejkan danterabaikan,这个项目是由一个项目组成的,这个项目是由一个项目组成的,这个项目是由一个项目组成的,这个项目是由一个项目组成的,这个项目由一个项目组成。Agar gereja dapat melaksanakan amanat agung danmenjadi gereja观景师,maka gereja harus memuridkan猩猩-猩猩yang ada di sekitar lingkungan gereja khususnya anak-anak yang hidup di jalanan, sehinga gereja menjadi gereja yang berdampak bagi masyarakat。他说:“这是我的梦想,这是我的梦想,这是我的梦想,这是我的梦想。”Penulis menggunakan方法研究文献kepustakaan yang dapat membantu Penulis untuk menjelaskan lebih detail dalam penulisan ini