PENGARUH GENOTIPE, LINGKUNGAN, DAN INTERAKSI KEDUANYA TERHADAP STABILITAS PENAMPILAN FENOTIPIK IKAN MAS

Didik Ariyanto, S. Suharyanto, F. S. Palimirmo, Yogi Himawan
{"title":"PENGARUH GENOTIPE, LINGKUNGAN, DAN INTERAKSI KEDUANYA TERHADAP STABILITAS PENAMPILAN FENOTIPIK IKAN MAS","authors":"Didik Ariyanto, S. Suharyanto, F. S. Palimirmo, Yogi Himawan","doi":"10.15578/JRA.13.4.2018.289-296","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan komoditas budidaya yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh genotipe, lingkungan, dan interaksi antara genotipe dengan lingkungan terhadap stabilitas penampilan fenotipik ikan mas dalam kegiatan budidaya. Rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial 3 x 5 dengan lima ulangan. Lima strain ikan mas, yaitu Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, dan Sinyonya dipelihara secara komunal di dalam tiga model wadah budidaya, yaitu kolam beton, kolam jaring, dan kolam tanah, selama 90 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan fenotipik ikan mas dipengaruhi oleh genotipe, lingkungan dan interaksi kedua faktor tersebut. Strain Sutisna dan Wildan mempunyai nilai sintasan yang paling baik di semua lingkungan dibanding tiga strain lainnya. Strain Sutisna mempunyai pertumbuhan terbaik di kolam tanah sedangkan strain Wildan di kolam jaring. Hal ini menyebabkan kedua strain tersebut menghasilkan biomassa panen terbaik pada lingkungan yang berbeda. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa kelima strain ikan mas dalam penelitian ini relatif tidak stabil dan mempunyai respons yang berbeda jika dipelihara pada lingkungan yang berbeda. Strain Wildan dan Rajadanu merupakan strain ikan mas yang mempunyai respons terhadap perbedaan lingkungan paling tinggi. Strain dengan karakteristik tersebut akan mempunyai performa terbaik pada lokasi dan kondisi pemeliharan yang sesuai dengan kebutuhannya, tetapi mempunyai penampilan fenotipik yang rendah jika kondisi lingkungan budidayanya tidak sesuai. Strain Sutisna, Sinyonya, dan Majalaya merupakan strain ikan mas dengan daya responsi terhadap lingkungan lebih rendah. Karakteristik ini menyebabkan penampilan fenotipik ketiga strain tersebut relatif stabil pada semua lokasi dan kondisi budidaya, meskipun tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.Common carp (Cyprinus carpio) is known as fish species highly adaptable to various environmental conditions. This study aimed to evaluate the effect of genotype, environment, and their interaction in phenotypic performance stability of common carp. The experimental design used a 3 x 5 factorial design with five repetitions. Five strains of common carp, namely Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, and Sinyonya were stocked communally for 90 days in three culture systems: concrete pond, net cage pond, and earthen pond. The result showed that the phenotypic performance of common carp was influenced by genotype, environment, and their interaction. Sutisna and Wildan strains have a higher survival rate compared to other strains in all culture systems. Sutisna and Wildan strains have the best growth performance in the earthen pond and net cage pond, respectively. Both strains also have the highest biomass production at harvest in all culture systems. Based on the stability performance analysis, Wildan and Rajadanu have the highest response to the different environmental conditions. Strains with this characteristic perform best in different locations or culture systems as long as the environmental conditions are suitable. However, these fish will likely perform poor in the unsuitable culture environment. Sutisna, Sinyonya, and Majalaya are carp strains with lower responsiveness to environmental change. Such characteristic causes the phenotypic performance of these three strains cannot achieve the maximum results, yet it is relatively stable in all locations.","PeriodicalId":112729,"journal":{"name":"Jurnal Riset Akuakultur","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Akuakultur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/JRA.13.4.2018.289-296","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan komoditas budidaya yang mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh genotipe, lingkungan, dan interaksi antara genotipe dengan lingkungan terhadap stabilitas penampilan fenotipik ikan mas dalam kegiatan budidaya. Rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial 3 x 5 dengan lima ulangan. Lima strain ikan mas, yaitu Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, dan Sinyonya dipelihara secara komunal di dalam tiga model wadah budidaya, yaitu kolam beton, kolam jaring, dan kolam tanah, selama 90 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan fenotipik ikan mas dipengaruhi oleh genotipe, lingkungan dan interaksi kedua faktor tersebut. Strain Sutisna dan Wildan mempunyai nilai sintasan yang paling baik di semua lingkungan dibanding tiga strain lainnya. Strain Sutisna mempunyai pertumbuhan terbaik di kolam tanah sedangkan strain Wildan di kolam jaring. Hal ini menyebabkan kedua strain tersebut menghasilkan biomassa panen terbaik pada lingkungan yang berbeda. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa kelima strain ikan mas dalam penelitian ini relatif tidak stabil dan mempunyai respons yang berbeda jika dipelihara pada lingkungan yang berbeda. Strain Wildan dan Rajadanu merupakan strain ikan mas yang mempunyai respons terhadap perbedaan lingkungan paling tinggi. Strain dengan karakteristik tersebut akan mempunyai performa terbaik pada lokasi dan kondisi pemeliharan yang sesuai dengan kebutuhannya, tetapi mempunyai penampilan fenotipik yang rendah jika kondisi lingkungan budidayanya tidak sesuai. Strain Sutisna, Sinyonya, dan Majalaya merupakan strain ikan mas dengan daya responsi terhadap lingkungan lebih rendah. Karakteristik ini menyebabkan penampilan fenotipik ketiga strain tersebut relatif stabil pada semua lokasi dan kondisi budidaya, meskipun tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.Common carp (Cyprinus carpio) is known as fish species highly adaptable to various environmental conditions. This study aimed to evaluate the effect of genotype, environment, and their interaction in phenotypic performance stability of common carp. The experimental design used a 3 x 5 factorial design with five repetitions. Five strains of common carp, namely Rajadanu, Sutisna, Majalaya, Wildan, and Sinyonya were stocked communally for 90 days in three culture systems: concrete pond, net cage pond, and earthen pond. The result showed that the phenotypic performance of common carp was influenced by genotype, environment, and their interaction. Sutisna and Wildan strains have a higher survival rate compared to other strains in all culture systems. Sutisna and Wildan strains have the best growth performance in the earthen pond and net cage pond, respectively. Both strains also have the highest biomass production at harvest in all culture systems. Based on the stability performance analysis, Wildan and Rajadanu have the highest response to the different environmental conditions. Strains with this characteristic perform best in different locations or culture systems as long as the environmental conditions are suitable. However, these fish will likely perform poor in the unsuitable culture environment. Sutisna, Sinyonya, and Majalaya are carp strains with lower responsiveness to environmental change. Such characteristic causes the phenotypic performance of these three strains cannot achieve the maximum results, yet it is relatively stable in all locations.
基因型、环境和它们对金鱼表型外观稳定性的影响
鲤鱼是一种适应各种环境条件的易于养殖商品。本研究旨在研究金鱼在养殖活动中的表现性表现的影响、环境和环境相互作用。采用病征3×5的设计设计试验,采用5次重复的设计。五种不同的金鱼品种,即Rajadanu、Sutisna、Majalaya、Wildan和sinyoco,共在90天的三种养殖容器中集体保存。研究结果表明,金鱼的表型表现受到这两种因素的基因型、环境和相互作用的影响。Sutisna和Wildan菌株的感染率比其他三种菌株都高。Sutisna菌株在土壤池中生长最好,而Wildan菌株在网池中生长最好。这使得这两个菌株在不同的环境中产生最好的收获生物质量。稳定分析表明,该研究的五种金鱼菌株相对不稳定,如果保持在不同的环境中,它们会有不同的反应。威丹和拉贾达奴菌株是对最高环境差异做出反应的鲤鱼品种。这种特性的菌株在适合其需要的位置和维护条件下具有最好的表现,但如果其本土环境条件不合适,就表现得很低。Sutisna菌株、同义词和Majalaya菌株是一种对较低环境有反应的金鱼品种。这一特性使这三种菌株的表型外观在所有栽培地点和条件上相对稳定,尽管它们无法达到最大的结果。常见鲤鱼(Cyprinus carpio)是一种高度适应各种环境条件的鱼类物种。这项研究旨在评估基因组、环境和它们在普通carp中所起的作用。实验设计用了3×5个冗称的事实设计。传统马车的五层,纳梅尔·拉贾达努、苏蒂斯纳、杂志、威尔丹和他的电影在三种文化系统中度过了90天的共同生活:concrete旁、网笼旁和earthen池塘。最近的民意调查显示,普通汽车的表象表现受到基因、环境和相互作用的影响。Sutisna和Wildan stins在所有文化系统中都有一个较高的生存比率。Sutisna和Wildan stins在earthen池塘和网池塘中表现得最好。两者都有最高度的生物质量生产在所有文化系统中收获。基于稳定性能分析、威尔丹和拉贾·达瑙对不同环境条件有最重大的反应。只要环境条件合适,这种形式就可以提供其他地方或文化系统的最佳形式。哦,这些鱼就像在不适宜居住的环境中可怜的人一样。Sutisna,他的电影和杂志都是关于环境变化的低责任的杂志。这样的特点导致这三层楼梯上的表现力无法实现其最大结果,但在所有地方都是相对稳定的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信