Pengemasan Bibit Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) Hasil Kultur Jaringan untuk Mempertahankan Mutu Selama Transportasi

Chandra Wijaya, M. R. Suhartanto, Sobir
{"title":"Pengemasan Bibit Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) Hasil Kultur Jaringan untuk Mempertahankan Mutu Selama Transportasi","authors":"Chandra Wijaya, M. R. Suhartanto, Sobir","doi":"10.29244/agrob.v11i1.46618","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kendala dari pendistribusian bibit nanas ke berbagai daerah di Indonesia adalah jarak yang cukup jauh dan banyak wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Transportasi bibit jarak jauh idealnya memerlukan teknik pengemasan yang dapat menjaga mutu bibit, praktis, ringan, dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan mempelajari teknologi pengemasan bibit nanas hasil kultur jaringan untuk mempertahankan mutu selama periode transportasi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor, yaitu jenis media dan kemasan. Faktor pertama adalah jenis media dengan taraf perlakuan tanpa cocopeat, cocopeat 50 g + 100 ml air + fungisida Mankozeb 80%, cocopeat 100 g + 200 ml air + fungisida Mankozeb 80%, sedangkan faktor kedua adalah kemasan dengan taraf perlakuan strimin rangkap satu, strimin rangkap dua, dan strimin rangkap tiga. Periode transportasi dilakukan sebanyak dua kali (pulang-pergi) dengan rute Bogor-Solo-Bogor selama 252 jam 33 menit dengan 135 jam 20 menit dalam kendaraan menggunakan jasa ekspedisi (non stasioner) dan 117 jam 11 menit dalam ruangan (stasioner). Pengemasan bibit nanas menggunakan strimin, media cocopeat, maupun tanpa cocopeat mampu mempertahankan mutu bibit selama proses transportasi. Semua perlakuan mampu mempertahankan bobot bibit dengan baik dengan nilai persentase susut bobot bibit perkemasan yang rendah. Dalam aplikasinya, pengiriman tanpa cocopeat merupakan metode terbaik dalam segi efisiensi pengiriman karena memiliki total bobot perkemasan lebih rendah dibandingkan kemasan dengan cocopeat 50 g dan 100 g. Semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap penurunan kandungan klorofil daun. Penggunaan kain strimin yang lebih tebal mampu meminimalisasi intensitas kerusakan bibit. Kombinasi cocopeat dan lapis strimin selama transportasi diduga mampu mempercepat proses pemulihan pertumbuhan kembali bibit nanas. \nKata kunci:  cocopeat, fungisida, klorofil, strimin, vigor  ","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Agrohorti","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i1.46618","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Kendala dari pendistribusian bibit nanas ke berbagai daerah di Indonesia adalah jarak yang cukup jauh dan banyak wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Transportasi bibit jarak jauh idealnya memerlukan teknik pengemasan yang dapat menjaga mutu bibit, praktis, ringan, dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan mempelajari teknologi pengemasan bibit nanas hasil kultur jaringan untuk mempertahankan mutu selama periode transportasi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor, yaitu jenis media dan kemasan. Faktor pertama adalah jenis media dengan taraf perlakuan tanpa cocopeat, cocopeat 50 g + 100 ml air + fungisida Mankozeb 80%, cocopeat 100 g + 200 ml air + fungisida Mankozeb 80%, sedangkan faktor kedua adalah kemasan dengan taraf perlakuan strimin rangkap satu, strimin rangkap dua, dan strimin rangkap tiga. Periode transportasi dilakukan sebanyak dua kali (pulang-pergi) dengan rute Bogor-Solo-Bogor selama 252 jam 33 menit dengan 135 jam 20 menit dalam kendaraan menggunakan jasa ekspedisi (non stasioner) dan 117 jam 11 menit dalam ruangan (stasioner). Pengemasan bibit nanas menggunakan strimin, media cocopeat, maupun tanpa cocopeat mampu mempertahankan mutu bibit selama proses transportasi. Semua perlakuan mampu mempertahankan bobot bibit dengan baik dengan nilai persentase susut bobot bibit perkemasan yang rendah. Dalam aplikasinya, pengiriman tanpa cocopeat merupakan metode terbaik dalam segi efisiensi pengiriman karena memiliki total bobot perkemasan lebih rendah dibandingkan kemasan dengan cocopeat 50 g dan 100 g. Semua perlakuan tidak berpengaruh terhadap penurunan kandungan klorofil daun. Penggunaan kain strimin yang lebih tebal mampu meminimalisasi intensitas kerusakan bibit. Kombinasi cocopeat dan lapis strimin selama transportasi diduga mampu mempercepat proses pemulihan pertumbuhan kembali bibit nanas. Kata kunci:  cocopeat, fungisida, klorofil, strimin, vigor  
菠萝苗(Ananas comosus (L) Merr组织培养产品以保持运输质量
将菠萝种子分配到印尼不同地区的障碍是相当遥远的距离和许多印尼地区的岛屿。理想的长途运输需要包装技术,以保持种子的质量,实用,温和和经济。本研究旨在研究组织培养的菠萝种子包装技术,以在运输过程中保持质量。研究是用一个完全随机的群体设计(RKLT)进行的,其中有两种因素,即媒体类型和包装。第一个因素是不可可豆待遇的媒介,cocopeat 50 g + 100毫升的水/杀菌剂Mankozeb 80%, cocopeat 100 g + 200毫升的水/杀菌剂Mankozeb,而第二个因素是包的措施是一式三份,二式三份。在bogors - solo- bogor航线上,运输周期为252小时33分钟,共135小时20分钟,室内117小时11分钟。在运输过程中,菠萝种子的包装使用了可可豆、可可豆和无可可豆。所有的治疗方法都能很好地保持种子的重量,也就是集中营种子的低百分比。在我的应用中,不可可的交付在交付效率方面是最好的方法,因为营营的总重量低于50克和100克。所有治疗方法都不影响叶绿素的含量下降。使用较厚的strimin可以将种子损伤的强度降到最低。在运输过程中,cocopeat和strimin的组合被认为加速了菠萝种子的再生过程。关键词:cocopeat,杀菌剂,叶绿素,strimin, vigor
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信