FAKTOR RISIKO SINDROM METABOLIK PADA ORANG DEWASA DI KOTA BOGOR

Marice Sihombing, Dwi Hapsari Tjandrarini
{"title":"FAKTOR RISIKO SINDROM METABOLIK PADA ORANG DEWASA DI KOTA BOGOR","authors":"Marice Sihombing, Dwi Hapsari Tjandrarini","doi":"10.22435/PGM.V38I1.4418.21-30","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Metabolic syndrome (MS) is a group of disorders metabolism that are associated with increased risk of cardiovascular disease. The aims of this study was to determined risk factors of MS among adults in Bogor. Baseline data of Cohort Study on Non Communicable Disease in Bogor during the year 2011 to 2012 was used for data analysis. Of the total 5290 records, 4644 participants aged 25-65 year matched the inclusion criteria for analysis. Demographic and lifestyle data were collected using structured questionair. Physical examination (included weight, height, waist circumference, and blood pressure) and laboratory indicators (fasting glucose, HDL cholesterol, and triglyserides) were performed. Diagnosis of MS based of the criteria of The National Cholesterol Education Programme Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) for Asian population. Results showed overall proportion of MS was 18.2 per cent (14.2% in men, and 20.2% in women). Participants in aged group of 35 to 44 years had risk 1.84 time (CI 1.37-2.50, p= 0.000) for MS compared to participants in aged group of 25 to 34 years. Participants in the older aged groups (45-54 y and 55-65 y) had risk 3,34 and 4 times respectively. Participants with obese got risk 7.5 times compared with non obes. Participants who took fried meals was risk 1.21 times. The proportion of components of MS more higher among women than men and the proportion of component of central obesity is dominant. The determinant factors were aged, obese and consumed fried meals. The risk for MS increased with the aged of the participants. Keywords: central obesity, physical examination, laboratory indicators ABSTRAK Sindrom metabolik (SM) merupakan kumpulan gangguan metabolisme yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan analisis ini adalah menentukan faktor risiko SM pada orang dewasa di Kota Bogor. Analisis menggunakan data dasar ‘Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular’ tahun 2011 sampai dengan 2012. Sebanyak 4644 dari 5290 partisipan berumur antara 25 dan 65 tahun memenuhi kriteria untuk dianalisis. Data yang telah dikumpulkan berupa data demografi dan perilaku/gaya hidup; pemeriksaan fisik (pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah), pemeriksaan laboratorium (gula darah puasa, kolesterol HDL, dan trigliserida). Diagnosis SM menggunakan kriteria the national cholesterol education programme adult treatment panel III (NCEP-ATP III) untuk orang Asia. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria NCEP-ATP III, ditemukan proporsi SM sebesar 18,2 persen (laki laki 14,2% dan perempuan 20,2%). Partisipan kelompok umur 35-44 tahun berisiko 1,84 kali (CI 1,37-2,50, p=0,000) untuk mendapat SM dibandingkan pada kelompok umur 25-34 tahun. Partisipan kelompok umur yang lebih tua yaitu 45-54 tahun dan 55-65 tahun masing-masing berisiko 3,34 kali dan 4 kali. Risiko mendapat SM bagi penderita obesitas sebesar 7,5 kali; pengonsumsi jajanan gorengan sebesar 1,21 kali. Proporsi komponen SM lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki laki; dan komponen yang paling dominan adalah obesitas sentral (87,5%). Faktor determinan terjadinya SM pada orang dewasa adalah umur, obesitas, dan sering mengonsumsi jajanan gorengan. Risiko SM meningkat seiring dengan bertambahnya umur partisipan. [Penel Gizi Makan 2015, 38(1): 21-30]. Kata kunci: obesitas sentral, pemeriksaan fisik, indikator laboratorium","PeriodicalId":310150,"journal":{"name":"The Journal of Nutrition and Food Research","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"11","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The Journal of Nutrition and Food Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/PGM.V38I1.4418.21-30","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 11

Abstract

ABSTRACT Metabolic syndrome (MS) is a group of disorders metabolism that are associated with increased risk of cardiovascular disease. The aims of this study was to determined risk factors of MS among adults in Bogor. Baseline data of Cohort Study on Non Communicable Disease in Bogor during the year 2011 to 2012 was used for data analysis. Of the total 5290 records, 4644 participants aged 25-65 year matched the inclusion criteria for analysis. Demographic and lifestyle data were collected using structured questionair. Physical examination (included weight, height, waist circumference, and blood pressure) and laboratory indicators (fasting glucose, HDL cholesterol, and triglyserides) were performed. Diagnosis of MS based of the criteria of The National Cholesterol Education Programme Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) for Asian population. Results showed overall proportion of MS was 18.2 per cent (14.2% in men, and 20.2% in women). Participants in aged group of 35 to 44 years had risk 1.84 time (CI 1.37-2.50, p= 0.000) for MS compared to participants in aged group of 25 to 34 years. Participants in the older aged groups (45-54 y and 55-65 y) had risk 3,34 and 4 times respectively. Participants with obese got risk 7.5 times compared with non obes. Participants who took fried meals was risk 1.21 times. The proportion of components of MS more higher among women than men and the proportion of component of central obesity is dominant. The determinant factors were aged, obese and consumed fried meals. The risk for MS increased with the aged of the participants. Keywords: central obesity, physical examination, laboratory indicators ABSTRAK Sindrom metabolik (SM) merupakan kumpulan gangguan metabolisme yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan analisis ini adalah menentukan faktor risiko SM pada orang dewasa di Kota Bogor. Analisis menggunakan data dasar ‘Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular’ tahun 2011 sampai dengan 2012. Sebanyak 4644 dari 5290 partisipan berumur antara 25 dan 65 tahun memenuhi kriteria untuk dianalisis. Data yang telah dikumpulkan berupa data demografi dan perilaku/gaya hidup; pemeriksaan fisik (pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah), pemeriksaan laboratorium (gula darah puasa, kolesterol HDL, dan trigliserida). Diagnosis SM menggunakan kriteria the national cholesterol education programme adult treatment panel III (NCEP-ATP III) untuk orang Asia. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria NCEP-ATP III, ditemukan proporsi SM sebesar 18,2 persen (laki laki 14,2% dan perempuan 20,2%). Partisipan kelompok umur 35-44 tahun berisiko 1,84 kali (CI 1,37-2,50, p=0,000) untuk mendapat SM dibandingkan pada kelompok umur 25-34 tahun. Partisipan kelompok umur yang lebih tua yaitu 45-54 tahun dan 55-65 tahun masing-masing berisiko 3,34 kali dan 4 kali. Risiko mendapat SM bagi penderita obesitas sebesar 7,5 kali; pengonsumsi jajanan gorengan sebesar 1,21 kali. Proporsi komponen SM lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki laki; dan komponen yang paling dominan adalah obesitas sentral (87,5%). Faktor determinan terjadinya SM pada orang dewasa adalah umur, obesitas, dan sering mengonsumsi jajanan gorengan. Risiko SM meningkat seiring dengan bertambahnya umur partisipan. [Penel Gizi Makan 2015, 38(1): 21-30]. Kata kunci: obesitas sentral, pemeriksaan fisik, indikator laboratorium
代谢综合征(MS)是一组与心血管疾病风险增加相关的代谢紊乱。本研究的目的是确定茂物成人MS的危险因素。使用2011 - 2012年茂物非传染性疾病队列研究基线数据进行数据分析。在总共5290份记录中,4644名年龄在25-65岁之间的参与者符合纳入标准进行分析。采用结构化问卷收集人口统计和生活方式数据。进行体格检查(包括体重、身高、腰围、血压)和实验室指标(空腹血糖、高密度脂蛋白胆固醇、甘油三酯)。基于亚洲人群国家胆固醇教育计划成人治疗小组III (NCEP ATP III)标准的MS诊断。结果显示MS的总体比例为18.2%(男性14.2%,女性20.2%)。与25 ~ 34岁的参与者相比,35 ~ 44岁组的MS风险为1.84倍(CI 1.37 ~ 2.50, p= 0.000)。年龄较大的参与者(45-54岁和55-65岁)的风险分别为3,34和4倍。肥胖参与者的风险是非肥胖参与者的7.5倍。吃油炸食品的参与者的风险是1.21倍。MS成分在女性中的比例高于男性,中心性肥胖成分的比例占主导地位。决定因素是年龄、肥胖和食用油炸食品。随着参与者年龄的增长,患多发性硬化症的风险增加。【关键词】中枢性肥胖;体格检查;实验室指标;图胡安分析说,这是一个重要的因素,它可以帮助人们认识到,在哥打茂物,有很多人是这样认为的。分析蒙古数据数据库“Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular”,2011年3月,2012年3月。Sebanyak 4644 dari 5290 partipartian berumur antara 25和65 tahun memenuhi标准的分析。数据杨telah dikumpulkan berupa数据人口统计dan perperaku /gaya hidup;pemeriksaan fisik (penguin berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah), pemeriksaan laboratorium (gula darah puasa,胆固醇HDL, dan trigliserida)。诊断标准为国家胆固醇教育计划成人治疗小组III (NCEP-ATP III),亚洲亚洲。Hasil分析menunjukkan bahwa berdasarkan标准NCEP-ATP III,与SM sebesar 18.2人相比(laki laki 14.2%, perempuan 20.2%)。Partisipan kelompok umur 35-44 tahun berisiko 1,84 kali (CI 1,37-2,50, p= 000) untuk mendapat SM dibandingkan pada kelompok umur 25-34 tahun。Partisipan kelompok umur yang lebih tua yaitu 45-54 tahun dan 55-65 tahun masing-masing berisiko 3,34 kali dan 4 kali。Risiko mendapat SM bagi penderita obesitas sebesar 7,5 kali;Pengonsumsi jajanan gorengan sebesar 1,21 kali。比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例、比例Dan komponen Yang paling主导adalah obesitas central(87,5%)。决定因素为:SM - pada - orang - deas - alalumur - obesitas - seras - ononsums - jajanan - gorengan。Risiko SM meningkat seiring dengan bertambahnya umur partipartiparty。土壤学报,2015,38(1):21-30。中国科学院:肥胖症中心,疾病中心,指标实验室
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信