Ida Bagus Gede Megadhita Manuba, Cokorda Alit Artawan, I. Cahyadi
{"title":"Maya Danawa Antaka perancangan buku cerita bergambar pengenalan desa-desa kuno untuk remaja Di Gianyar","authors":"Ida Bagus Gede Megadhita Manuba, Cokorda Alit Artawan, I. Cahyadi","doi":"10.59997/amarasi.v2i02.266","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \n Buku ceita bergambar merupakan salah satu media yang tepat sebagai pelestarian sejarah. Konsep dalam buku cerita bergambar yaitu mengusung edukasi sejarah dan teciptanya suatu daerah desa-desa kuno,pada buku cerita bergambar agar dapat tersampaikan yang menarik minat baca dari target audiences. Maya Danawa Antaka menceritakan tentang perjalanan Raja Maya Danawa hingga beliau meninggal yang melawan Dewa Indra hingga melewati wilayah hingga saat ini masih dinamai menurut kejadian yang bliau alami pada saat perjalaan melarikan diri dari kejaran Dewa Indra cakupan wilayah dilewati terbentuk menjadi kesatuan wilayah Tampaksiring. Adapun tokoh yang terdapat dalam buku cerita bergambar Maya Danawa Antaka yaitu sebagai berikut : Maya Danawa, Dewa Indra, Para Dewa dan Prajurit, perubahan (pemurtian) Maya Danawa. \n Metode perancangan melalui metode observasi, kepustakaan dan wawancara . Perancangan komunikasi visual buku cerita bergambar Maya Danawa Antaka menggunakan konsep Rwa Bhineda atau keseimbangan dari dua kutub yang berbeda menjadi satu kesatuan yang selalu berdampingan satu sama lain di gambarkan dengan menggunakan gaya visual surealisme dikombinasikan dengan tradisi Bali, Beberapa bagian cerita akan menggunakan ilustrasi surealisme dimana di kombinasikan dengan usnsur tradisi Penggambaran kombinasi ini akan disesuaikan bertujuan agar tetap memiliki kesatuan serta keunikan dalam keseluruhan ceritanya. Selain perancangan buku cerita bergambar yang berjudul “Maya Danawa Antaka” penulis juga merancang media pendukung yang diantaranya Tote bag, Akun Instagram, T-shirt, Peta Desa Kuno dan Katalog Karya. Perancnagan media tersebut bukan hanya sebagai media pendukung dari media utama yaitu buku cerita bergambar tetapi juga sebagai peranan memberikan informasi salah satu since yang berada di media utama. \n \n \n \n ","PeriodicalId":345390,"journal":{"name":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/amarasi.v2i02.266","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Buku ceita bergambar merupakan salah satu media yang tepat sebagai pelestarian sejarah. Konsep dalam buku cerita bergambar yaitu mengusung edukasi sejarah dan teciptanya suatu daerah desa-desa kuno,pada buku cerita bergambar agar dapat tersampaikan yang menarik minat baca dari target audiences. Maya Danawa Antaka menceritakan tentang perjalanan Raja Maya Danawa hingga beliau meninggal yang melawan Dewa Indra hingga melewati wilayah hingga saat ini masih dinamai menurut kejadian yang bliau alami pada saat perjalaan melarikan diri dari kejaran Dewa Indra cakupan wilayah dilewati terbentuk menjadi kesatuan wilayah Tampaksiring. Adapun tokoh yang terdapat dalam buku cerita bergambar Maya Danawa Antaka yaitu sebagai berikut : Maya Danawa, Dewa Indra, Para Dewa dan Prajurit, perubahan (pemurtian) Maya Danawa.
Metode perancangan melalui metode observasi, kepustakaan dan wawancara . Perancangan komunikasi visual buku cerita bergambar Maya Danawa Antaka menggunakan konsep Rwa Bhineda atau keseimbangan dari dua kutub yang berbeda menjadi satu kesatuan yang selalu berdampingan satu sama lain di gambarkan dengan menggunakan gaya visual surealisme dikombinasikan dengan tradisi Bali, Beberapa bagian cerita akan menggunakan ilustrasi surealisme dimana di kombinasikan dengan usnsur tradisi Penggambaran kombinasi ini akan disesuaikan bertujuan agar tetap memiliki kesatuan serta keunikan dalam keseluruhan ceritanya. Selain perancangan buku cerita bergambar yang berjudul “Maya Danawa Antaka” penulis juga merancang media pendukung yang diantaranya Tote bag, Akun Instagram, T-shirt, Peta Desa Kuno dan Katalog Karya. Perancnagan media tersebut bukan hanya sebagai media pendukung dari media utama yaitu buku cerita bergambar tetapi juga sebagai peranan memberikan informasi salah satu since yang berada di media utama.