Produksi Bioetanol dari Gulma Eceng Gondok Berbantuan Mikroba dalam Sistem Pencernaan Rayap (Macrotermes Gilvus) untuk Meningkatkan Konversi Enzimatik Menuju Indonesia Mandiri 2025

Dewi Susilowati, Tri Septiyaningsih, Purwaningsih Purwaningsih, Isni Nurul Chamidah, Pinandhita Putri, N. Subekti
{"title":"Produksi Bioetanol dari Gulma Eceng Gondok Berbantuan Mikroba dalam Sistem Pencernaan Rayap (Macrotermes Gilvus) untuk Meningkatkan Konversi Enzimatik Menuju Indonesia Mandiri 2025","authors":"Dewi Susilowati, Tri Septiyaningsih, Purwaningsih Purwaningsih, Isni Nurul Chamidah, Pinandhita Putri, N. Subekti","doi":"10.15294/jcs.v1i1.7799","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan Negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. hal tersebut berdampak pada tingginya permintaan akan kebutuhan minyak nasional, yang diperdiksi hanya mampu memenuhi kebutuhan energi selama 11 tahun kedepan. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi yaitu dengan memanfaatkan sumber energi alternatif seperti bioetanol. Selama ini, pengembangan bioetanol berasal dari bahan berpati dan bergula seperti tebu, ubi dan jagung. Padahal bahan-bahan tersebut merupakan sumber pangan yang cukup komersial, sehingga pengembangan bioetanol dari bahan tersebut dapat menimbulkan masalah yang krusial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan dalam pemilihan sumber bioetanol yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan gulma eceng gondok. Pengembangan bioetanol dari gulma eceng gondok tersebut melalui 4 tahapan yaitu tahan pre-hidrolisis treatment dengan asam sulfat 2%, hidrolisis dengan larutan buffer pH 7, fermentasi dengan memanfaatkan peran mikroba dalam sistem pencernaan rayap Macrotermes gilvus untuk mendegradasi selulosa dan destilasi untuk memurnikan bioetanol yang diperoleh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 5 kali ulangan. Variabel penelitian ini yaitu konsentrasi bioaktivator (0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%) dan lama waktu fermentasi yaitu 48 jam dan 96 jam. Hasil yang diperoleh pada penelitian menunjukkan sampel dengan lama waktu fermentasi 48 jam dan ditambahkan bioaktivator 50% memiliki kadar alkohol yang paling tinggi yaitu 2,2%.","PeriodicalId":447215,"journal":{"name":"Journal of Creativity Student","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Creativity Student","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/jcs.v1i1.7799","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Indonesia merupakan Negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. hal tersebut berdampak pada tingginya permintaan akan kebutuhan minyak nasional, yang diperdiksi hanya mampu memenuhi kebutuhan energi selama 11 tahun kedepan. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi yaitu dengan memanfaatkan sumber energi alternatif seperti bioetanol. Selama ini, pengembangan bioetanol berasal dari bahan berpati dan bergula seperti tebu, ubi dan jagung. Padahal bahan-bahan tersebut merupakan sumber pangan yang cukup komersial, sehingga pengembangan bioetanol dari bahan tersebut dapat menimbulkan masalah yang krusial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pertimbangan dalam pemilihan sumber bioetanol yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan gulma eceng gondok. Pengembangan bioetanol dari gulma eceng gondok tersebut melalui 4 tahapan yaitu tahan pre-hidrolisis treatment dengan asam sulfat 2%, hidrolisis dengan larutan buffer pH 7, fermentasi dengan memanfaatkan peran mikroba dalam sistem pencernaan rayap Macrotermes gilvus untuk mendegradasi selulosa dan destilasi untuk memurnikan bioetanol yang diperoleh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 5 kali ulangan. Variabel penelitian ini yaitu konsentrasi bioaktivator (0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%) dan lama waktu fermentasi yaitu 48 jam dan 96 jam. Hasil yang diperoleh pada penelitian menunjukkan sampel dengan lama waktu fermentasi 48 jam dan ditambahkan bioaktivator 50% memiliki kadar alkohol yang paling tinggi yaitu 2,2%.
由白蚁消化系统中的微生物(Macrotermes Gilvus)的水葫芦草生产的生物乙醇,增加了酶转换到印度尼西亚的2025年
印度尼西亚是一个人口增长率很高的国家。这导致了对国家石油需求的高需求,而这种需求的预测只能在未来11年满足能源需求。解决能源危机的方法之一是利用生物乙醇等替代能源。长期以来,生物乙醇的发展来自甘蔗、山药和玉米等淀粉和糖物质。这是一种相当商业化的粮食来源,因此从这种材料中开发生物乙醇可能会导致对满足社区粮食需求至关重要的问题。因此,在选择绿色生物乙醇的来源,如大麻的使用,需要考虑。大麻葫芦的生物乙醇是由四种不同阶段的耐水性和硫酸二乙酸的抗酸、pH - 7丁酸的水合物和磷酸溶液进行发酵的,它利用微生物在白蚁Macrotermes gilvus消化系统中的作用来降解纤维素和净化获得的生物乙醇。本研究是一项五次重复的实验研究。研究的变量是生物激活浓度(0%,10%,20%,30%,40%和50%),发酵时间为48小时和96小时。研究表明,样本的发酵时间为48小时,加上50%的生物激活器酒精含量最高,为2.2%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信