Rahman Rahman, Sipuan Sipuan, H. N. Aly, Z. Zulkarnain
{"title":"Sejarah, Pendidikan Multikultural di Jepang","authors":"Rahman Rahman, Sipuan Sipuan, H. N. Aly, Z. Zulkarnain","doi":"10.47783/literasiologi.v8i1.352","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Jepang diketahui dengan ciri- ciri sebagai berikut: Kemauan yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan menitu hal-hal yang dapat mengembangkan kebudayaan Jepang. Mengagumi ide – ide asing dengan cermat memilih hal-hal yang dapat diterima sesuai dengan kondisi Jepang. Menghargai kecakapan dan prestasi seseorang lebih tinggi daripada latar belakang atau keturunan. Ciri – ciri tersebut di atas membuat Negara Jepang untuk dapat bergerak lebih cepat dalam pengembangan pendidikan. Setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya deminegara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana kaisar. \nSetiap warga memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal usul keluarga, bantuan finansial, bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai. Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"2 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Literasiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.352","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masyarakat Jepang diketahui dengan ciri- ciri sebagai berikut: Kemauan yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan menitu hal-hal yang dapat mengembangkan kebudayaan Jepang. Mengagumi ide – ide asing dengan cermat memilih hal-hal yang dapat diterima sesuai dengan kondisi Jepang. Menghargai kecakapan dan prestasi seseorang lebih tinggi daripada latar belakang atau keturunan. Ciri – ciri tersebut di atas membuat Negara Jepang untuk dapat bergerak lebih cepat dalam pengembangan pendidikan. Setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya deminegara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana kaisar.
Setiap warga memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal usul keluarga, bantuan finansial, bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai. Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.