Christian Elyesar Randalele, Bartolomius Budi, Dorce Desi Nabu'
{"title":"Nilai-Nilai Kristiani dalam Ritual Dipelima Sundun pada Upacara Adat Rambu Solo’","authors":"Christian Elyesar Randalele, Bartolomius Budi, Dorce Desi Nabu'","doi":"10.34307/peada.v3i2.86","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam ritual Dipelima Sundun pada upacara adat rambu solo’ di Lembang Ma’kodo Kecamatan Simbuang. Rambu Solo’ adalah prosesi upacara kematian yang digelar pada saat seseorang meninggal dan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat Toraja. Ritual Dipelima sundun adalah upacara pemakaman bagi orang yang meninggal atau masyarakat dangan status sosial yang tinggi (bangsawan) yang disebut Ma’dika. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan sebagai upaya peneliti untuk menggali informasi dan menganalisis makna dan nilai dari objek yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Telaah literatur dilakukan dengan mengumpulkan referesi berupa buku, jurnal dan monograf yang relevan dengan topik. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi di lapangan, Hasil penelitian ditemukan beberapa nilai dalam ritual dipelima sundun yang berkesesuaian dengan nilai-nilai Kristiani antara lain: empati dan kepedulian sosial, kasih sayang dan penghormatan, gotong-royong serta nilai sukacita. Nilai empati dan kepedulian sosial ditunjukkan oleh kerabat atau masyarakat kepada keluarga yang berduka. Nilai kasih sayang dan penghormatan dinyatakan oleh keluarga kepada yang mati melalui tahapan-tahapan dalam ritus. Nilai gotong-royong merupakan nilai kebersamaan yang ditunjukan oleh masyarakat dengan saling membantu mendukung keluarga yang berduka. Nilai sukacita terungkap lewat perilaku dari keluarga ketika menjamu kerabat atau masyarakat yang datang mengungkapkan dukacita, dan juga ketika keluarga tidak lagi larut dalam kesedihan yang disimbolkan dengan ukkandean bo’bo’.\n ","PeriodicalId":235144,"journal":{"name":"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34307/peada.v3i2.86","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam ritual Dipelima Sundun pada upacara adat rambu solo’ di Lembang Ma’kodo Kecamatan Simbuang. Rambu Solo’ adalah prosesi upacara kematian yang digelar pada saat seseorang meninggal dan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat Toraja. Ritual Dipelima sundun adalah upacara pemakaman bagi orang yang meninggal atau masyarakat dangan status sosial yang tinggi (bangsawan) yang disebut Ma’dika. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan sebagai upaya peneliti untuk menggali informasi dan menganalisis makna dan nilai dari objek yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. Telaah literatur dilakukan dengan mengumpulkan referesi berupa buku, jurnal dan monograf yang relevan dengan topik. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi di lapangan, Hasil penelitian ditemukan beberapa nilai dalam ritual dipelima sundun yang berkesesuaian dengan nilai-nilai Kristiani antara lain: empati dan kepedulian sosial, kasih sayang dan penghormatan, gotong-royong serta nilai sukacita. Nilai empati dan kepedulian sosial ditunjukkan oleh kerabat atau masyarakat kepada keluarga yang berduka. Nilai kasih sayang dan penghormatan dinyatakan oleh keluarga kepada yang mati melalui tahapan-tahapan dalam ritus. Nilai gotong-royong merupakan nilai kebersamaan yang ditunjukan oleh masyarakat dengan saling membantu mendukung keluarga yang berduka. Nilai sukacita terungkap lewat perilaku dari keluarga ketika menjamu kerabat atau masyarakat yang datang mengungkapkan dukacita, dan juga ketika keluarga tidak lagi larut dalam kesedihan yang disimbolkan dengan ukkandean bo’bo’.