Model Pembelajaran Metaphorming

Bakri Anwar
{"title":"Model Pembelajaran Metaphorming","authors":"Bakri Anwar","doi":"10.24252/SAA.V7I1.9915","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu pertanyaan bagi para pendidik tentang kemandekan dalam sistim pendidikan kita. Banyak siswa mengeluh dengan banyaknya pelajaran yang membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya semua secara tuntas. Dengan kata lain bahwa guru dan murid terbebani dengan rutinitas yang sangat bertumpuk dengan seiring berjalannya waktu yang tanpa membuahkan hasil untuk anak didik. Dalam hal lain pimpinan sekolah memengang keputusan untuk mencari cara untuk menemukan kebermaknaan dalam pembelajaran. Semua ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi mencari cara bagaimana menggali potensi siswa yang ada sehingga menjadi pandai dan jenius. Dan bagaimana cara menggali potensi sehingga menjadi siswa yang optimal untuk mendapat manfaat dalam proses belajar. Guru juga dituntut untuk memfasilitasi siswa sehingga menjadi siswa yang jenius yang bermanfaat bagi dirinya dam masyarakat sekitarnya. Maka metode metaphorminglah yang menjawab dan memproses siswa tersebuat dan menggali potensi yang ada dalam dirinya, dengan guru dapat mengoptimalkan krestifitas. Guru mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikirannya dengan mengkomunikasikan kepada siswa denga jelas dan baik. Kata metaphorming adalah kata yang beasal dari bahasa Yunani yaitu meta dan phora yaitu tindakan yang mengubah sesuatu yang bermakna. Ini di awali dengan memindahkan makna yang baru dan mengaosiasikan beberapa ide menjadi suatu ide yang baru. Dapat dikatakan bahwa metaphorming adalah pemikiran yang mendalam dan kreatif. Ini adalah awal dari pemikiran yang jenius. Pemikiran inilah yang memiliki tujuan yang riil dan bermanfaat yang menggunakan seluruh daya upaya semua organ tubuh kita sehingga menjadi suatu kesatuan menuju pemikirian yang essensial. Pemikiran inilah yang mengantar siswa menuju kepada kecepatan berfikir, berkreasi, menemukan suatu hal yang baru dan dapat menghubungkan sesuatu yang terlihat, sehingga saling terkait dan bermuara kepada penyelesaian masalah. Pembelajarn ini meningkatkan dan memperkaya pengalaman belajar antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan sebagainya. Kita lahir dengan kemampuan berkreasi, menggali potensi, sehingga menemukan yang bermakna karena dalam diri manusia terdapat belahan otak manusia baik kiri maupun kanan dimana belahan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri yang utama adalah untuk bahasa, kata-kata, logika, matematika, urutan analisis. Sedangkan tugas belahan kanan adalah berpungsi selain dari bahasa, yang meliputi kreatifitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun warna dan lain-lain. Dalam pembelajaran semua belahan otak harus dapat dikembangkan dan dihubungkan, bukan hanya satu belahan otak saja yang dikembangkan. Oleh karena itu metaphormimg adalah membuat koneksi dan keterkaitan antara analogi, simbol, visualisasi, hipotesa, bermain peran, analisis dan kreativitas. Ada empat tahap dalam metaphorming yaitu :Koneksi (connection), Penemuan ( discovery) Penciptaan ( invention) dan Aplikasi (application). Dimana peserta didik diharapkan mampu melintasi dan memahami keterkaitan antara bahan yang sedang dipelajari dengan bahan yang ada atau yang belum terpikirkan oleh orang lain. Kemampuan inilah yang pada akhirnya memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplorasi setiap pokok bahasan melalui proses befikir yang melibatkan semua belahan otak","PeriodicalId":364505,"journal":{"name":"Shaut al Arabiyyah","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shaut al Arabiyyah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/SAA.V7I1.9915","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

Abstract

Suatu pertanyaan bagi para pendidik tentang kemandekan dalam sistim pendidikan kita. Banyak siswa mengeluh dengan banyaknya pelajaran yang membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya semua secara tuntas. Dengan kata lain bahwa guru dan murid terbebani dengan rutinitas yang sangat bertumpuk dengan seiring berjalannya waktu yang tanpa membuahkan hasil untuk anak didik. Dalam hal lain pimpinan sekolah memengang keputusan untuk mencari cara untuk menemukan kebermaknaan dalam pembelajaran. Semua ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi mencari cara bagaimana menggali potensi siswa yang ada sehingga menjadi pandai dan jenius. Dan bagaimana cara menggali potensi sehingga menjadi siswa yang optimal untuk mendapat manfaat dalam proses belajar. Guru juga dituntut untuk memfasilitasi siswa sehingga menjadi siswa yang jenius yang bermanfaat bagi dirinya dam masyarakat sekitarnya. Maka metode metaphorminglah yang menjawab dan memproses siswa tersebuat dan menggali potensi yang ada dalam dirinya, dengan guru dapat mengoptimalkan krestifitas. Guru mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikirannya dengan mengkomunikasikan kepada siswa denga jelas dan baik. Kata metaphorming adalah kata yang beasal dari bahasa Yunani yaitu meta dan phora yaitu tindakan yang mengubah sesuatu yang bermakna. Ini di awali dengan memindahkan makna yang baru dan mengaosiasikan beberapa ide menjadi suatu ide yang baru. Dapat dikatakan bahwa metaphorming adalah pemikiran yang mendalam dan kreatif. Ini adalah awal dari pemikiran yang jenius. Pemikiran inilah yang memiliki tujuan yang riil dan bermanfaat yang menggunakan seluruh daya upaya semua organ tubuh kita sehingga menjadi suatu kesatuan menuju pemikirian yang essensial. Pemikiran inilah yang mengantar siswa menuju kepada kecepatan berfikir, berkreasi, menemukan suatu hal yang baru dan dapat menghubungkan sesuatu yang terlihat, sehingga saling terkait dan bermuara kepada penyelesaian masalah. Pembelajarn ini meningkatkan dan memperkaya pengalaman belajar antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan sebagainya. Kita lahir dengan kemampuan berkreasi, menggali potensi, sehingga menemukan yang bermakna karena dalam diri manusia terdapat belahan otak manusia baik kiri maupun kanan dimana belahan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri yang utama adalah untuk bahasa, kata-kata, logika, matematika, urutan analisis. Sedangkan tugas belahan kanan adalah berpungsi selain dari bahasa, yang meliputi kreatifitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun warna dan lain-lain. Dalam pembelajaran semua belahan otak harus dapat dikembangkan dan dihubungkan, bukan hanya satu belahan otak saja yang dikembangkan. Oleh karena itu metaphormimg adalah membuat koneksi dan keterkaitan antara analogi, simbol, visualisasi, hipotesa, bermain peran, analisis dan kreativitas. Ada empat tahap dalam metaphorming yaitu :Koneksi (connection), Penemuan ( discovery) Penciptaan ( invention) dan Aplikasi (application). Dimana peserta didik diharapkan mampu melintasi dan memahami keterkaitan antara bahan yang sedang dipelajari dengan bahan yang ada atau yang belum terpikirkan oleh orang lain. Kemampuan inilah yang pada akhirnya memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplorasi setiap pokok bahasan melalui proses befikir yang melibatkan semua belahan otak
教育工作者对我们的教育体系的有效性提出了一个问题。许多学生抱怨说,有许多课需要时间才能完成。换句话说,教师和学生被层层堆积的例行公事压得喘不过气来,但随着时间的推移,这种例行公事对学习者毫无效果。在其他情况下,学校领导决定寻找一种发现学习进步的方法。所有的教育和心理学专业人士都在寻找如何挖掘学生成为天才和天才的潜力。以及如何挖掘成为学习过程中受益的最佳学生的潜力。教师还需要帮助学生成为一个天才学生,使他们受益于自己和周围的社会。那么metaphorminglah回答和处理学生的方法tersebuat和挖掘内在的潜力,可以优化krestifitas老师。教师通过清晰和良好地与学生沟通来传达他们的想法。metaphorming这个词来自希腊语,meta和phora是改变有意义事物的行为。它的开始是将新的含义重新引入,并将几个想法融入新的想法。比喻是一种深刻而有创造力的思考方式。这是天才思想的开始。正是这种思想有真正的、有益的目的,它利用了我们所有器官的全部努力,使我们成为一个连贯的思想。正是这种想法让学生走向思考的速度,创造,发现新的事物,并能将可见的事物连接起来,从而结合起来,转化为问题的解决。这些学习方法提高和丰富了教师与学生、学生与学生之间的学习经验等等。我们生来就有创造的能力,挖掘潜力,从而发现有意义的东西,因为在人类的大脑中,左半球和右半球都有不同的功能。左半球的工作是最主要的一点是对语言、语言和逻辑、数学分析序列。右半球的任务则是berpungsi除了包括创造力、节奏的语言、知觉、想象力梦幻色彩和空间等等。在学习过程中,大脑所有的半球都应该被开发和连接,而不仅仅是一个大脑的半球。因此,比喻就是在类比、符号、可视化、假设、角色扮演、分析和创造力之间建立联系。比喻有四个阶段:连接、发明和应用程序。希望学习者能够交叉引用和理解正在研究的材料与现有材料或其他人没有想到的材料之间的关系。正是这种能力最终为学生提供了通过涉及整个大脑半球的思维过程来探索每一个主题的空间
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信