{"title":"ANALISIS DAYA SAING KACANG HIJAU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP","authors":"R. Santosa","doi":"10.24929/fp.v17i2.1146","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kacang Hijau merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak diusahakan oleh petani Indonesia khususnya di Kecamatan Saronggi. Kacang hijau memiliki peluang cukup terbuka diera perdagangan bebas. Hal ini ditandai dengan adanya ekspor baik berupa konsumsi segar maupun olahan yang meningkat. Keberhasilan akan ditentukan oleh keunggulan daya saing komoditas yang dihasilkan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Tujuan penelitian. untuk mengetahui nilai keuntungan dan keunggulan serta dampak kebijakan pemerintah terhadap usahati kacang hijau. Penelitian dilakukan di Desa Saronggi Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Untuk menganalisis hipotesis pertama, kedua dan ketiga yaitu daya saing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani kacang hijau digunakan alat analisis matrik kebijakan atau Policy Analysis Matrix (PAM) yang dikembangkan oleh Monke dan Pearson (1989). Model ini berupa suatu matrik yang disusun dengan memasukkan komponen–komponen utamanya penerimaan, biaya, dan profit (Soetriono, 2006). Hasil analisis PAM akan memberikan informasi tentang profitabilitas, daya saing suatu komoditas baik dari efisiensi ekonomik (keunggulan komparatif) maupun efisiensi finansial, dampak kebijakan pemerintah terhadap sistem komoditi tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan secara spesifik dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Usahatani kacang hijau yang ditanam di Desa Saronggi Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep menguntungkan dan mampu bersaing, serta layak untuk diusahakan. 2. Usahatani kacang hijau memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. 3. Kebijakan pemerintah tidak memberikan dampak positif atau tidak berpihak baik dari segi output dan input tradable terhadap petani kacang hijau di Kabupaten Sumenep.","PeriodicalId":177435,"journal":{"name":"JURNAL PERTANIAN CEMARA","volume":"11 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PERTANIAN CEMARA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24929/fp.v17i2.1146","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Kacang Hijau merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak diusahakan oleh petani Indonesia khususnya di Kecamatan Saronggi. Kacang hijau memiliki peluang cukup terbuka diera perdagangan bebas. Hal ini ditandai dengan adanya ekspor baik berupa konsumsi segar maupun olahan yang meningkat. Keberhasilan akan ditentukan oleh keunggulan daya saing komoditas yang dihasilkan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Tujuan penelitian. untuk mengetahui nilai keuntungan dan keunggulan serta dampak kebijakan pemerintah terhadap usahati kacang hijau. Penelitian dilakukan di Desa Saronggi Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Untuk menganalisis hipotesis pertama, kedua dan ketiga yaitu daya saing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani kacang hijau digunakan alat analisis matrik kebijakan atau Policy Analysis Matrix (PAM) yang dikembangkan oleh Monke dan Pearson (1989). Model ini berupa suatu matrik yang disusun dengan memasukkan komponen–komponen utamanya penerimaan, biaya, dan profit (Soetriono, 2006). Hasil analisis PAM akan memberikan informasi tentang profitabilitas, daya saing suatu komoditas baik dari efisiensi ekonomik (keunggulan komparatif) maupun efisiensi finansial, dampak kebijakan pemerintah terhadap sistem komoditi tersebut. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan secara spesifik dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Usahatani kacang hijau yang ditanam di Desa Saronggi Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep menguntungkan dan mampu bersaing, serta layak untuk diusahakan. 2. Usahatani kacang hijau memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. 3. Kebijakan pemerintah tidak memberikan dampak positif atau tidak berpihak baik dari segi output dan input tradable terhadap petani kacang hijau di Kabupaten Sumenep.