Motif Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility Perusahaan (Studi Kasus: CSR PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap Plant dan CSR Delegation Europian Union to Malaysia)
{"title":"Motif Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility Perusahaan (Studi Kasus: CSR PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap Plant dan CSR Delegation Europian Union to Malaysia)","authors":"Adhianty Nurjanah, F. Yulianti","doi":"10.12928/CHANNEL.V6I2.11575","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Adanya berbagai tuntutan stakeholder dan semakin meningkatnya kesadaran perusahaan akan keharusan bertanggungjawab secara sosial dan berlaku etis dalam menjalankan bisnisnya maka konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi bagian penting yang harus dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif pelaksanaan CSR perusahaan di dua negara yaitu PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia dalam melaksanakan program CSR adalah bentuk perwujudan dari praktek bisnis yang bertanggung jawab sosial (Socially Responsibility Bussiness Practices) dan sebagai komitmen bisnis atas usaha bisnis yang dilakukannya untuk berkontribusi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan dukungan dalam kegiatan pengembangan masyarakat (community development) melalui capacity building berupa pemberian pelatihan dan pendampingan pada masyarakat penerima manfaat di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan serta pemberian bantuan modal usaha di bidang ekonomi / UMKM sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan visibilitas dan meningkatkan reputasi positif perusahaan di mata stakeholdernya.","PeriodicalId":121846,"journal":{"name":"CHANNEL: Jurnal Komunikasi","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"CHANNEL: Jurnal Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12928/CHANNEL.V6I2.11575","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
ABSTRAK Adanya berbagai tuntutan stakeholder dan semakin meningkatnya kesadaran perusahaan akan keharusan bertanggungjawab secara sosial dan berlaku etis dalam menjalankan bisnisnya maka konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi bagian penting yang harus dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif pelaksanaan CSR perusahaan di dua negara yaitu PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia dalam melaksanakan program CSR adalah bentuk perwujudan dari praktek bisnis yang bertanggung jawab sosial (Socially Responsibility Bussiness Practices) dan sebagai komitmen bisnis atas usaha bisnis yang dilakukannya untuk berkontribusi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan dukungan dalam kegiatan pengembangan masyarakat (community development) melalui capacity building berupa pemberian pelatihan dan pendampingan pada masyarakat penerima manfaat di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan serta pemberian bantuan modal usaha di bidang ekonomi / UMKM sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan visibilitas dan meningkatkan reputasi positif perusahaan di mata stakeholdernya.