S. Simamora, Gambar 1. Sebaran Posisi, Koordinat Penentuan
{"title":"Identifikasi Awal Kode Tanda-tangan dengan Pendekatan Pemodelan Koordinat","authors":"S. Simamora, Gambar 1. Sebaran Posisi, Koordinat Penentuan","doi":"10.32672/jnkti.v6i1.5829","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu aspek terpenting dalam komunikasi data saat ini adalah mentransformasikan sebuah format analog ke dalam bentuk terdigitalisasi. Tanda-datangan merupakan sebuah data yang penting dan dijadikan sebagai bukti faktual dalam kegiatan transaksi di akhir proses. Tanda-tangan juga salah satu hal yang terpenting untuk dilakukan pengamanan agar tidak dapat diduplikasi atau ditiru. Setiap pengenalan objek dalam dunia digital harus dilakukan proses kuantisasi agar memudahkan ditransformasikan ke dalam bentuk digital. Salah satu bentuk kuantisasi yang sederhana adalah data koordinat. Tanda-tangan umumnya diaktualisasikan dalam bentuk 2-dimensi; dan secara pemodelan, aktualisasi sebuah objek pada bidang 2-dimensi adalah koordinat. Pada penelitian ini telah dilakukan serangkaian pengujian dengan pendekatan pemodelan untuk jumlah sampling enam responden. Dan hasilnya menunjukkan masing-masing keenam responden memiliki karakteristik deskriptif secara terpola, posisi yang khas atau unik, dan memiliki kode koordinat tertentu. Batasan juga dilakukan pada media sampling, yakni bidang 2-dimensi sebagai sampling lay-out adalah ruang-matriks 11x11. Keenam responden dilakukan pencuplikan sampling garis tanda-tangan sebanyak 32 kali. Metode yang digunakan dalam melakukan uji-sampling adalah kuantisasi deskriptif, yang artinya setiap garis tanda-tangan akan dicuplik dalam dua koordinat yang berbeda, yang dijadikan sebagai koordinat acuan terhadap sampling pencuplikan tanda-tangan selanjutnya yang dilakukan percobaan sebanyak 32 kali. Dan diperoleh hasilnya bahwa ruang-matriks 11x11 telah representatif memperlihatkan bentuk dan pola setiap posisi garis tanda-tangan secara khas; yang dinyatakan dalam koordinat.","PeriodicalId":129301,"journal":{"name":"Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32672/jnkti.v6i1.5829","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu aspek terpenting dalam komunikasi data saat ini adalah mentransformasikan sebuah format analog ke dalam bentuk terdigitalisasi. Tanda-datangan merupakan sebuah data yang penting dan dijadikan sebagai bukti faktual dalam kegiatan transaksi di akhir proses. Tanda-tangan juga salah satu hal yang terpenting untuk dilakukan pengamanan agar tidak dapat diduplikasi atau ditiru. Setiap pengenalan objek dalam dunia digital harus dilakukan proses kuantisasi agar memudahkan ditransformasikan ke dalam bentuk digital. Salah satu bentuk kuantisasi yang sederhana adalah data koordinat. Tanda-tangan umumnya diaktualisasikan dalam bentuk 2-dimensi; dan secara pemodelan, aktualisasi sebuah objek pada bidang 2-dimensi adalah koordinat. Pada penelitian ini telah dilakukan serangkaian pengujian dengan pendekatan pemodelan untuk jumlah sampling enam responden. Dan hasilnya menunjukkan masing-masing keenam responden memiliki karakteristik deskriptif secara terpola, posisi yang khas atau unik, dan memiliki kode koordinat tertentu. Batasan juga dilakukan pada media sampling, yakni bidang 2-dimensi sebagai sampling lay-out adalah ruang-matriks 11x11. Keenam responden dilakukan pencuplikan sampling garis tanda-tangan sebanyak 32 kali. Metode yang digunakan dalam melakukan uji-sampling adalah kuantisasi deskriptif, yang artinya setiap garis tanda-tangan akan dicuplik dalam dua koordinat yang berbeda, yang dijadikan sebagai koordinat acuan terhadap sampling pencuplikan tanda-tangan selanjutnya yang dilakukan percobaan sebanyak 32 kali. Dan diperoleh hasilnya bahwa ruang-matriks 11x11 telah representatif memperlihatkan bentuk dan pola setiap posisi garis tanda-tangan secara khas; yang dinyatakan dalam koordinat.