{"title":"PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI BATAKO PRESS DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER SEBAGAI VIBRATOR PADA UD. CHIERDA KOTA AMBON","authors":"Jemmy Matulessy, R. Kermite, Marthen Lesnussa","doi":"10.31959/jpmi.v5i1.1431","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Batu batako sering dipilih sebagai bahan dasar untuk penyusunan suatu bangunan. Disamping harga batu batako yang relatif murah juga mudah diperoleh. Penggunaan batu batako banyak digunakan sebagai bahan utama sebagai dinding rumah, Gedung-gedung, pagar, saluran air dan juga pondasi rumah. Pembuatan batu batako biasanya dilakukan dengan cara tradisional dengan mempersiapkan campuran adonan batu batako yang kemudian campuran adonan tersebut dimasukan kedalam cetakan yang telah dibuat dan merupakan mall atau seperti cetakkan yang terbuat dari kayu berbentuk balok persegi dengan ukuran tertentu. Proses dalam pembuatan batu batako di daerah Maluku khususnya Kota Ambon Sebagian besar masih dilakukan secara manual. Pembuatan batu batako secara manual memiliki produktifitas tinggkat rendah dibandingkan dengan permintaan pasar pada era pembangunan yang semakin bertambah. Pada umumnya cara manual memerlukan banyak tenaga manusia dan memerlukan waktu yang lebih lama. UD. Chierda, yang berada di Kota ambon tepatnya pada Desa Kayu Putih Kota Ambon merupakan salah satu produsen yang memproduksikan batu Batako selain juga melayani penjualan bahan bangunan lainnya. Proses produksi pembuatan Batako pada UD. Chierda masih menggunakan cara konvensional atau manual yang menggunakan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaan mencetak batu Batako tersebut. UD Chierda dapat memproduksi Batako Press 1 hari mencapai 400 pcs secara manual dengan menggunakan pekerja sebanyak 3 orang yang dibagi menjadi 2 orang untuk mencampur adonan, dan satu orang untuk mencetak pada cetakan yang tersedia. Untuk 1 cetakan memuat 4 batako yang dicetak. Jadi untuk 1 hari UD. Chierda hanya bisa mencetak pada 100 papan cetak yang dikerjakan dalam waktu kerja 8 jam. Untuk proses produksi yang hanya 400 pcs/hari masih dirasa kurang effisien karena tidak sebanding dengan permintaan pasar. Tim tertarik untuk membuat suatu alat pencetak batu batako yang dapat bekerja secara otomatis menggunakan motor listrik. Alat pencetak batako ini direncanakan akan memproduksi 10 pcs/cetakan serta proses cetaknya sudah otomatis menggunakan mesin listrik dalam hal ini menggunakan motor stepper sebagai penggerak.","PeriodicalId":123364,"journal":{"name":"JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31959/jpmi.v5i1.1431","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Batu batako sering dipilih sebagai bahan dasar untuk penyusunan suatu bangunan. Disamping harga batu batako yang relatif murah juga mudah diperoleh. Penggunaan batu batako banyak digunakan sebagai bahan utama sebagai dinding rumah, Gedung-gedung, pagar, saluran air dan juga pondasi rumah. Pembuatan batu batako biasanya dilakukan dengan cara tradisional dengan mempersiapkan campuran adonan batu batako yang kemudian campuran adonan tersebut dimasukan kedalam cetakan yang telah dibuat dan merupakan mall atau seperti cetakkan yang terbuat dari kayu berbentuk balok persegi dengan ukuran tertentu. Proses dalam pembuatan batu batako di daerah Maluku khususnya Kota Ambon Sebagian besar masih dilakukan secara manual. Pembuatan batu batako secara manual memiliki produktifitas tinggkat rendah dibandingkan dengan permintaan pasar pada era pembangunan yang semakin bertambah. Pada umumnya cara manual memerlukan banyak tenaga manusia dan memerlukan waktu yang lebih lama. UD. Chierda, yang berada di Kota ambon tepatnya pada Desa Kayu Putih Kota Ambon merupakan salah satu produsen yang memproduksikan batu Batako selain juga melayani penjualan bahan bangunan lainnya. Proses produksi pembuatan Batako pada UD. Chierda masih menggunakan cara konvensional atau manual yang menggunakan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaan mencetak batu Batako tersebut. UD Chierda dapat memproduksi Batako Press 1 hari mencapai 400 pcs secara manual dengan menggunakan pekerja sebanyak 3 orang yang dibagi menjadi 2 orang untuk mencampur adonan, dan satu orang untuk mencetak pada cetakan yang tersedia. Untuk 1 cetakan memuat 4 batako yang dicetak. Jadi untuk 1 hari UD. Chierda hanya bisa mencetak pada 100 papan cetak yang dikerjakan dalam waktu kerja 8 jam. Untuk proses produksi yang hanya 400 pcs/hari masih dirasa kurang effisien karena tidak sebanding dengan permintaan pasar. Tim tertarik untuk membuat suatu alat pencetak batu batako yang dapat bekerja secara otomatis menggunakan motor listrik. Alat pencetak batako ini direncanakan akan memproduksi 10 pcs/cetakan serta proses cetaknya sudah otomatis menggunakan mesin listrik dalam hal ini menggunakan motor stepper sebagai penggerak.