{"title":"STUDI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KEMANGI DAN DAUN KUMIS KUCING MENGGUNAKAN PELARUT METANOL","authors":"Surahmaida Surahmaida, U. Umarudin","doi":"10.26740/icaj.v3n1.p1-6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman suku Lamiaceae merupakan tanaman aromatik yang umumnya digunakan sebagai tanaman obat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis senyawa fitokimia dari tanaman suku Lamiaceae yaitu daun kemangi (Ocimum sanctum) dan kumis kucing (Orthosiphon stamineus). Metode penelitian ini terdiri dari ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol selama 3 hari (dan diulang dua kali), lalu dilakukan uji fitokimia menggunakan reagen kimia untuk mengetahui adanya senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid, terpenoid dan minyak atisiri yang terkandung pada kedua ekstrak tanaman uji tersebut. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak metanol daun kemangi mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, terpenoid, steroid dan minyak atsiri; sedangkan ekstrak metanol daun kumis mengandung flavonoid, saponin, tannin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut kemudian dikaji secara teoritis aktivitas biologisnya.","PeriodicalId":175785,"journal":{"name":"Indonesian Chemistry and Application Journal","volume":"63 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Chemistry and Application Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/icaj.v3n1.p1-6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Tanaman suku Lamiaceae merupakan tanaman aromatik yang umumnya digunakan sebagai tanaman obat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis senyawa fitokimia dari tanaman suku Lamiaceae yaitu daun kemangi (Ocimum sanctum) dan kumis kucing (Orthosiphon stamineus). Metode penelitian ini terdiri dari ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol selama 3 hari (dan diulang dua kali), lalu dilakukan uji fitokimia menggunakan reagen kimia untuk mengetahui adanya senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid, terpenoid dan minyak atisiri yang terkandung pada kedua ekstrak tanaman uji tersebut. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak metanol daun kemangi mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, terpenoid, steroid dan minyak atsiri; sedangkan ekstrak metanol daun kumis mengandung flavonoid, saponin, tannin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut kemudian dikaji secara teoritis aktivitas biologisnya.