Gambaran Ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Prasarana Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Analisis Data Risnakes 2017

Sugiharti Sugiharti, Mujiati Mujiati, S. Masitoh, E. Laelasari
{"title":"Gambaran Ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Prasarana Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Analisis Data Risnakes 2017","authors":"Sugiharti Sugiharti, Mujiati Mujiati, S. Masitoh, E. Laelasari","doi":"10.22435/jpppk.v3i1.1883","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nProgram Indonesia Sehat merupakan program utama Pembangunan Kesehatan yang direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) menjadi salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Untuk mendukung pelaksanaan pendekatan keluarga tersebut perlu adanya penguatan puskesmas sebagai salah satu ujung tombaknya. Penguatan tersebut antara lain dilakukan melalui pemenuhan sumber daya puskesmas, yakni sumber daya manusia (SDM), prasarana dan sarana/alat. Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui ketersediaan SDM dan prasarana-sarana puskesmas dalam menjalankan PIS-PK. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tenaga pendukung kegiatan pengumpulan data PIS-PK di puskesmas seluruh Indonesia yang mengikuti pelatihan PIS-PK paling banyak adalah tenaga bidan (29,8%), sedangkan petugas yang paling banyak melakukan pengumpulan data keluarga sehat adalah petugas puskesmas (94,5%). Prasarana yang mendukung kegiatan PIS-PK di puskesmas menunjukkan bahwa hampir semua puskesmas dalam melakukan pendataan menggunakan formulir Prokesga sebanyak 97,8 persen. Keberadaan sinyal telepon selular di puskesmas sebanyak 85,5 persen dan keberadaan sinyal internet sebanyak 73,2 persen. Baru separuh puskesmas memiliki Pinkesga sebanyak 58,5 persen, stetoskop dan alat ukur tekanan darah air raksa, hampir semua puskesmas memiliki alat tersebut. Alat ukur tekanan darah digital hanya 71,4 persen. \nKata kunci: PIS-PK, Keluarga Sehat, Puskesmas \nAbstract \nThe Healthy Indonesia Program (Program Indonesia Sehat) is the main health development program planned to achieve through the Ministry of Health's Strategic Plan for 2015-2019. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) is one of the ways the primary health care (PHC) can increase the reach of targets and bring closer / increase access to health services in their working areas by visiting families. To support the implementation of the family approach it is necessary to strengthen the PHC’s as one of the spearheads. Such reinforcement, among others, is done through the fulfillment of PHC’s resources, including human resources, infrastructure and tools. The purpose of this study is to find out about the readiness of Human Resources and Infrastructure Facilities of PHC in running PIS-PK. The results of this study indicate that for workers who support the PIS-PK data collection activities in health centers throughout Indonesia, the highest number of midwives is 29.8 percent who attend the PIS-PK training and the most 94.5 percent. Whereas for infrastructure that supports PIS-PK activities at the PHC, it shows that almost all PHC in carrying out the data collection used the Prokesga form as much as 97.8 percent. The presence of mobile cellular signals in PHC is 85.5 percent and the presence of internet signals is 73.2 percent. Whereas for the availability of Pinkesga, only half of the PHC have Pinkesga as much as 58.5 percent, while for stethoscopes and mercury blood pressure measuring devices, almost all PHC have these devices, for digital blood pressure measuring devices only 71.4 percent \nKeywords: PIS-PK, Health Family, primary health care (PHC)","PeriodicalId":170797,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jpppk.v3i1.1883","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

Abstract

Abstrak Program Indonesia Sehat merupakan program utama Pembangunan Kesehatan yang direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) menjadi salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Untuk mendukung pelaksanaan pendekatan keluarga tersebut perlu adanya penguatan puskesmas sebagai salah satu ujung tombaknya. Penguatan tersebut antara lain dilakukan melalui pemenuhan sumber daya puskesmas, yakni sumber daya manusia (SDM), prasarana dan sarana/alat. Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui ketersediaan SDM dan prasarana-sarana puskesmas dalam menjalankan PIS-PK. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tenaga pendukung kegiatan pengumpulan data PIS-PK di puskesmas seluruh Indonesia yang mengikuti pelatihan PIS-PK paling banyak adalah tenaga bidan (29,8%), sedangkan petugas yang paling banyak melakukan pengumpulan data keluarga sehat adalah petugas puskesmas (94,5%). Prasarana yang mendukung kegiatan PIS-PK di puskesmas menunjukkan bahwa hampir semua puskesmas dalam melakukan pendataan menggunakan formulir Prokesga sebanyak 97,8 persen. Keberadaan sinyal telepon selular di puskesmas sebanyak 85,5 persen dan keberadaan sinyal internet sebanyak 73,2 persen. Baru separuh puskesmas memiliki Pinkesga sebanyak 58,5 persen, stetoskop dan alat ukur tekanan darah air raksa, hampir semua puskesmas memiliki alat tersebut. Alat ukur tekanan darah digital hanya 71,4 persen. Kata kunci: PIS-PK, Keluarga Sehat, Puskesmas Abstract The Healthy Indonesia Program (Program Indonesia Sehat) is the main health development program planned to achieve through the Ministry of Health's Strategic Plan for 2015-2019. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) is one of the ways the primary health care (PHC) can increase the reach of targets and bring closer / increase access to health services in their working areas by visiting families. To support the implementation of the family approach it is necessary to strengthen the PHC’s as one of the spearheads. Such reinforcement, among others, is done through the fulfillment of PHC’s resources, including human resources, infrastructure and tools. The purpose of this study is to find out about the readiness of Human Resources and Infrastructure Facilities of PHC in running PIS-PK. The results of this study indicate that for workers who support the PIS-PK data collection activities in health centers throughout Indonesia, the highest number of midwives is 29.8 percent who attend the PIS-PK training and the most 94.5 percent. Whereas for infrastructure that supports PIS-PK activities at the PHC, it shows that almost all PHC in carrying out the data collection used the Prokesga form as much as 97.8 percent. The presence of mobile cellular signals in PHC is 85.5 percent and the presence of internet signals is 73.2 percent. Whereas for the availability of Pinkesga, only half of the PHC have Pinkesga as much as 58.5 percent, while for stethoscopes and mercury blood pressure measuring devices, almost all PHC have these devices, for digital blood pressure measuring devices only 71.4 percent Keywords: PIS-PK, Health Family, primary health care (PHC)
通过家庭方法(PIS-PK)实施健康印尼项目的人力资源和公共基础设施概述:分析Risnakes数据
摘要健康印尼项目是其计划通过2017 -2019年卫生部战略计划实施的主要健康发展项目。印尼健康的家庭方法(PIS-PK)已经成为puskesmas通过与家人接触来增加其工作区域的目标范围和更接近/改善医疗服务机会的一种方式。为了支持这种家庭方式,需要在枪尖上加强肚脐。这种加强包括对puskesmas资源(人力资源)、基础设施和工具的满足。这一分析的目的是了解pk运行中的人力资源和基础设施。这项分析表明,在印尼各地的puskesmas进行piss - pk数据收集活动的支持者中,接受piss - pk培训的人数最多的是助产士(29.8%),而健康家庭数据收集最多的官员是puskesmas官员(94.5%)。支持在puskesmas进行piss - pk活动的基础设施表明,大多数puskesmas使用Prokesga表格进行记录的人数是97.8%。手机信号在puskesmas的存在为85.5%,互联网信号为73.2%。只有一半的儿童诊所有58.5%的pinkesmas,听诊器和水银血压测量设备,几乎所有的儿童都有这样的工具。数字血压测量仪只有71.4%关键词:piss - pk,健康的家庭,Puskesmas Abstract印尼健康的家庭方式(PIS-PK)是主要的家庭护理(PHC)方式之一,可以增加目标的范围和携带更长的距离/增加家庭在工作中为健康服务的途径。为了支持家庭的实现,有必要让PHC作为一个长矛兵来加强它。这些信息的再充分利用了PHC资源、包括人力资源、基础设施和工具。这项研究的目的是了解人类资源和基础设施在运行的皮西腓方面的重要性。这些研究的结果表明,支持在印尼卫生中心收集心理活动数据的工作人员的建议是29.8项,他们最关注的是心理培训和大多数94.5项。在PHC的基础上,提供支持piss - pk活动的基础设施,显示大部分的PHC都用在Prokesga中,Prokesga的格式远达97.8。移动细胞signals在PHC的表现是85。5,互联网签名的表现是73.2。对于Pinkesga的有效性,只有一半的PHC有Pinkesga的专利,只有58.5美分,而stethoscopes和水银压力治疗功能,几乎所有的PHC都有这些功能,对于数字血液抑制功能只有71.4个附带功能:piss - pk,家庭健康,初级医疗保健(PHC)
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信