Upaya Peningkatan Kesadaran Pentingnya Melanjutkan Pendidikan Terhadap Anak dan Remaja Putus Sekolah Di RT 04/RW 05 Kelurahan Kebon Kangkung Kota Bandung
Bimbi Gita Rama Putri, Maulana - Irfan, M. B. Santoso
{"title":"Upaya Peningkatan Kesadaran Pentingnya Melanjutkan Pendidikan Terhadap Anak dan Remaja Putus Sekolah Di RT 04/RW 05 Kelurahan Kebon Kangkung Kota Bandung","authors":"Bimbi Gita Rama Putri, Maulana - Irfan, M. B. Santoso","doi":"10.24198/focus.v3i2.31796","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wilayah Kecamatan Kiaracondong, Kelurahan Kebon Kangkung, Kota Bandung memiliki 11 RW. Masing-masing RW memiliki kompleksitas masalah yang berbeda-beda dan potensi yang dapat dikembangkan. Masalah yang menjadi fokus kegiatan ini adalah anak dan remaja putus sekolah yang jumlahnya tersebar di Wilayah Kebon Kangkung, terutama di RW 5. Pendidikan merupakan aspek kehidupan penting yang menjadi hak dasar bagi semua anak. Faktor penyebab adanya masalah putus sekolah ini tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja, namun perlu memahami secara menyeluruh keadaan mereka, baik dari faktor keluarga, teman, lingkungan sosial, maupun dari dalam diri anak itu sendiri. Rendahnya motivasi dan pola pikir anak yang seringkali menjadi penghambat proses anak untuk melanjutkan sekolah. Sehingga dampak yang ditimbulkan pun anak menjadi malas dan kurang memahami arti penting nilai pendidikan. Dalam artikel ini,menjelaskan proses kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode asesmen dan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan tujuan untuk menganalisis masalah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil proses diskusi bersama masyarakat, upaya yang ditentukan guna meningkatkan keinginan anak untuk sekolah adalah dengan penerapan program sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan adanya aktivitas pembelajaran dengan melibatkan peran aktif dari organisasi masyarakat dalam membantu upaya penanganan masalah. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat ini mewujudkan perencanaan program peningkatan kesadaran bagi mereka yang mengalami putus sekolah.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/focus.v3i2.31796","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Wilayah Kecamatan Kiaracondong, Kelurahan Kebon Kangkung, Kota Bandung memiliki 11 RW. Masing-masing RW memiliki kompleksitas masalah yang berbeda-beda dan potensi yang dapat dikembangkan. Masalah yang menjadi fokus kegiatan ini adalah anak dan remaja putus sekolah yang jumlahnya tersebar di Wilayah Kebon Kangkung, terutama di RW 5. Pendidikan merupakan aspek kehidupan penting yang menjadi hak dasar bagi semua anak. Faktor penyebab adanya masalah putus sekolah ini tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja, namun perlu memahami secara menyeluruh keadaan mereka, baik dari faktor keluarga, teman, lingkungan sosial, maupun dari dalam diri anak itu sendiri. Rendahnya motivasi dan pola pikir anak yang seringkali menjadi penghambat proses anak untuk melanjutkan sekolah. Sehingga dampak yang ditimbulkan pun anak menjadi malas dan kurang memahami arti penting nilai pendidikan. Dalam artikel ini,menjelaskan proses kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode asesmen dan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan tujuan untuk menganalisis masalah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil proses diskusi bersama masyarakat, upaya yang ditentukan guna meningkatkan keinginan anak untuk sekolah adalah dengan penerapan program sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan adanya aktivitas pembelajaran dengan melibatkan peran aktif dari organisasi masyarakat dalam membantu upaya penanganan masalah. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat ini mewujudkan perencanaan program peningkatan kesadaran bagi mereka yang mengalami putus sekolah.