Shalati Febjislami, M. Melati, A. Kurniawati, Y. Wahyu
{"title":"Karakter Agronomi dan Kadar Sinensetin Beberapa Aksesi Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus)","authors":"Shalati Febjislami, M. Melati, A. Kurniawati, Y. Wahyu","doi":"10.29244/JHI.9.3.206-215","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Java’s tea plants have efficacy to treat diabetes. Sinensetin is a chemical compound in Java’s tea that acts as diabetes medicine. The experiment objective was to study diversity of agronomy characters and sinensetin content of ex situ collections of Java’s tea from West, Central, and East Java regions. Java’s tea was harvested when population has flowering about 70% and tested sinensetin content on leaf part. The experiment was conducted with a completely randomized block design with 18 accessions and one control (purple flower accession). The result of study showed that there were significant differences in the accumulation of height plant increase while 8 weeks after planting, secondary branches and secondary branches internode number; leaf length, width and area index; average stems and leaf dry weight per 4.41 m2 and sinensetin levels among some accessions. Banyumas 1, Sumbersari and Kraksaan accessions have agronomy and production characters except for sinensetin levels were better than control (Leaf sinensetin levels based on leaf dry weight increased from low to medium but decreased in high category) Based on comparison between accession and leaf dry weight category, purple flower accession has higher sinensetin levels (0.043%) than another accession, but only reaches 43% of Indonesian Herbal Pharmacopoeia minimum standard (There were no significant differences in sinensetin accession production tested either by comparison of accession or accession categories). Keywords: ex situ, flower, Java’s tea, Orthosiphon aristatus, sinensetin ABSTRAK Tanaman kumis kucing berkhasiat untuk mengobati penyakit diabetes. Sinensetin merupakan senyawa kimia pada kumis kucing yang berperan sebagai obat diabetes. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari keragaman karakter agronomi dan kandungan sinensetin tanaman kumis kucing hasil koleksi ex situ dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman kumis kucing dipanen saat populasi berbunga sekitar 70% dan diuji kandungan sinensetin pada daunnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan perlakuan 18 aksesi dan satu pembanding (koleksi ungu). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada akumulasi pertambahan tinggi selama 8 MST, jumlah cabang sekunder dan ruas cabang sekunder; panjang, lebar dan indeks luas daun; rata-rata bobot kering batang dan daun per 4.41 m2 serta kadar sinensetin antar aksesi yang diuji. Aksesi Banyumas 1, Sumbersari dan Kraksaan memiliki karakter agronomi dan produksi yang lebih baik daripada kontrol kecuali kadar sinensetinnya. Kadar sinensetin daun berdasarkan kategori bobot kering daun mengalami peningkatan dari kategori rendah ke menengah namun menurun pada kategori tinggi. Berdasarkan perbandingan antar aksesi maupun kategori bobot kering daun, kontrol memiliki kadar sinensetin (0.043%) yang lebih baik, namun hanya mencapai 43% dari standar minimum kandungan kimia simplisia (kadar sinensetin) yang ditetapkan oleh Farmakope Herbal Indonesia. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada produksi sinensetin aksesi yang diuji baik berdasarkan perbandingan aksesi maupun kategori aksesi. Kata kunci: bunga, ex situ, kumis kucing, Orthosiphon aristatus, sinensetin","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JHI.9.3.206-215","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Abstract
ABSTRACT Java’s tea plants have efficacy to treat diabetes. Sinensetin is a chemical compound in Java’s tea that acts as diabetes medicine. The experiment objective was to study diversity of agronomy characters and sinensetin content of ex situ collections of Java’s tea from West, Central, and East Java regions. Java’s tea was harvested when population has flowering about 70% and tested sinensetin content on leaf part. The experiment was conducted with a completely randomized block design with 18 accessions and one control (purple flower accession). The result of study showed that there were significant differences in the accumulation of height plant increase while 8 weeks after planting, secondary branches and secondary branches internode number; leaf length, width and area index; average stems and leaf dry weight per 4.41 m2 and sinensetin levels among some accessions. Banyumas 1, Sumbersari and Kraksaan accessions have agronomy and production characters except for sinensetin levels were better than control (Leaf sinensetin levels based on leaf dry weight increased from low to medium but decreased in high category) Based on comparison between accession and leaf dry weight category, purple flower accession has higher sinensetin levels (0.043%) than another accession, but only reaches 43% of Indonesian Herbal Pharmacopoeia minimum standard (There were no significant differences in sinensetin accession production tested either by comparison of accession or accession categories). Keywords: ex situ, flower, Java’s tea, Orthosiphon aristatus, sinensetin ABSTRAK Tanaman kumis kucing berkhasiat untuk mengobati penyakit diabetes. Sinensetin merupakan senyawa kimia pada kumis kucing yang berperan sebagai obat diabetes. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari keragaman karakter agronomi dan kandungan sinensetin tanaman kumis kucing hasil koleksi ex situ dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman kumis kucing dipanen saat populasi berbunga sekitar 70% dan diuji kandungan sinensetin pada daunnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak dengan perlakuan 18 aksesi dan satu pembanding (koleksi ungu). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada akumulasi pertambahan tinggi selama 8 MST, jumlah cabang sekunder dan ruas cabang sekunder; panjang, lebar dan indeks luas daun; rata-rata bobot kering batang dan daun per 4.41 m2 serta kadar sinensetin antar aksesi yang diuji. Aksesi Banyumas 1, Sumbersari dan Kraksaan memiliki karakter agronomi dan produksi yang lebih baik daripada kontrol kecuali kadar sinensetinnya. Kadar sinensetin daun berdasarkan kategori bobot kering daun mengalami peningkatan dari kategori rendah ke menengah namun menurun pada kategori tinggi. Berdasarkan perbandingan antar aksesi maupun kategori bobot kering daun, kontrol memiliki kadar sinensetin (0.043%) yang lebih baik, namun hanya mencapai 43% dari standar minimum kandungan kimia simplisia (kadar sinensetin) yang ditetapkan oleh Farmakope Herbal Indonesia. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada produksi sinensetin aksesi yang diuji baik berdasarkan perbandingan aksesi maupun kategori aksesi. Kata kunci: bunga, ex situ, kumis kucing, Orthosiphon aristatus, sinensetin
爪哇茶树有治疗糖尿病的功效。爪哇茶中的一种化合物,有治疗糖尿病的作用。本试验目的是研究西、中、东爪哇地区爪哇茶叶迁地标本的农艺性状和四叶皂苷含量的多样性。爪哇的茶叶在种群开花约70%时采收,并测试了叶子部分的柑橘素含量。试验采用完全随机区组设计,设18个品种和1个对照(紫花品种)。研究结果表明,植后8周植株累积高度、次生枝数和次生枝节间数均有显著差异;叶长、叶宽、叶面积指数;茎、叶平均干重(4.41 m2)及部分品种的血凝素水平。Banyumas 1、Sumbersari和Kraksaan的农艺和生产性状均优于对照(以叶片干重为基准的叶片干重含量由低到中增加,高类别则下降)。在叶片干重和叶片干重类别的比较中,紫色花品种的叶片干重含量高于其他品种(0.043%);但仅达到《印尼草药药典》最低标准的43%(不同品种或品种间的参量差异均不显著)。关键词:迁地,花,爪哇茶,正虹吸,三叶草素中国糖尿病防治研究综述。图juan penelitian adalah untuk mempelajari keragaman karakter agronomi dan kandungan sinensetin tanaman kumis kucil koleksi ex situ dari daerah爪哇Barat,爪哇Tengah和爪哇Timur。Tanaman kumis kuing dipanen saat populasberbunga sekitar 70% dan diuji kandungan sinensetin pada daunya。ranchangan percobaan yang digunakan adalah ranchangan kelompok lengkap teracak dengan perlakan 18 aksesi dan satu banbanding (koleksi ungu)。Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signfikan pada akumulasi pertambahan tinggi selama 8 MST, jumlah cabang sekunder dan ruas cabang sekunder;盘江,利巴丹,日晷;每4.41平方米rata-rata bobot ker江丹daun舒达阿提拉·sinensetin安塔尔aksesi杨diuji。1、农学、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产、农业生产等。Kadar sinensetin dundassarkan kategori bobotering dundalami peningkatan dari kategori rendah ke menengah namun menurun pada kategori tinggi。Berdasarkan perbandingan和antar aksesi maupun kategori bobokering daum,对照memiliki kadar sinensetin (0.043%) yang lebih baik, namun hanya mencapai 43%达标准最小kandungan kimia simplisia (kadar sinensetin) yang ditetapkan oleh Farmakope Herbal Indonesia。tidaak terdapat perbedaan and yang signfikan pakada producksi sinensetin aksesi yang diuji baik berdasarkan perbandingan aksesi maupun kategori aksesi。Kata kunci: bunga, exsitu, kumis kucing, Orthosiphon aristatus, sinensetin