{"title":"Kemampuan Teknologi Roket Iran","authors":"Husni Nasution","doi":"10.30536/p.sinaskpa.iii.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di dalam Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016—2040 bahwa target lima tahunan penguasaan teknologi keantariksaan pada tahun 2036—2040 adalah terlaksananya peluncuran roket pengorbit satelit mikro berorbit rendah. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan mitra kerja sama untuk alih teknologinya. Alih teknologi dari negara-negara anggota Missile Technology Control Regime (MTCR) sangat dibatasi apabila Indonesia belum menjadi anggotanya. Di samping itu pula, apabila menjadi anggota MTCR terdapat konsekuensi yang akan dihadapi oleh Indonesia. Oleh karena itu, perlu dicari mitra lain di luar anggota MTCR untuk kerja sama tersebut diantaranya adalah Iran. Tujuan makalah ini adalah mengkaji kemampuan teknologi Iran yang merupakan salah satu negara non anggota MTCR sebagai alternatif dalam kerja sama pengembangan teknologi roket di Indonesia. Kajian mencakup pemetaan kemampuan teknologinya, hasil yang telah dicapainya, dan pertimbangan kerja sama Indonesia dan Iran yang sudah pernah dilakukan selama ini. Metoda yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori kepentingan nasional. Dari analisis diperoleh hasil bahwa kemampuan teknologi Iran dikaitkan dengan kepentingan nasional dan pengembangan teknologi roket di Indonesia mengindikasikan bahwa Iran dapat dijadikan alternatif mitra kerja sama Indonesia dalam pengembangan teknologi roket di Indonesia ke depan.","PeriodicalId":182357,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa III (Sinas KPA-III) 2018","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa III (Sinas KPA-III) 2018","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30536/p.sinaskpa.iii.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Di dalam Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016—2040 bahwa target lima tahunan penguasaan teknologi keantariksaan pada tahun 2036—2040 adalah terlaksananya peluncuran roket pengorbit satelit mikro berorbit rendah. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan mitra kerja sama untuk alih teknologinya. Alih teknologi dari negara-negara anggota Missile Technology Control Regime (MTCR) sangat dibatasi apabila Indonesia belum menjadi anggotanya. Di samping itu pula, apabila menjadi anggota MTCR terdapat konsekuensi yang akan dihadapi oleh Indonesia. Oleh karena itu, perlu dicari mitra lain di luar anggota MTCR untuk kerja sama tersebut diantaranya adalah Iran. Tujuan makalah ini adalah mengkaji kemampuan teknologi Iran yang merupakan salah satu negara non anggota MTCR sebagai alternatif dalam kerja sama pengembangan teknologi roket di Indonesia. Kajian mencakup pemetaan kemampuan teknologinya, hasil yang telah dicapainya, dan pertimbangan kerja sama Indonesia dan Iran yang sudah pernah dilakukan selama ini. Metoda yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori kepentingan nasional. Dari analisis diperoleh hasil bahwa kemampuan teknologi Iran dikaitkan dengan kepentingan nasional dan pengembangan teknologi roket di Indonesia mengindikasikan bahwa Iran dapat dijadikan alternatif mitra kerja sama Indonesia dalam pengembangan teknologi roket di Indonesia ke depan.
在2016年至2040年的总体规划中,持续最新技术5年的目标是实现低轨道微卫星轨道火箭发射。为了实现这一目标,需要伙伴合作,超越技术。在印尼尚未成为会员的情况下,从Missile Technology Control Regime (MTCR)国家获得技术的能力是非常有限的。此外,如果成为MTCR成员,印尼将面临类似的后果。因此,除了MTCR成员之外,还需要寻找其他合作伙伴,其中包括伊朗。本文的目的是研究伊朗作为火箭技术合作伙伴的非成员国MTCR的技术能力。该研究包括测绘他的技术能力,他的成就,以及印尼和伊朗多年来的合作考虑。本研究中使用的方法是描述性质的。分析是通过国家利益理论方法进行的。分析表明,伊朗的技术能力与印尼的国家利益和火箭技术发展有关,表明伊朗可以成为印尼未来火箭技术发展的替代合作伙伴。