DAMPAK PENERAPAN KURIKULUM KEMENTERIAN AGAMA DAN KURIKULUM PESANTREN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DI MAN YOGYAKARTA

Ainna Khoiron Nawali
{"title":"DAMPAK PENERAPAN KURIKULUM KEMENTERIAN AGAMA DAN KURIKULUM PESANTREN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DI MAN YOGYAKARTA","authors":"Ainna Khoiron Nawali","doi":"10.32505/ikhtibar.v5i2.550","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari semakin banyaknya Madrasah maupun Sekolah umum yang menerapkan kurikulum pesantren sebagai kurikulum penunjang kurikulum di sekolah / madrasah khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal tersebut yang membuat beberapa lembaga pendidikan mendirikan Pondok, Asrama, atau Boarding School, guna mendorong program sekolah tersebut. Begitupun juga yang terjadi di MAN Yogyakarta I, disanapun juga mendirikan pondok pesantren “Al Hakim” untuk menambah cakrawala santri terhadap referensi keilmuan islam.  Yang menjadi permasalahan, bagaiman dampak yang ditimbulkan dengan penerapan kurikulum kemenag dan kurikulum pesantren terhadap peningkatan hasil belajar PAI. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan dua kurikulum (Kurikulum Kemenag dan Kurikulum Pesantren) terhadap peningkatan hasil belajar PAI di MAN Yogyakarta I dan juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam dua penerapan kurikulum tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Dalam penerapannya, Kurikulum pesantren hanya sebagai materi pendukung, artinya kurikulum kemenag masih menjadi prioritas utama dibanding kurikulum Pesantren. (2) Dampak dan pencapaiannya dalam penerapan dua kurikulum tersebut mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar PAI pada siswa, seperti nilai siswa ponpes lebih bagus dari pada nilai siswa non ponpes dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (3) Kelebihannya dua kurikulum diterapkan secara baik, akan membuat siswa semakin banyak menguasai materi pelajaran agama, sehingga akan mendongkrak nilai ujian. Namun kekurangannya terjadi ketidak sesuaian antara materi kurikulum kemenag dan kurikulum pesantren, karena materi yang tidak disampaikan secara berurutan dan juga alokasi waktu yang sangat sedikit","PeriodicalId":237127,"journal":{"name":"Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32505/ikhtibar.v5i2.550","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari semakin banyaknya Madrasah maupun Sekolah umum yang menerapkan kurikulum pesantren sebagai kurikulum penunjang kurikulum di sekolah / madrasah khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal tersebut yang membuat beberapa lembaga pendidikan mendirikan Pondok, Asrama, atau Boarding School, guna mendorong program sekolah tersebut. Begitupun juga yang terjadi di MAN Yogyakarta I, disanapun juga mendirikan pondok pesantren “Al Hakim” untuk menambah cakrawala santri terhadap referensi keilmuan islam.  Yang menjadi permasalahan, bagaiman dampak yang ditimbulkan dengan penerapan kurikulum kemenag dan kurikulum pesantren terhadap peningkatan hasil belajar PAI. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak penerapan dua kurikulum (Kurikulum Kemenag dan Kurikulum Pesantren) terhadap peningkatan hasil belajar PAI di MAN Yogyakarta I dan juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam dua penerapan kurikulum tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Dalam penerapannya, Kurikulum pesantren hanya sebagai materi pendukung, artinya kurikulum kemenag masih menjadi prioritas utama dibanding kurikulum Pesantren. (2) Dampak dan pencapaiannya dalam penerapan dua kurikulum tersebut mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar PAI pada siswa, seperti nilai siswa ponpes lebih bagus dari pada nilai siswa non ponpes dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (3) Kelebihannya dua kurikulum diterapkan secara baik, akan membuat siswa semakin banyak menguasai materi pelajaran agama, sehingga akan mendongkrak nilai ujian. Namun kekurangannya terjadi ketidak sesuaian antara materi kurikulum kemenag dan kurikulum pesantren, karena materi yang tidak disampaikan secara berurutan dan juga alokasi waktu yang sangat sedikit
宗教部课程和寄宿学校课程的实施对日惹白食学习成绩的增加有影响
这项研究的背景是,越来越多的伊斯兰学校和公立学校将寄宿学校课程作为学校/伊斯兰宗教教育课程的支持课程(PAI)。这使得一些教育机构建立了小屋、宿舍或寄宿学校来鼓励学校的项目。曼日惹市发生了同样的事情,那里设立了法官Al - judge摊位,为伊斯兰学者的参考增加了视野。更紧迫的问题是,kemenag课程和pesantren的应用将如何影响学习PAI的成果。这项研究的目的是了解双门课程(Kemenag课程和Pesantren的课程)对MAN yogarta I学习PAI的增加的影响,以及了解这两种课程的优缺点。本研究采用了一种定性研究。这项研究的结果表明:(1)在应用中,寄宿学校的课程仅仅是支持材料,这意味着基曼基课程仍然是比寄宿学校课程更重要的优先事项。(2)影响和成就应用两个课程中有积极影响学生对学习结果派,像学生成绩ponpes学生成绩更好的认知,情感方面的非ponpes域和应用课程psikomotorik(3)两个天赋的好,会使学生掌握宗教课程材料越多,这样就会提高考试成绩。但因缺乏发生sesuaian kemenag教材和课程之间的寄宿学校,因为她不提交的材料的顺序也很少的时间分配
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信