{"title":"Kanker Ovarium : “The Silent Killer”","authors":"Ali Budi Harsono","doi":"10.24198/OBGYNIA/V3N1.192","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan artikel ini adalah untuk mereview sejarah dan implikasi kanker ovarium dengan bahasa metafora pembunuh diam-diam atau “ Silent Killer ” sehingga akan meningkatkan kesadaran tentang kanker ovarium. Pada abad kedua puluh, metafora pembunuh diam-diam sering dikaitkan dengan kata berbahaya yang menggambarkan kanker ovarium. Istilah \" silent killer \" sebetulnya sering digunakan untuk menggambarkan kanker lain dan juga diterapkan pada penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Kanker ovarium sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena diyakini sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut dan sering tidak ditemukan gejala yang jelas pada stadium awal","PeriodicalId":210732,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/OBGYNIA/V3N1.192","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan artikel ini adalah untuk mereview sejarah dan implikasi kanker ovarium dengan bahasa metafora pembunuh diam-diam atau “ Silent Killer ” sehingga akan meningkatkan kesadaran tentang kanker ovarium. Pada abad kedua puluh, metafora pembunuh diam-diam sering dikaitkan dengan kata berbahaya yang menggambarkan kanker ovarium. Istilah " silent killer " sebetulnya sering digunakan untuk menggambarkan kanker lain dan juga diterapkan pada penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Kanker ovarium sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena diyakini sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut dan sering tidak ditemukan gejala yang jelas pada stadium awal