Martahi: Pesan Moral dalam Tradisi Lisan Masyarakat Mandailing

Rudiansyah Siregar
{"title":"Martahi: Pesan Moral dalam Tradisi Lisan Masyarakat Mandailing","authors":"Rudiansyah Siregar","doi":"10.57251/sin.v2i1.367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sumatera Utara merupakan masyarakat multi etnis. Populasi etnis terbesar adalah Batak yang terbagi ke beberapa sub etnis salah satunya adalah Mandailing yang berada di Kawasan Tapanuli Selatan, Sumatera bagian Tenggara. Komunitas Mandailing secara umum adalah masyarakat yang sangat  peka dan peduli terhadap nilai-nilai adat di setiap rutinitas kehidupan. Adapun yang menjadi latar belakang topik kajian ini adalah sebuah tradisi lisan di tengah komunitas masyarakat Mandailing yang disebut dengan martahi. Sebuah prosesi adat yang dilaksanakan ketika ada masyarakat yang akan melaksanakan horja atau pesta yang biasa disebut Suhut, maka seluruh anggota keluarga akan bermusyawarah kepada para tetua adat menyampaikan maksud sekaligus meminta bantuan untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat. Pelaksanaan martahi adalah sebelum dilaksanakannya upacara perkawinan sebagai bagian dari persiapan horja. Martahi menjadi momen yang sangat   penting dalam pernikahan masyarakat Mandailing ketika ingin menikahkan anaknya. Martahi sebagai tradisi musyawarah dan tolong menolong bertujuan untuk mendapatkan bantuan untuk kebutuhan acara pernikahan. Dalam pelaksanaan martahi, suhut akan mengundang kerabat dan masyarakat desa. Sarana wacana yang akan dijadikan kajian dalam penelitian ini berasal dari teks hobar, yaitu  pesan yang disampaikan secara lisan dengan cara monolog, berpidato, dan berpantun serta pesan moral yang luas dan memiliki filosofi. Pesan moral akan digali dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Mandailing memiliki nilai-nilai yang kuat dalam membangun komunikasi dan kerjasama. Sangat teliti dalam menentukan pilihan serta menjunjung tinggi budaya dan mampu melahirkan pesan moral yang bermanfaat di setiap lini kehidupan.","PeriodicalId":234579,"journal":{"name":"Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57251/sin.v2i1.367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sumatera Utara merupakan masyarakat multi etnis. Populasi etnis terbesar adalah Batak yang terbagi ke beberapa sub etnis salah satunya adalah Mandailing yang berada di Kawasan Tapanuli Selatan, Sumatera bagian Tenggara. Komunitas Mandailing secara umum adalah masyarakat yang sangat  peka dan peduli terhadap nilai-nilai adat di setiap rutinitas kehidupan. Adapun yang menjadi latar belakang topik kajian ini adalah sebuah tradisi lisan di tengah komunitas masyarakat Mandailing yang disebut dengan martahi. Sebuah prosesi adat yang dilaksanakan ketika ada masyarakat yang akan melaksanakan horja atau pesta yang biasa disebut Suhut, maka seluruh anggota keluarga akan bermusyawarah kepada para tetua adat menyampaikan maksud sekaligus meminta bantuan untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat. Pelaksanaan martahi adalah sebelum dilaksanakannya upacara perkawinan sebagai bagian dari persiapan horja. Martahi menjadi momen yang sangat   penting dalam pernikahan masyarakat Mandailing ketika ingin menikahkan anaknya. Martahi sebagai tradisi musyawarah dan tolong menolong bertujuan untuk mendapatkan bantuan untuk kebutuhan acara pernikahan. Dalam pelaksanaan martahi, suhut akan mengundang kerabat dan masyarakat desa. Sarana wacana yang akan dijadikan kajian dalam penelitian ini berasal dari teks hobar, yaitu  pesan yang disampaikan secara lisan dengan cara monolog, berpidato, dan berpantun serta pesan moral yang luas dan memiliki filosofi. Pesan moral akan digali dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Mandailing memiliki nilai-nilai yang kuat dalam membangun komunikasi dan kerjasama. Sangat teliti dalam menentukan pilihan serta menjunjung tinggi budaya dan mampu melahirkan pesan moral yang bermanfaat di setiap lini kehidupan.
马拉里:Mandailing社会口头传统中的道德信息
北苏门答腊是一个多民族社会。最大的民族是巴塔克人,它被分为几个不同的民族,其中一个是曼达林,位于南塔潘利地区,苏门答腊东南部。Mandailing社区是一个对日常生活中每一种文化价值观都非常敏感和关心的社会。至于这个研究主题的背景,是一个被称为marmole的Mandailing社区的口头传统。当一个社区举行仪式或一个通常被称为Suhut的聚会时,传统游行就会举行,所以所有的家庭成员都会向部落长老祈祷,并向社区寻求帮助。martar的行为是婚礼前的一部分,这是horja的一部分。martar成为曼代林婚姻的重要时刻,他的儿子即将结婚。marbir传统的musyawara和帮助目标是获得婚礼需求的帮助。在marvir的仪式上,suhut会邀请亲戚和村民。要研究的话语工具来自于hobar文本,这是一种通过独白、演讲和诗歌以及广泛的道德和哲学传达的信息。这项研究将揭示一个道德信息。研究表明,曼德勒社会在建立沟通和合作方面具有强大的价值观。在做出选择和维护文化方面,他们是认真的,能够在任何生命的领域传递有益的道德信息。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信