SEGMENTASI WILAYAH UNTUK MENEKAN STUNTING MELALUI PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)

Istiqomatul Fajriyah Yuliati
{"title":"SEGMENTASI WILAYAH UNTUK MENEKAN STUNTING MELALUI PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)","authors":"Istiqomatul Fajriyah Yuliati","doi":"10.37306/KKB.V5I1.35","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan salah satu indikator pada Tujuan 2 Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dikerjakan oleh Pemerintah. Hasil survei Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia sebesar 29.6%, berada di atas ambang batas 20% negara dengan kasus stunting berdasarkan parameter WHO. Tujuan penelitian adalah melakukan segmentasi wilayah berdasarkan indikator intervensi gizi spesifik atau selanjutnya disebut sebagai variabel Program 1000 HPK. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil survei PSG tahun 2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari delapan variabel Program 1000 HPK. Unit analisis dalam penelitian adalah 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi stunting yang merupakan bagian dari unit wilayah survei PSG tahun 2017. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan segmentasi wilayah menggunakan Latent Class Cluster Analysis. Hasil segmentasi wilayah diperoleh empat cluster, yaitu cluster wilayah awas stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan utama ( 13 kabupaten/kota), cluster wilayah siaga stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan kedua (19 kabupaten/kota), cluster wilayah waspada stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan ketiga (27 kabupaten/kota), dan cluster wilayah tanggap stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan keempat (41 kabupaten/kota). Hasil segmentasi wilayah bisa dijadikan rujukan bagi pemangku kepentingan untuk mengalokasikan sumber daya pada wilayah prioritas sebagai upaya percepatan penanganan stunting.","PeriodicalId":176908,"journal":{"name":"Jurnal Keluarga Berencana","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keluarga Berencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37306/KKB.V5I1.35","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Stunting merupakan salah satu indikator pada Tujuan 2 Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dikerjakan oleh Pemerintah. Hasil survei Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia sebesar 29.6%, berada di atas ambang batas 20% negara dengan kasus stunting berdasarkan parameter WHO. Tujuan penelitian adalah melakukan segmentasi wilayah berdasarkan indikator intervensi gizi spesifik atau selanjutnya disebut sebagai variabel Program 1000 HPK. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil survei PSG tahun 2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari delapan variabel Program 1000 HPK. Unit analisis dalam penelitian adalah 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi stunting yang merupakan bagian dari unit wilayah survei PSG tahun 2017. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan segmentasi wilayah menggunakan Latent Class Cluster Analysis. Hasil segmentasi wilayah diperoleh empat cluster, yaitu cluster wilayah awas stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan utama ( 13 kabupaten/kota), cluster wilayah siaga stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan kedua (19 kabupaten/kota), cluster wilayah waspada stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan ketiga (27 kabupaten/kota), dan cluster wilayah tanggap stunting yang merupakan kabupaten/kota garapan keempat (41 kabupaten/kota). Hasil segmentasi wilayah bisa dijadikan rujukan bagi pemangku kepentingan untuk mengalokasikan sumber daya pada wilayah prioritas sebagai upaya percepatan penanganan stunting.
替身是政府应该开展的目标2可持续发展目标的一个指标。2017年营养状况监测(PSG)调查显示,印尼发育迟缓率为29.6%,根据世卫组织参数,超过20%的国家,导致发育迟缓。研究的目的是根据特定的营养干预指标或称为1000 HPK程序变量进行分区分割。本研究采用2017年PSG调查的次要数据。用于研究的变量包括8个变量程序1000 HPK。研究分析小组为100个地区/城市优先打击干预,这是2017年PSG区域调查小组的一部分。数据分析使用一个潜在的分析序列序列序列的区域描述和分割统计来进行。领土分割结果四个集群,即集群发育地区小心的是县县主要的城市(13 /城市),发育地区待命的星系团是城市看第二县(19 /县),城市集群发育地区警惕的是县县第三的城市(27 /城市),集群发育迟缓的反应是县地区/城市的四个县(41 -)。分区分割结果可参考利益相关者将资源分配给优先级区域,作为加速特技处理的努力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信