Water Footprint Assessment pada komoditas padi, jagung, dan kedelai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan

Fathir Rizqi, S. Utami
{"title":"Water Footprint Assessment pada komoditas padi, jagung, dan kedelai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan","authors":"Fathir Rizqi, S. Utami","doi":"10.31028/JI.V15.I2.121-129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Populasi penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2045, mendorong Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan pangan 3% setiap tahunnya. Program Upaya Khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale), menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam menjawab tantangan ini. Di sisi lain, tekanan lingkungan memberikan batas jelas untuk melaksanakan proses budidaya pertanian berkelanjutan. Sebagaimana dua tujuan dari Sustainability Development Goals (SDGs) adalah menghentikan kelaparan dan kepastian akses terhadap air. Konsep air virtual (virtual water) hadir sebagai salah satu alternatif konsep berserta alat hitung air yang diperlukan dalam sebuah proses produksi pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi air virtual untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisa dalam penelitian ini menghasilkan nilai tapak air yang terdiri dari blue water, green water, dan grey water. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa water footprint tahunan kedelai merupakan yang tertinggi dengan 2.589 m3/ton disusul padi ladang, jagung, dan padi sawah sebesar 1.280 m3/ton; 844 m3/ton; 841 m3/ton. Hasil ini disebabkan oleh tingkat produktivitas yang semakin tinggi nilainya maka akan menghasil nilai water footprint akan semakin rendah. Pelaksanaan penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi jumlah air yang diperlukan untuk memproduksi komoditas pertanian. Pemilihan lokasi, kondisi iklim, jenis tanaman, teknik budidaya hingga penggunaan pupuk merupakan faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat menekan penggunaan air dalam proses produksi pertanian. Dengan demikian, tujuan pelaksanaan budidaya pertanian yang berkelanjutan dapat terwujud.","PeriodicalId":354811,"journal":{"name":"Jurnal Irigasi","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Irigasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31028/JI.V15.I2.121-129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Populasi penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2045, mendorong Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan pangan 3% setiap tahunnya. Program Upaya Khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale), menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam menjawab tantangan ini. Di sisi lain, tekanan lingkungan memberikan batas jelas untuk melaksanakan proses budidaya pertanian berkelanjutan. Sebagaimana dua tujuan dari Sustainability Development Goals (SDGs) adalah menghentikan kelaparan dan kepastian akses terhadap air. Konsep air virtual (virtual water) hadir sebagai salah satu alternatif konsep berserta alat hitung air yang diperlukan dalam sebuah proses produksi pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi air virtual untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisa dalam penelitian ini menghasilkan nilai tapak air yang terdiri dari blue water, green water, dan grey water. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa water footprint tahunan kedelai merupakan yang tertinggi dengan 2.589 m3/ton disusul padi ladang, jagung, dan padi sawah sebesar 1.280 m3/ton; 844 m3/ton; 841 m3/ton. Hasil ini disebabkan oleh tingkat produktivitas yang semakin tinggi nilainya maka akan menghasil nilai water footprint akan semakin rendah. Pelaksanaan penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi jumlah air yang diperlukan untuk memproduksi komoditas pertanian. Pemilihan lokasi, kondisi iklim, jenis tanaman, teknik budidaya hingga penggunaan pupuk merupakan faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat menekan penggunaan air dalam proses produksi pertanian. Dengan demikian, tujuan pelaksanaan budidaya pertanian yang berkelanjutan dapat terwujud.
日惹地区大米、玉米和大豆商品的水印评估,以支持可持续农业系统
预计到2045年,印尼人口将达到3.5亿,这促使印尼每年增加3%的粮食供应。负责应对这一挑战的杰出政府项目之一是Upsus大豆水稻项目(Pajale)。另一方面,环境压力为实现可持续农业生产进程提供了明确的限制。可持续发展目标(SDGs)的两个目标是停止饥饿,确保获得水。虚拟水概念是农业生产过程中必要的水计算工具的替代品。本研究旨在确定日惹地区大米、玉米和大豆商品的虚拟水。这项研究的分析发现了由蓝水、绿水和灰水组成的小脚印的价值。研究结果表明,大豆年计量单位为2589 m3/吨,其次是1280立方米/吨的农田、玉米和水稻;844立方米/吨;m3 / 841万吨。这是由于高生产率,高生产率将导致水足迹的低。这项研究的实施揭示了影响大宗商品生产所需水量的因素。选择地点、气候条件、作物种类、施肥到施肥的耕作技术是抑制农业生产过程中用水的重要因素。这样,可持续农业耕作的目标就实现了。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信