PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH KOMBINASI LATIHAN PERNAPASAN DENGAN METODE BUTEYKO DAN RESPIRATORY MUSCLE STRETCH GYMNASTIC PADA LANSIA DI DESA SUMBERSEKAR
{"title":"PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH KOMBINASI LATIHAN PERNAPASAN DENGAN METODE BUTEYKO DAN RESPIRATORY MUSCLE STRETCH GYMNASTIC PADA LANSIA DI DESA SUMBERSEKAR","authors":"M. Hidayat","doi":"10.32382/medkes.v17i2.3005","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Arus puncak ekspirasi merupakan sebuah laju maksimum yang dapat dicapai individu dengan manuver ekspirasi secara paksa, arus puncak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur puncak vitalograph dan hasilnya akan dicatat jika individu mendapatkan hasil yang maksimal selama pengujian. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan one group pre and post test, untuk mengetahui hasil dari normalitas data penelitian menggunakan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov sedangkan untuk untuk uji hipotesis penelitian menggunakan uji wilcoxon sedangkan untuk responden penelitian yaitu lansia dengan kriteria inkluasi diatas 50 tahun dan total responden sebanyak 30 lansia yang akan diberikan kombinasi latihan pernapasan dengan metode buteyko dan respiratory muscle stretch gymnasic. Hasil: Berdasarkan rata-rata nilai pre test yaitu 171.00 dan rata-rata post test 282.33 selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon antara pre test dan post test sehingga mendapatkan nilai p = 0.0000, karena nilai p < 0.05 maka dapat disimpulakan adanya perbedaan yang bermakna terhadap penelitian. Kesimpulan: Dapat disimpulkan dari penelitian ini adanya perbedaan yang bermakna dan rata-rata nilai arus puncak ekspirasi responden penelitian mengalami peningkatan setelah mengikuti kombinasi latihan pernapasan menggunakan metode buteyko dan respiratory muscle stretch gymnastic","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"336 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32382/medkes.v17i2.3005","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Arus puncak ekspirasi merupakan sebuah laju maksimum yang dapat dicapai individu dengan manuver ekspirasi secara paksa, arus puncak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur puncak vitalograph dan hasilnya akan dicatat jika individu mendapatkan hasil yang maksimal selama pengujian. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan one group pre and post test, untuk mengetahui hasil dari normalitas data penelitian menggunakan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov sedangkan untuk untuk uji hipotesis penelitian menggunakan uji wilcoxon sedangkan untuk responden penelitian yaitu lansia dengan kriteria inkluasi diatas 50 tahun dan total responden sebanyak 30 lansia yang akan diberikan kombinasi latihan pernapasan dengan metode buteyko dan respiratory muscle stretch gymnasic. Hasil: Berdasarkan rata-rata nilai pre test yaitu 171.00 dan rata-rata post test 282.33 selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon antara pre test dan post test sehingga mendapatkan nilai p = 0.0000, karena nilai p < 0.05 maka dapat disimpulakan adanya perbedaan yang bermakna terhadap penelitian. Kesimpulan: Dapat disimpulkan dari penelitian ini adanya perbedaan yang bermakna dan rata-rata nilai arus puncak ekspirasi responden penelitian mengalami peningkatan setelah mengikuti kombinasi latihan pernapasan menggunakan metode buteyko dan respiratory muscle stretch gymnastic