{"title":"Anak Jalanan Sebagai Mustahik Zakat Dalam Perspektif Maqasid al-Syariah","authors":"Ahmad Maulana Syaroni, Alfa Syahriar","doi":"10.34001/ijshi.v9i2.3982","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The status of street children as zakat mustahik needs to be studied in depth, because in reality street children also need help to meet their basic needs in life, besides zakat will be able to function optimally when it can be distributed as widely as possible to those in need. In order to maximize this review, it is necessary to use the maqasid al-shariah method, with the consideration that in interpreting the texts ahkam it does not go out of the way of the syar'iyah. This study uses qualitative methods with a normative-sociological approach. Data analysis techniques use deductive methods. The results of this study can be stated that First, the exclusion of street children as mustahik zakat in letter At-Taubah 60 does not mean that it prevents them from getting zakat because when viewed from the circumstances, conditions and facts on the ground street children are also entitled to receive a share of zakat. Second, when viewed from the perspective of maqasid al-shariah, giving zakat to street children has many benefits, including protecting religion, soul, mind and property Status anak jalanan sebagai mustahik zakat perlu dilakukan kajian mendalam, karena realitasnya anak jalanan juga membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupannya, disamping zakat akan dapat berfungsi secara maksimal ketika dapat didistribusikan seluas-luasnya kepada pihak yang membutuhkan. Untuk memaksimalkan tinjauan ini, perlu digunakan metode maqasid al-syariah, dengan pertimbangan agar dalam menginterpretasikan nash ahkam tidak keluar dari koridor syar’inya. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif-sosiologis. Teknik analisis data menggunakan metode deduktif. Hasil dari kajian ini dapat dinyatakan bahwa Pertama, tidak termasuknya anak jalanan sebagai mustahik zakat dalam surat At-Taubah 60 bukan berarti menghalangi mereka mendapatkan zakat karena jika dilihat dari keadaan, kondisi dan fakta di lapangan anak jalanan juga berhak mendapatkan bagian dari zakat. Kedua, jika ditinjau dari perspektif maqasid al-syariah pemberian zakat terhadap anak jalanan memiliki banyak manfaat di antaranya menjaga agama, jiwa, akal, dan harta.","PeriodicalId":406036,"journal":{"name":"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam","volume":"225 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Isti`dal : Jurnal Studi Hukum Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34001/ijshi.v9i2.3982","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The status of street children as zakat mustahik needs to be studied in depth, because in reality street children also need help to meet their basic needs in life, besides zakat will be able to function optimally when it can be distributed as widely as possible to those in need. In order to maximize this review, it is necessary to use the maqasid al-shariah method, with the consideration that in interpreting the texts ahkam it does not go out of the way of the syar'iyah. This study uses qualitative methods with a normative-sociological approach. Data analysis techniques use deductive methods. The results of this study can be stated that First, the exclusion of street children as mustahik zakat in letter At-Taubah 60 does not mean that it prevents them from getting zakat because when viewed from the circumstances, conditions and facts on the ground street children are also entitled to receive a share of zakat. Second, when viewed from the perspective of maqasid al-shariah, giving zakat to street children has many benefits, including protecting religion, soul, mind and property Status anak jalanan sebagai mustahik zakat perlu dilakukan kajian mendalam, karena realitasnya anak jalanan juga membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupannya, disamping zakat akan dapat berfungsi secara maksimal ketika dapat didistribusikan seluas-luasnya kepada pihak yang membutuhkan. Untuk memaksimalkan tinjauan ini, perlu digunakan metode maqasid al-syariah, dengan pertimbangan agar dalam menginterpretasikan nash ahkam tidak keluar dari koridor syar’inya. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif-sosiologis. Teknik analisis data menggunakan metode deduktif. Hasil dari kajian ini dapat dinyatakan bahwa Pertama, tidak termasuknya anak jalanan sebagai mustahik zakat dalam surat At-Taubah 60 bukan berarti menghalangi mereka mendapatkan zakat karena jika dilihat dari keadaan, kondisi dan fakta di lapangan anak jalanan juga berhak mendapatkan bagian dari zakat. Kedua, jika ditinjau dari perspektif maqasid al-syariah pemberian zakat terhadap anak jalanan memiliki banyak manfaat di antaranya menjaga agama, jiwa, akal, dan harta.
街头儿童作为天课的身份需要深入研究,因为在现实中,街头儿童也需要帮助来满足他们的基本生活需求,此外,当天课能够尽可能广泛地分发给有需要的人时,天课将能够发挥最佳作用。为了最大限度地进行这种审查,有必要使用maqasid al-shariah方法,并考虑到在解释ahkam文本时,它不会偏离syar'iyah的方式。本研究采用定性方法和规范社会学方法。数据分析技术使用演绎法。这项研究的结果可以这样说:第一,At-Taubah第60号法令将街头儿童排除在必须的天课之外并不意味着它阻止他们获得天课,因为从实际情况、条件和事实来看,街头儿童也有权获得一份天课。第二,从maqasid al-shariah的角度来看,为街头儿童提供天课有许多好处,包括保护宗教、灵魂、精神和财产,包括保护宗教、灵魂、精神和财产,保护儿童的宗教地位,保护儿童的宗教地位,保护儿童的宗教地位。Untuk memaksimalkan tinjauan ini, perlu digunakankan meqasid al-syariah, dengan pertimbangan agar dalam menginterpretasikan nash ahkam tidak keluar dari koridor syaliya。喀建,孟古那坎方法,质量定性,登登性和规范性生理学。技术分析数据蒙古纳坎方法deduktif。我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天,我的天。吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦,吉吉瓦。