{"title":"ARAH DAN MODEL PEMBINAAN MUALLAF PADA ORGANISASI DEWAN DAKWAH ACEH DAN FORUM DAKWAH PERBATASAN","authors":"Juhari","doi":"10.47574/KALAM.V9I1.103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertitik tolak dari minimnya perhatian terhadap pembinaan kaum muallaf yang diberikan oleh banyak pihak, baik bersifat individu maupun organisasi. Dalam kondisi ini dijumpai ada dua organisasi Islam, yaitu Dewan Dakwah Islam Aceh (DDA) dan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) yang serius memberikan perhatian terhadap pembinaan Muallaf, terutama mereka yang menjadi muslim sebagai bagian dari keberhasilan dakwah FDP dan DDA. Karena itu penelitian dilakukan di kedua organisasi Islam ini dengan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) arah pembinaan yang dilakukan, yaitu bina Agama, Bina Ekonomi dan Bina Pendidikan. Untuk melakukan pembinaan terhadap ketiga sisi tersebut, maka diperlukan model yang efektif. Berdasarkan data yang dikumpulkan menunjukkan ada 2 (dua) model pembinaan yang selama ini dilakukan banyak pihak, yaitu (1) Model Strukturalis, dan (2) model Kolaboratif. Dari kedua model ini, kolaboratif merupakan model yang dipraktikkan oleh FDP dan DDA dalam membina kaum muallaf baik melalui pendekatan personal, silaturrahmi maupun halaqah. Bila dikaitkan dengan teori Constructuralis karya Von Glasersfield maka pembinaan agama dan ekonomi dilakukan melalui proses pendidikan. Glasersfield menyimpulkan bahwa pendidikan memegang peran strategis dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya para muallaf. \n \nThis research based on the low of attention to coaching of muallaf by many parties, both individuals and organizations. In this case, found two Islamic organizations namely Dewan Dakwah Aceh and the Forum Dakwah Perbatasan which seriously paid attention to empowering of the Muallaf, especially those who became Muslims as part of the process of their dakwah activities. Therefore the research was carried out in these two Islamic organizations with a qualitative approach. The data collection process was carried out by interviewing, observing and studying documents. The results of the research showed 3 (three) directions of coaching, namely Religious Development, Economic Development and Education Development. To do coaching on these three sides, an effective model is needed. Based on the data collected, it shows that there are 2 (two) coaching models that have been carried out by many parties, namely (1) the Structuralist Model, and (2) the Collaborative Model. Based on these models, collaborative is one of a model that is practiced by the FDP and DDA in fostering the muallaf through personal, friendship and halaqah approaches. In relation to the theory of Constructuralist by Von Glasersfield, religious and economic development is carried out through the educational process. Glasersfield concluded that education is a strategic role in empowering the community, especially the Muallaf.","PeriodicalId":195898,"journal":{"name":"Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47574/KALAM.V9I1.103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertitik tolak dari minimnya perhatian terhadap pembinaan kaum muallaf yang diberikan oleh banyak pihak, baik bersifat individu maupun organisasi. Dalam kondisi ini dijumpai ada dua organisasi Islam, yaitu Dewan Dakwah Islam Aceh (DDA) dan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) yang serius memberikan perhatian terhadap pembinaan Muallaf, terutama mereka yang menjadi muslim sebagai bagian dari keberhasilan dakwah FDP dan DDA. Karena itu penelitian dilakukan di kedua organisasi Islam ini dengan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) arah pembinaan yang dilakukan, yaitu bina Agama, Bina Ekonomi dan Bina Pendidikan. Untuk melakukan pembinaan terhadap ketiga sisi tersebut, maka diperlukan model yang efektif. Berdasarkan data yang dikumpulkan menunjukkan ada 2 (dua) model pembinaan yang selama ini dilakukan banyak pihak, yaitu (1) Model Strukturalis, dan (2) model Kolaboratif. Dari kedua model ini, kolaboratif merupakan model yang dipraktikkan oleh FDP dan DDA dalam membina kaum muallaf baik melalui pendekatan personal, silaturrahmi maupun halaqah. Bila dikaitkan dengan teori Constructuralis karya Von Glasersfield maka pembinaan agama dan ekonomi dilakukan melalui proses pendidikan. Glasersfield menyimpulkan bahwa pendidikan memegang peran strategis dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya para muallaf.
This research based on the low of attention to coaching of muallaf by many parties, both individuals and organizations. In this case, found two Islamic organizations namely Dewan Dakwah Aceh and the Forum Dakwah Perbatasan which seriously paid attention to empowering of the Muallaf, especially those who became Muslims as part of the process of their dakwah activities. Therefore the research was carried out in these two Islamic organizations with a qualitative approach. The data collection process was carried out by interviewing, observing and studying documents. The results of the research showed 3 (three) directions of coaching, namely Religious Development, Economic Development and Education Development. To do coaching on these three sides, an effective model is needed. Based on the data collected, it shows that there are 2 (two) coaching models that have been carried out by many parties, namely (1) the Structuralist Model, and (2) the Collaborative Model. Based on these models, collaborative is one of a model that is practiced by the FDP and DDA in fostering the muallaf through personal, friendship and halaqah approaches. In relation to the theory of Constructuralist by Von Glasersfield, religious and economic development is carried out through the educational process. Glasersfield concluded that education is a strategic role in empowering the community, especially the Muallaf.
这项研究剥夺了许多人对muallaf(无论是个人还是组织)训练的关注。在这种情况下,有两个伊斯兰组织,即亚齐伊斯兰理事会(DDA)和边境达华论坛(FDP),正在认真考虑穆拉夫的训练,特别是那些作为达华FDP和DDA一部分成为穆斯林的组织。因此,在这两个伊斯兰组织中进行的研究都有定性的方法。数据收集过程是通过采访、观察和文档研究技术进行的。研究表明,指导方针包括宗教建设、经济建设和教育建设。要实现这三方面的指导,就需要一个有效的模型。根据收集的数据,目前有两种(两种)的指导模式,即(1)结构模型和(2)合作模式。在这两种模型中,协作是FDP和DDA通过个人方法、silaturrahmi和halaqah来强化muallaf的模型。说到冯·格莱斯菲尔德的建筑理论,宗教和经济建设是通过教育过程进行的。格雷斯菲尔德的结论是,教育在赋予社会权力方面发挥着战略作用,尤其是在muallaf。这项研究基于许多政党、个人和组织对皈依的关注较低。在这种情况下,当局发现两起伊斯兰组织namely the council of Dakwah亚齐和达喀巴边境论坛都受到认真对待,以维护mual拉夫的利益,特别是那些被认为是穆斯林行为过程的一部分的人。在这项研究之前,这两项伊斯兰组织正在进行合理批准。数据收集过程是通过采访、观察和研究文档确定的。研究的结果显示了第三种(3)方向的结合,自然的宗教发展,经济发展和教育发展。要解决这三个方面的问题,有效的模式是必要的。基于数据收集,它显示有两个(两个)共享的模型被许多党派、纳梅尔(1)结构主义模型和(2)合作模式所困扰。基于这些模型,合作是一种由FDP和DDA通过个人、友谊和法律加以完善的模型。冯·格莱斯菲尔德、宗教与经济发展的理论影响了教育进程。Glasersfield的结论是,教育是一种策略,在社区中扮演角色,尤其是在Muallaf。