{"title":"Studi Network Congestion Dengan TCP Tahoe","authors":"Misbahul Fajri","doi":"10.22441/fifo.2021.v13i2.005","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan penggunaan komputer dan jaringan serta layanannya cepat berkembang dari masa ke masa, ini membuat kepadatan trafik data pada jaringan internet maupun intranet. Kemacetan jaringan internet pertama kali dialami pada akhir tahun 80-an dimana menurun drastis sehingga terjadi kolaps, kemudian pada tahun 1988 Jacobson mengusulkan teorinya yaitu Congestion Avoidance and Control. Congestion adalah pengumpulan paket melebihi kapasitas bandwidth yang tersedia pada link, congestion akan mengakibatkan penurun kinerja jaringan diantaranya; multiple packet losses, utilitas link yang rendah (low throughput), delay antrian yang tinggi, dan kemacetan yang parah (congestion collapse), ini menjadikan riset yang menantang untuk dipelajari dan dikembangkan, termaksud dalam penelitian ini. TCP Congestion Control adalah protokol TCP yang diterapkan pada end device yaitu di server dan client, protokol slow-start dan congestion avoidance serta Fast Retransmit merupakan awal dalam penelitian sebelumnya, topologi jaringan bottlenect yang dimana dimplementasikan mekanisme tersebut pada Transport Layer dengan trafik layanan FTP. Pada penelitian ini dilakukan studi lanjut dan analisa TCP Tahoe algortima, dimana mengimplementasikan keempat skenario standar sesuai mekanisme TCP. Simulasi penelitian ini menggunakan simulator OPNET dengan jaringan dumbbell dan paket discarding","PeriodicalId":280491,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah FIFO","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah FIFO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22441/fifo.2021.v13i2.005","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Perkembangan penggunaan komputer dan jaringan serta layanannya cepat berkembang dari masa ke masa, ini membuat kepadatan trafik data pada jaringan internet maupun intranet. Kemacetan jaringan internet pertama kali dialami pada akhir tahun 80-an dimana menurun drastis sehingga terjadi kolaps, kemudian pada tahun 1988 Jacobson mengusulkan teorinya yaitu Congestion Avoidance and Control. Congestion adalah pengumpulan paket melebihi kapasitas bandwidth yang tersedia pada link, congestion akan mengakibatkan penurun kinerja jaringan diantaranya; multiple packet losses, utilitas link yang rendah (low throughput), delay antrian yang tinggi, dan kemacetan yang parah (congestion collapse), ini menjadikan riset yang menantang untuk dipelajari dan dikembangkan, termaksud dalam penelitian ini. TCP Congestion Control adalah protokol TCP yang diterapkan pada end device yaitu di server dan client, protokol slow-start dan congestion avoidance serta Fast Retransmit merupakan awal dalam penelitian sebelumnya, topologi jaringan bottlenect yang dimana dimplementasikan mekanisme tersebut pada Transport Layer dengan trafik layanan FTP. Pada penelitian ini dilakukan studi lanjut dan analisa TCP Tahoe algortima, dimana mengimplementasikan keempat skenario standar sesuai mekanisme TCP. Simulasi penelitian ini menggunakan simulator OPNET dengan jaringan dumbbell dan paket discarding