{"title":"Keterkaitan Efisiensi Teknis dan Perilaku Risiko Petani Usahatani Bawang Merah Varietas Manjung","authors":"Siti Rahmania Fajri, Elys Fauziyah","doi":"10.29244/JHI.9.3.188-196","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Pojanan Village of Pamekasan District is wellknown as central producer for Manjung Variety of shallot. This variety has advantages such as high productivity, drought-resistant, pests and diseases resistant, fragrant aroma, and savory taste. However, there is low productivity problem that doesnot meet maximum potential expectation. Therefore, this study aimed to analyze the level of technical efficiency, farmers risk behavior, and interrelations between both issues. There were 42 respondents and the study involved analysis methods such us Cobb Douglass function by Stochastic Frontier approach, descriptive quantitative by Likert Scale, and Pearson Correlation. The result showed that average level of technical efficiency was about 77% with 40.5% neutral farmers risk behaviour and no significant relationship between technical efficiency and farmers risk behavior. Keywords: risk behavior, shallot production, technical efficiency ABSTRAK Desa Pojanan Barat Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai sentra produksi bawang merah, Varietas Manjung. Bawang merah ini dikenal sebagai produk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti: memiliki produktivitas yang tinggi, mampu bertahan pada kondisi lahan yang kering, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki aroma yang harum dan sangat gurih. Permasalahan di desa tersebut adalah produktivitasnya tidak sesuai dengan potensi maksimal yang seharusnya bisa dihasilkan. Tujuan penelitian ialah menganalisis tingkat efisiensi teknis, mengetahui perilaku petani dalam menghadapi risiko, dan menganalisis keterkaitan efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Jumlah sampel sebanyak 42 petani. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglas dengan pendekatan Stochastic Frontier, diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert, dan uji korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani hanya mampu mencapai tingkat efisiensi teknis rata-rata sebesar 77%, sementara itu 40.5% petani berperilaku netral terhadap risiko, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Kata kunci: efisiensi teknis, perilaku risiko, produksi bawang merah","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JHI.9.3.188-196","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
ABSTRACT Pojanan Village of Pamekasan District is wellknown as central producer for Manjung Variety of shallot. This variety has advantages such as high productivity, drought-resistant, pests and diseases resistant, fragrant aroma, and savory taste. However, there is low productivity problem that doesnot meet maximum potential expectation. Therefore, this study aimed to analyze the level of technical efficiency, farmers risk behavior, and interrelations between both issues. There were 42 respondents and the study involved analysis methods such us Cobb Douglass function by Stochastic Frontier approach, descriptive quantitative by Likert Scale, and Pearson Correlation. The result showed that average level of technical efficiency was about 77% with 40.5% neutral farmers risk behaviour and no significant relationship between technical efficiency and farmers risk behavior. Keywords: risk behavior, shallot production, technical efficiency ABSTRAK Desa Pojanan Barat Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai sentra produksi bawang merah, Varietas Manjung. Bawang merah ini dikenal sebagai produk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti: memiliki produktivitas yang tinggi, mampu bertahan pada kondisi lahan yang kering, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki aroma yang harum dan sangat gurih. Permasalahan di desa tersebut adalah produktivitasnya tidak sesuai dengan potensi maksimal yang seharusnya bisa dihasilkan. Tujuan penelitian ialah menganalisis tingkat efisiensi teknis, mengetahui perilaku petani dalam menghadapi risiko, dan menganalisis keterkaitan efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Jumlah sampel sebanyak 42 petani. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglas dengan pendekatan Stochastic Frontier, diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert, dan uji korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani hanya mampu mencapai tingkat efisiensi teknis rata-rata sebesar 77%, sementara itu 40.5% petani berperilaku netral terhadap risiko, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Kata kunci: efisiensi teknis, perilaku risiko, produksi bawang merah
帕梅卡桑地区的波加南村是著名的曼戎大葱的中心产地。该品种具有产量高、抗旱、抗病虫害、香气芬芳、口感鲜美等优点。然而,存在生产率不高的问题,不能满足最大潜在期望。因此,本研究旨在分析技术效率水平与农民风险行为,以及两者之间的相互关系。共有42名受访者,研究采用了随机前沿法的Cobb Douglass函数、李克特量表的描述性定量和Pearson相关等分析方法。结果表明:技术效率的平均水平约为77%,农户风险行为中性为40.5%,技术效率与农户风险行为之间无显著关系。关键词:风险行为;大葱生产;技术效率巴旺merah ini dikenal sebagai产品yang memiliki sitat -sifat unggul seperti: memiliki produktivitas yang tinggi, mampu bertahan paada kondisi lahan yang kering, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki aroma yang harum dan sangat gurih。二叠纪地区的生产能力较弱,但其生产能力较弱,但其生产能力较弱。图juan penelitian penelitian penelitian peneliis tingkat finisiensi teknis, mengetahui periaku petani dalam menghadapi visiko, dan menganalis keterkaitan finisiensi teknis dan periaku visiko petani。Jumlah sample sebanyak 42 petani。方法分析杨迪古纳坎adalah真菌产品柯布道格拉斯登根pendekatan随机前沿,diskriptif定量登根孟古纳坎skala Likert,丹乌吉korelasi Pearson。Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani hanya mampu mencapai tingkat eisieni teknis rata-rata sebesar 77%, sementara itu 40.5% petani berperiaku中性terhadap risko, dan tidak terdapat hubungan yang显著kan antara efisieni teknis dan periaku visiko petani。Kata kunci: efisiensi teknis, perilaku visiko, producksi baswangmerah