{"title":"Wacana Intelektual Keagamaan Islam di Indonesia dan Timur Tengah","authors":"Irvan Mustofa Sembiring","doi":"10.47006/er.v6i1.10380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada zaman sekarang ini, bagi warga Indonesia yang melakukan rihlah ilmu pengetahuan ke Timur Tengah, timbul anggapan pada sebahagian orang bahwa seseorang yang melakukan rihlah tersebut akan membawa dampak negatif kepada Indonesia. Padahal semenjak Islam masuk ke Nusantara hubungan antara Nusantara dengan Timur Tengah telah terjalin. Sebanarnya, bagaimana wacana intelektual keagamaan Islam di Indonesia dengan Timur Tengah?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah (history). Penelitian ini menginformasikan bahwa pertama, persentuhan intelektual Islam Indonesia dengan Timur Tengah telah berlangsung semenjak Islam masuk ke Nusantara. Kedua, keintelektualan Islam di Indonesia ini semakin berkembang ketika kaum Muslim Nusantara mengadakan perjalanan ke Timur Tengah melalui ibadah haji, menuntut ilmu dan menetap di wilayah Timur Tengah, lalu mengembangkannya di Nusantara. Ketiga, intelektual keagamaan Islam di Indonesia muncul setelah adanya proses Islamisasi adalah aliran sufi. Keempat, kemudian keintelektualan Islam ini terus berkembang yang mengarah kepada fiqih seperti mazhab syafi’i, juga aliran akidah seperti ahlus sunnah wa al jamaah. Kelima, intelektual Islam di Indonesia masuk pada era modern dengan tokohnya seperti kaum muda yang ada di Minangkabau seperti Haji Muhammad Djamil Djambek, Haji Abdullah Ahmad, Haji Abdul Karim Amrullah dan Haji Muhammad Thaib Umar, yang telah lama menggali ilmu di Timur Tengah. Kata Kunci: Wacana, Intelektual, Indonesia, Timur Tengah","PeriodicalId":136459,"journal":{"name":"EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47006/er.v6i1.10380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada zaman sekarang ini, bagi warga Indonesia yang melakukan rihlah ilmu pengetahuan ke Timur Tengah, timbul anggapan pada sebahagian orang bahwa seseorang yang melakukan rihlah tersebut akan membawa dampak negatif kepada Indonesia. Padahal semenjak Islam masuk ke Nusantara hubungan antara Nusantara dengan Timur Tengah telah terjalin. Sebanarnya, bagaimana wacana intelektual keagamaan Islam di Indonesia dengan Timur Tengah?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah (history). Penelitian ini menginformasikan bahwa pertama, persentuhan intelektual Islam Indonesia dengan Timur Tengah telah berlangsung semenjak Islam masuk ke Nusantara. Kedua, keintelektualan Islam di Indonesia ini semakin berkembang ketika kaum Muslim Nusantara mengadakan perjalanan ke Timur Tengah melalui ibadah haji, menuntut ilmu dan menetap di wilayah Timur Tengah, lalu mengembangkannya di Nusantara. Ketiga, intelektual keagamaan Islam di Indonesia muncul setelah adanya proses Islamisasi adalah aliran sufi. Keempat, kemudian keintelektualan Islam ini terus berkembang yang mengarah kepada fiqih seperti mazhab syafi’i, juga aliran akidah seperti ahlus sunnah wa al jamaah. Kelima, intelektual Islam di Indonesia masuk pada era modern dengan tokohnya seperti kaum muda yang ada di Minangkabau seperti Haji Muhammad Djamil Djambek, Haji Abdullah Ahmad, Haji Abdul Karim Amrullah dan Haji Muhammad Thaib Umar, yang telah lama menggali ilmu di Timur Tengah. Kata Kunci: Wacana, Intelektual, Indonesia, Timur Tengah