{"title":"JALAN MENUJU KELAHIRAN KESULTANAN PALEMBANG (1675)","authors":"Aulia Novemy Dhita, Salsabila Nofradatu","doi":"10.30998/je.v2i1.598","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Palembang Sultanate was born as a result of the less harmonious relationship between Palembang and Mataram. This explains that in the course of its history, Palembang had a relationship with the kingdom in Java. This study aims to describe the relationship of Palembang with Java before the birth of the Palembang Sultanate (1675). This research uses historical methods in the form of heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results showed that the Palembang Kingdom was the forerunner to the birth of the Palembang Sultanate. After the collapse of Sriwijaya, Palembang became a royal protection area in Java, namely Majapahit, Demak, Pajang and Mataram. In 1675, Ki Mas Hindi officially adopted the title sultan. This action politically demonstrated that Ki Mas Hindi was equivalent to that of the Mataram ruler and marked the birth of the Palembang Sultanate.Key words: Kingdom, Sultanate, PalembangKesultanan Palembang lahir sebagai akibat dari hubungan yang kurang harmonis antara Palembang dan Mataram. Hal ini menerangkan bahwa dalam perjalanan sejarahnya Palembang memiliki hubungan dengan kerajaan di Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan hubungan Palembang dengan Jawa sebelum lahirnya Kesultanan Palembang (1675). Penelitian ini menggunakan metode historis berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Palembang merupakan cikal bakal kelahiran Kesultanan Palembang. Pasca keruntuhan Sriwijaya, Palembang menjadi wilayah protekorat kerajaan di Jawa yaitu Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram. Pada tahun 1675, Ki Mas Hindi secara resmi menggunakan gelar sultan. Tindakan ini secara politik menunjukkan bahwa status Ki Mas Hindi setara dengan penguasa Mataram dan menandai kelahiran Kesultanan Palembang. Kata Kunci: Kerajaan, Kesultanan, Palembang","PeriodicalId":320585,"journal":{"name":"Estoria: Journal of Social Science and Humanities","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Estoria: Journal of Social Science and Humanities","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30998/je.v2i1.598","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The Palembang Sultanate was born as a result of the less harmonious relationship between Palembang and Mataram. This explains that in the course of its history, Palembang had a relationship with the kingdom in Java. This study aims to describe the relationship of Palembang with Java before the birth of the Palembang Sultanate (1675). This research uses historical methods in the form of heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results showed that the Palembang Kingdom was the forerunner to the birth of the Palembang Sultanate. After the collapse of Sriwijaya, Palembang became a royal protection area in Java, namely Majapahit, Demak, Pajang and Mataram. In 1675, Ki Mas Hindi officially adopted the title sultan. This action politically demonstrated that Ki Mas Hindi was equivalent to that of the Mataram ruler and marked the birth of the Palembang Sultanate.Key words: Kingdom, Sultanate, PalembangKesultanan Palembang lahir sebagai akibat dari hubungan yang kurang harmonis antara Palembang dan Mataram. Hal ini menerangkan bahwa dalam perjalanan sejarahnya Palembang memiliki hubungan dengan kerajaan di Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan hubungan Palembang dengan Jawa sebelum lahirnya Kesultanan Palembang (1675). Penelitian ini menggunakan metode historis berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Palembang merupakan cikal bakal kelahiran Kesultanan Palembang. Pasca keruntuhan Sriwijaya, Palembang menjadi wilayah protekorat kerajaan di Jawa yaitu Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram. Pada tahun 1675, Ki Mas Hindi secara resmi menggunakan gelar sultan. Tindakan ini secara politik menunjukkan bahwa status Ki Mas Hindi setara dengan penguasa Mataram dan menandai kelahiran Kesultanan Palembang. Kata Kunci: Kerajaan, Kesultanan, Palembang
巨港苏丹国的诞生是巨港和马塔兰之间关系不和谐的结果。这解释了巨港在其历史进程中与爪哇王国的关系。本研究旨在描述巨港苏丹国(1675)诞生之前巨港与爪哇的关系。本研究采用了启发式、资料批评、解释和史学等历史方法。结果表明,巨港王国是巨港苏丹国诞生的前身。斯里维加亚崩溃后,巨港成为爪哇的皇家保护区,即Majapahit, Demak, Pajang和Mataram。1675年,Ki Mas Hindi正式采用了苏丹的头衔。这一行动在政治上表明了Ki Mas Hindi相当于马塔兰统治者的地位,标志着巨港苏丹国的诞生。关键词:王国、苏丹国、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港、巨港我的名字是我的名字是我的名字,我的名字是我的名字。Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan hubungan Palembang dengan Jawa sebelum lahirnya Kesultanan Palembang(1675)。Penelitian ini mongunakan的方法是历史学的启发、批判、解释和史学。Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan巨港。Pasca keruntuhan Sriwijaya, Palembang menjadi wilayah protekorat kerajaan di Jawa yaitu majaphit, Demak, Pajang dan Mataram。1675年帕达·塔洪,Ki Mas Hindi secara resmi menggunakan gelar sultan。这是我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Kata Kunci: Kerajaan, Kesultanan,巨港