Akibat Hukum Atas Penyalahgunaan Hak Kekebalan Diplomatik Ditinjau Dari Konvensi Wina 1961 (Studi Kasus Penyeludupan Emas Yang Dilakukan Oleh Pejabat Diplomatik Korea Utara Di Bangladesh)
Nyoman Tia Resita Dewi, Dewa Gede Sudika Mangku, I. W. Lasmawan
{"title":"Akibat Hukum Atas Penyalahgunaan Hak Kekebalan Diplomatik Ditinjau Dari Konvensi Wina 1961 (Studi Kasus Penyeludupan Emas Yang Dilakukan Oleh Pejabat Diplomatik Korea Utara Di Bangladesh)","authors":"Nyoman Tia Resita Dewi, Dewa Gede Sudika Mangku, I. W. Lasmawan","doi":"10.51921/wlr.v2i01.130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract This study aims to determine and analyze the rights of immunity and privileges held by diplomatic representatives under the 1961 Vienna Convention and analyze the legal consequences of the abuse of immunity rights and diplomatic privileges in gold smuggling cases carried out by North Korean diplomatic representatives in Bangladesh. This type of research is a normative type of research, the approach in research is the statute approach, case approach, and conceptual approach. Sources of legal materials used are primary, secondary and tertiary legal materials. Legal material collection techniques used by argumentation techniques and discussed descriptively. The results of this study show that (1) North Korean diplomatic representatives in Bangladesh also have the rights of immunity and privileges as determined in the 1961 Vienna Convention, (2) the legal consequences of abuse of the right of immunity related to diplomatic bags for Bangladesh as a country recipients namely under Bangladesh law, North Korean diplomatic representatives may be sentenced to death, life imprisonment and be fined, but North Korean diplomatic representatives have immunity that cannot be meted out. As for the legal consequences for North Korea as a sending country, namely Bangladesh as a recipient country, namely Bangladesh can conduct non-grata persona on North Korean diplomatic representation if the immune rights have been carried out by North Korea.Keywords: Diplomatic Representation, Immunity and Privileges, Legal Effects. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hak kekebalan dan hak keistimewaan yang dimiliki oleh perwakilan diplomatik berdasarkan Konvensi Wina 1961 dan menganalisis akibat hukum atas penyalahgunaan hak kekebalan dan hak keistimewaan diplomatik dalam kasus penyeludupan emas yang dilakukan oleh perwakilan diplomatik Korea Utara di Bangladesh. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif, maka pendekatan dalam penelitian adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dengn teknik argumentasi dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) perwakilan diplomatik Korea Utara yang ada di Bangladesh juga memiliki hak kekebalan dan hak keistimewaan sebagai mana yang ditentukan dalam Konvensi Wina 1961, (2) akibat hukum atas penyalahgunaan hak kekebalan terkait kantong/tas diplomatik bagi Bangladesh sebagai negara penerima yaitu berdasarkan hukum bangladesh, perwakilan diplomatik Korea Utara bisa dikenakan hukuman mati, penjara seumur hidup dan dikenakan denda, namun perwakilan diplomatik Korea Utara memiliki kekebalan yang tidak dapat dijatuhkan hukuman tersebut. Adapun akibat hukum bagi Korea Utara sebagai Negara pengirim yaitu Bangladesh sebagai negara penerima yaitu Bangladesh dapat melakukan persona non grata terhadap perwakilan diplomatik Korea Utara apabila hak kekebalannya telah dilakukan penanggalan oleh Korea Utara.Kata Kunci : Perwakilan Diplomatik, Kekebalan dan Keistimewaan, Akibat Hukum.","PeriodicalId":203395,"journal":{"name":"Wijayakusuma Law Review","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wijayakusuma Law Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51921/wlr.v2i01.130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract This study aims to determine and analyze the rights of immunity and privileges held by diplomatic representatives under the 1961 Vienna Convention and analyze the legal consequences of the abuse of immunity rights and diplomatic privileges in gold smuggling cases carried out by North Korean diplomatic representatives in Bangladesh. This type of research is a normative type of research, the approach in research is the statute approach, case approach, and conceptual approach. Sources of legal materials used are primary, secondary and tertiary legal materials. Legal material collection techniques used by argumentation techniques and discussed descriptively. The results of this study show that (1) North Korean diplomatic representatives in Bangladesh also have the rights of immunity and privileges as determined in the 1961 Vienna Convention, (2) the legal consequences of abuse of the right of immunity related to diplomatic bags for Bangladesh as a country recipients namely under Bangladesh law, North Korean diplomatic representatives may be sentenced to death, life imprisonment and be fined, but North Korean diplomatic representatives have immunity that cannot be meted out. As for the legal consequences for North Korea as a sending country, namely Bangladesh as a recipient country, namely Bangladesh can conduct non-grata persona on North Korean diplomatic representation if the immune rights have been carried out by North Korea.Keywords: Diplomatic Representation, Immunity and Privileges, Legal Effects. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hak kekebalan dan hak keistimewaan yang dimiliki oleh perwakilan diplomatik berdasarkan Konvensi Wina 1961 dan menganalisis akibat hukum atas penyalahgunaan hak kekebalan dan hak keistimewaan diplomatik dalam kasus penyeludupan emas yang dilakukan oleh perwakilan diplomatik Korea Utara di Bangladesh. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian normatif, maka pendekatan dalam penelitian adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan dengn teknik argumentasi dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) perwakilan diplomatik Korea Utara yang ada di Bangladesh juga memiliki hak kekebalan dan hak keistimewaan sebagai mana yang ditentukan dalam Konvensi Wina 1961, (2) akibat hukum atas penyalahgunaan hak kekebalan terkait kantong/tas diplomatik bagi Bangladesh sebagai negara penerima yaitu berdasarkan hukum bangladesh, perwakilan diplomatik Korea Utara bisa dikenakan hukuman mati, penjara seumur hidup dan dikenakan denda, namun perwakilan diplomatik Korea Utara memiliki kekebalan yang tidak dapat dijatuhkan hukuman tersebut. Adapun akibat hukum bagi Korea Utara sebagai Negara pengirim yaitu Bangladesh sebagai negara penerima yaitu Bangladesh dapat melakukan persona non grata terhadap perwakilan diplomatik Korea Utara apabila hak kekebalannya telah dilakukan penanggalan oleh Korea Utara.Kata Kunci : Perwakilan Diplomatik, Kekebalan dan Keistimewaan, Akibat Hukum.
本研究旨在确定和分析1961年《维也纳公约》规定的外交代表享有的豁免权和特权,并分析朝鲜驻孟加拉国外交代表在走私黄金案件中滥用豁免权和外交特权的法律后果。这类研究属于规范性研究,研究方法有成文法法、案例法和概念法。法律资料的来源有一级、二级和三级法律资料。法律资料收集技术使用的辩论技巧和描述性的讨论。这项研究的结果表明:(1)朝鲜驻孟加拉国外交代表也享有1961年《维也纳公约》所确定的豁免权和特权;(2)滥用外交袋豁免权对孟加拉国作为接收国的法律后果,即根据孟加拉国法律,朝鲜外交代表可能被判处死刑、无期徒刑和罚款;但朝鲜外交代表享有豁免权,无法行使。关于作为派遣国的北韩,即作为接受国的孟加拉国的法律后果,即如果北韩已经行使了豁免权,孟加拉国可以对北韩外交代表进行不受欢迎的人物。关键词:外交代表;豁免与特权;法律效力一个AbstrakPenelitian ini bertujuan为她mengetahui丹menganalisis在野阵营kekebalan丹杨在野阵营keistimewaan dimiliki oleh pokalchuk perwakilan diplomatik berdasarkan Konvensi Wina 1961丹menganalisis akibat hukum ata penyalahgunaan在野阵营kekebalan丹在野阵营keistimewaan diplomatik dalam kasus penyeludupan复合杨dilakukan oleh pokalchuk perwakilan diplomatik韩国公民di孟加拉国。Jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis penelitian normatif, maka pendekatan dalam penelitian adalah pendekatan perundang-undangan(法规方法),pendekatan kasus(案例方法),dan pendekatan konseptual(概念方法)。Sumber bahan hukum yang digunakan yitu bahan hukum primer, sekunder, dan tersier。科学技术,科学技术,科学技术,科学技术,科学技术,科学技术。Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) perwakilan diplomatik朝鲜先后杨ada di孟加拉国轭memiliki在野阵营kekebalan丹在野阵营keistimewaan sebagai法力杨ditentukan dalam Konvensi Wina 1961, (2) akibat hukum ata penyalahgunaan在野阵营kekebalan terkait kantong /助教diplomatik bagi孟加拉国sebagai negara penerima yaitu berdasarkan hukum孟加拉国、perwakilan diplomatik朝鲜先后bisa dikenakan hukuman马蒂斯著名,penjara seumur hidup丹dikenakan denda,namun perwakilan外交韩国Utara memoriliki kekebalan yang tidak dapat dijatuhkan hukuman tersebut。在韩国,这是一个不受欢迎的人,这是一个不受欢迎的人,这是一个不受欢迎的人,这是一个不受欢迎的人。Kata Kunci: Perwakilan Diplomatik, Kekebalan dan keistimwaan, Akibat Hukum。