Strategi Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Nelayan Banjang (Kasus KUB Mina Sero Laut, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)

Melisa Priskila Patrescia, Rokhani Rokhani
{"title":"Strategi Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Nelayan Banjang (Kasus KUB Mina Sero Laut, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)","authors":"Melisa Priskila Patrescia, Rokhani Rokhani","doi":"10.15578/jksekp.v13i1.11552","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendapatan nelayan tergantung pada jumlah tangkapan, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti peredaran bulan, siklus musim, dan jenis alat tangkap. Nelayan Desa Wringinputih, Banyuwangi merupakan salah satu contohnya. Kondisi ini mendorong adanya upaya untuk mendapatkan pemasukan tambahan melalui optimalisasi keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sero Laut. Keanggotaan KUB dibagi ke dalam dua golongan: (i) keluarga nelayan banjang penuh, (ii) keluarga nelayan banjang sambilan utama. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis pada penggolongan tersebut terutama sehubungan dengan perbedaan pengelolaan aset dan strategi nafkah. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, in-depth interview, dan dokumentasi, dengan  informan yang dipilih  secara purposive sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, aset atau modal nelayan banjang sambilan utama termanfaatkan secara lebih optimal; ini terjadi karena mereka juga memanfaatkan keberadaan modal alam, sosial, ekonomi, fisik, dan manusia secara efektif. Disisi lain, nelayan banjang penuh hanya memanfaatkan dua modal saja, modal sosial dan fisik. Kedua, perbedaan pola pemanfaatan aset tersebut berimbas pada strategi nafkah yang diterapkan oleh nelayan. Nelayan banjang sambilan utama menerapkan tiga strategi nafkah: (i) intensifikasi, (ii) diversifikasi, dan (iii) migrasi. Sebaliknya, nelayan banjang penuh hanya menerapkan dua strategi: (i) intensifikasi dan (ii) migrasi. Ketiga pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya pada keluarga nelayan banjang penuh, masih dapat ditingkatkan. Implikasi utama dari hasil ini adalah perlunya kebijakan komplemen yang diarahkan pada dukungan terhadap upaya optimalisasi modal manusia khususnya keterampilan nelayan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemberian fasilitas permodalan dan peningkatan keterampilan nelayan. Tittle: Strategy for Fulfilling the Needs of Banjang Fishermen’s Families (Case Study of KUB Mina Sero Laut, Wringinputih Village, Muncar District, Banyuwangi Regency) The lives of fishermen in general are highly influenced by the dynamic resources of the sea, with income uncertain depending on the amount of fish they catch. The amount of catch is determined by a number of factors, including the circulation of the moon, seasonal cycles, and traditional fishing gear. The fishermen of Wringinputih Village, Banyuwangi are a case in point; their fisheries do not provide a steady income. This uncertainty has prompted them to make efforts to obtain additional income by optimizing the existence of the Mina Sero Laut Joint Business Group (KUB). In this regard, the KUB membership is divided into two groups, namely: (i) members from full-time banjang fisher families and (ii) members from part-time banjang fisher families. This study aimed to analyze these categories, especially in relation to differences in asset management and livelihood strategies. This research was conducted using a qualitative descriptive analysis approach. Data were collected through observation techniques, in-depth interviews, and documentation; meanwhile. The determination of informants for interviews was done using a purposive sampling method. The research results show the following. First, the assets or capital of the main part-time banjang fisher families are utilized more optimally; this is because this group also uses the existence of natural, social, economic, physical, and human capital effectively. On the other hand, the full banjang fishing families only utilize two capitals, namely social and physical capital. Second, the difference in asset utilization patterns has an impact on the livelihood strategies applied by the fishermen. Part-time banjang fishermen primarily apply the livelihood strategies of intensification, (ii) diversification, and (iii) migration. Meanwhile, full-time banjang fishers only implement two strategies, namely: (i) intensification and (ii) migration. Third, the fulfilment of fisher families’ needs, especially in full banjang fisher families, can still be improved. This can be done through the optimization of human capital, and fishermen’s skills, directed at the ability to increase income. Policy implications are needed to optimize human and economic capital by providing capital facilities and fishermen skills.","PeriodicalId":258657,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.11552","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendapatan nelayan tergantung pada jumlah tangkapan, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti peredaran bulan, siklus musim, dan jenis alat tangkap. Nelayan Desa Wringinputih, Banyuwangi merupakan salah satu contohnya. Kondisi ini mendorong adanya upaya untuk mendapatkan pemasukan tambahan melalui optimalisasi keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Sero Laut. Keanggotaan KUB dibagi ke dalam dua golongan: (i) keluarga nelayan banjang penuh, (ii) keluarga nelayan banjang sambilan utama. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis pada penggolongan tersebut terutama sehubungan dengan perbedaan pengelolaan aset dan strategi nafkah. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, in-depth interview, dan dokumentasi, dengan  informan yang dipilih  secara purposive sampling. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, aset atau modal nelayan banjang sambilan utama termanfaatkan secara lebih optimal; ini terjadi karena mereka juga memanfaatkan keberadaan modal alam, sosial, ekonomi, fisik, dan manusia secara efektif. Disisi lain, nelayan banjang penuh hanya memanfaatkan dua modal saja, modal sosial dan fisik. Kedua, perbedaan pola pemanfaatan aset tersebut berimbas pada strategi nafkah yang diterapkan oleh nelayan. Nelayan banjang sambilan utama menerapkan tiga strategi nafkah: (i) intensifikasi, (ii) diversifikasi, dan (iii) migrasi. Sebaliknya, nelayan banjang penuh hanya menerapkan dua strategi: (i) intensifikasi dan (ii) migrasi. Ketiga pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya pada keluarga nelayan banjang penuh, masih dapat ditingkatkan. Implikasi utama dari hasil ini adalah perlunya kebijakan komplemen yang diarahkan pada dukungan terhadap upaya optimalisasi modal manusia khususnya keterampilan nelayan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemberian fasilitas permodalan dan peningkatan keterampilan nelayan. Tittle: Strategy for Fulfilling the Needs of Banjang Fishermen’s Families (Case Study of KUB Mina Sero Laut, Wringinputih Village, Muncar District, Banyuwangi Regency) The lives of fishermen in general are highly influenced by the dynamic resources of the sea, with income uncertain depending on the amount of fish they catch. The amount of catch is determined by a number of factors, including the circulation of the moon, seasonal cycles, and traditional fishing gear. The fishermen of Wringinputih Village, Banyuwangi are a case in point; their fisheries do not provide a steady income. This uncertainty has prompted them to make efforts to obtain additional income by optimizing the existence of the Mina Sero Laut Joint Business Group (KUB). In this regard, the KUB membership is divided into two groups, namely: (i) members from full-time banjang fisher families and (ii) members from part-time banjang fisher families. This study aimed to analyze these categories, especially in relation to differences in asset management and livelihood strategies. This research was conducted using a qualitative descriptive analysis approach. Data were collected through observation techniques, in-depth interviews, and documentation; meanwhile. The determination of informants for interviews was done using a purposive sampling method. The research results show the following. First, the assets or capital of the main part-time banjang fisher families are utilized more optimally; this is because this group also uses the existence of natural, social, economic, physical, and human capital effectively. On the other hand, the full banjang fishing families only utilize two capitals, namely social and physical capital. Second, the difference in asset utilization patterns has an impact on the livelihood strategies applied by the fishermen. Part-time banjang fishermen primarily apply the livelihood strategies of intensification, (ii) diversification, and (iii) migration. Meanwhile, full-time banjang fishers only implement two strategies, namely: (i) intensification and (ii) migration. Third, the fulfilment of fisher families’ needs, especially in full banjang fisher families, can still be improved. This can be done through the optimization of human capital, and fishermen’s skills, directed at the ability to increase income. Policy implications are needed to optimize human and economic capital by providing capital facilities and fishermen skills.
渔民的收入取决于渔获量,这些渔获量受到月亮循环、季节周期和各种渔获因素的影响。wrwanna - white村的渔民板鱼鱼就是一个例子。这些情况促使人们通过乐观的联合企业(KUB) Mina Sero sea的存在来获得额外的收入。库巴的成员分为两类:(i)全职渔民家庭,(ii)全职渔民家庭。本研究的目的主要是分析资产管理和收入策略的差异。研究采用描述性质的分析方法进行。数据是通过观察技术、采访内部和文件收集的,通过采样选择的告密者。研究结果如下。首先,主要的兼职渔民资产或资本得到更好的利用;这是因为它们也有效地利用自然、社会、经济、物理和人类资本的存在。另一方面,全职渔民只能利用两大资本,社会和身体资本。其次,资产利用模式的不同影响了渔民的生活策略。主要的渔民采用三种谋生策略:(i)加强;(2)多样化;(iii)迁徙。相反,全职渔民只采用两种策略:(i)强化和(ii)迁移。这三种满足家庭需求的方法,尤其是在渔民的全岛家庭中,仍然可以得到改善。这一结果的主要含义是,对支持人力资本(尤其是渔民技能)优化努力的全面支持政策的必要性。这可以通过提供资本设施和提高渔民技能来实现。战略:解决渔民家庭的需求由许多因素决定的渔获量,包括月亮的循环和传统的捕蝇装置。白村的渔夫,板鱼王是一个案例;他们不需要稳定的收入。这是不确定的,它鼓励他们通过乐观的Mina Sero sea联合商务集团(KUB)的存在来增加收入。在本文中,成员库布被记录为两个群体,namely: (i)成员来自费舍尔的全职主席家庭,(i)成员来自费舍尔的全职主席家庭。这个研究表明,分析这些类别,特别是对资产管理和livelihood策略差异的影响。本研究采用了合理解释分析的方法。数据是通过观察员技术、内部审查和文件收集的;meanwhile。审讯信息的决心是采用采样方法进行的。研究结果显示遵循。首先,费希尔家族的资产或资本更加乐观;这是因为这个群体也利用了自然、社会、经济、物理和人类资本效应的存在。另一方面,完整的长钓鱼家庭只支付两个标题,namely社会和物理资本。第二,职业资产模式的不同影响了费曼采用的利政策略。兼职消防员优先应用加强战略,(ii)发振,(iii)迁移。虽然,全职香蕉fishers只实施了两种策略,namely:(i)加强并(ii)迁移。第三,费舍尔家庭的遗产需要,尤其是费舍尔家庭的完整需求,可能仍然受到影响。这可以通过人类资本的优化和渔民的技能来实现。政策植入需要优化人类和经济资本提供工具和渔民技能。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信