{"title":"Why do Polls Underestimate Mid-sized Parties in Indonesia?","authors":"Seth Soderborg","doi":"10.15408/jisi.v3i1.33365","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Indonesian public opinion surveys consistently underestimate support for five mid-sized parties: PKB, PKS, NasDem, PAN, and PPP. This paper explores whether this consistent underestimation is the result of social desirability bias, late decisions or late mobilization, candidate-driven voter preferences, or sampling design. I find some evidence that parties with stronger mobilization networks and more candidate-centric strategies are more likely to be underestimated. A simulation study suggests that sampling design does not systematically disadvantage the parties in question. While social desirability bias is a possible cause of the downward bias, scholarly literature casts doubt on the social undesirability of expressed support for the parties. Further research should examine whether the types of voters who support the five underestimated parties might be harder to reach in surveys. Public opinion pollsters should consider noting in public statements that these mid-sized parties have tended to outperform their polls on election day. Keywords: Public opinion surveys; mid-sized parties; social desirability bias; pollster; sampling design; Indonesia. Abstrak. Survei-survei opini publik Indonesia pra-pemilu secara konsisten menemukan dukungan kepada lima partai menengah: PKB, PKS, NasDem, PAN, dan PPP cenderung lebih rendah dibanding hasil aktual pemilu. Artikel ini menginvestigasi apakah prediksi yang lebih rendah dan konsisten ini merupakan akibat dari bias keinginan sosial (social desirability bias), pilihan elektoral atau mobilisasi yang telat, preferensi pemilih yang digerakkan oleh kandidat, atau desain pengambilan sampel. Naskah ilmiah ini menemukan bukti bahwa partai-partai dengan jaringan mobilisasi yang kuat dan strategi yang lebih berpusat pada kandidat cenderung kurang tercermin dinamika elektabilitasnya dalam survei. Studi ini menunjukkan bahwa desain sampling tidak secara sistematis berkontribusi atas kegagalan survei dalam memprediksi dukungan partai-partai menengah. Meskipun bias keinginan sosial adalah faktor yang memungkinkan penyebab angka elektabilitas yang terekam dalam survei cenderung rendah, literatur ilmiah sejauh ini meragukan bahwa bias tersebut merupakan faktor yang berpengaruh untuk kasus ini. Perlu studi lebih lanjut untuk mengkaji apakah sekelompok pemilih yang mendukung lima partai menengah yang mencatat bias dukungan lebih rendah di atas mungkin lebih sulit dijangkau dalam survei atau tidak. Lembaga-lembaga survei sebaiknya mempertimbangkan untuk menyampaikan kepada publik bahwa partai-partai menengah ini pada hari pemilihan cenderung mendapat dukungan lebih besar dibanding prediksi-prediksi survei pra-pemilu. Kata Kunci: survei opini publik; partai menengah; bias keinginan sosial; lembaga survei; desain pengambilan sampel; Indonesia.","PeriodicalId":170402,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/jisi.v3i1.33365","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. Indonesian public opinion surveys consistently underestimate support for five mid-sized parties: PKB, PKS, NasDem, PAN, and PPP. This paper explores whether this consistent underestimation is the result of social desirability bias, late decisions or late mobilization, candidate-driven voter preferences, or sampling design. I find some evidence that parties with stronger mobilization networks and more candidate-centric strategies are more likely to be underestimated. A simulation study suggests that sampling design does not systematically disadvantage the parties in question. While social desirability bias is a possible cause of the downward bias, scholarly literature casts doubt on the social undesirability of expressed support for the parties. Further research should examine whether the types of voters who support the five underestimated parties might be harder to reach in surveys. Public opinion pollsters should consider noting in public statements that these mid-sized parties have tended to outperform their polls on election day. Keywords: Public opinion surveys; mid-sized parties; social desirability bias; pollster; sampling design; Indonesia. Abstrak. Survei-survei opini publik Indonesia pra-pemilu secara konsisten menemukan dukungan kepada lima partai menengah: PKB, PKS, NasDem, PAN, dan PPP cenderung lebih rendah dibanding hasil aktual pemilu. Artikel ini menginvestigasi apakah prediksi yang lebih rendah dan konsisten ini merupakan akibat dari bias keinginan sosial (social desirability bias), pilihan elektoral atau mobilisasi yang telat, preferensi pemilih yang digerakkan oleh kandidat, atau desain pengambilan sampel. Naskah ilmiah ini menemukan bukti bahwa partai-partai dengan jaringan mobilisasi yang kuat dan strategi yang lebih berpusat pada kandidat cenderung kurang tercermin dinamika elektabilitasnya dalam survei. Studi ini menunjukkan bahwa desain sampling tidak secara sistematis berkontribusi atas kegagalan survei dalam memprediksi dukungan partai-partai menengah. Meskipun bias keinginan sosial adalah faktor yang memungkinkan penyebab angka elektabilitas yang terekam dalam survei cenderung rendah, literatur ilmiah sejauh ini meragukan bahwa bias tersebut merupakan faktor yang berpengaruh untuk kasus ini. Perlu studi lebih lanjut untuk mengkaji apakah sekelompok pemilih yang mendukung lima partai menengah yang mencatat bias dukungan lebih rendah di atas mungkin lebih sulit dijangkau dalam survei atau tidak. Lembaga-lembaga survei sebaiknya mempertimbangkan untuk menyampaikan kepada publik bahwa partai-partai menengah ini pada hari pemilihan cenderung mendapat dukungan lebih besar dibanding prediksi-prediksi survei pra-pemilu. Kata Kunci: survei opini publik; partai menengah; bias keinginan sosial; lembaga survei; desain pengambilan sampel; Indonesia.
摘要印尼的民意调查一直低估了五个中等政党的支持率:印尼工人党、印尼公正社会党、印尼民主联盟、印尼国家行动党和印尼人民党。本文探讨了这种一致的低估是否是社会可取性偏见、晚决定或晚动员、候选人驱动的选民偏好或抽样设计的结果。我发现一些证据表明,拥有更强大的动员网络和更以候选人为中心的战略的政党更有可能被低估。一项模拟研究表明,抽样设计并不会系统性地使当事各方处于不利地位。虽然社会可取性偏见可能是向下偏见的一个原因,但学术文献对表达对当事人的支持的社会不可取性表示怀疑。进一步的研究应该检查支持这五个被低估的政党的选民类型是否可能在调查中更难接触到。民意调查机构应该考虑在公开声明中指出,这些中等规模政党在选举日的表现往往优于民调。关键词:民意调查;中型;社会可取性偏见;民意测验;抽样设计;印度尼西亚。Abstrak。民意调查显示,印尼的公众舆论是一致的:印尼国民阵线、印尼社会主义党、国民民主联盟、印尼国家行动党、印尼人民力量党和印尼人民力量党(PPP)都是一致的。Artikel ini menginvestigasi apakah prediksi yang lebih rendah dan konsisten ini merupakan akibat dari bias keinginan social(社会可取性偏见),pilihan electoral atau mobilisasi yang telat, preferensi pemilih yang digerakkan oleh candidate, atau desain pengambilan sample。我的意思是,我的竞选活动是在竞选中进行的,我的竞选活动是在竞选中进行的,我的竞选活动是在竞选中进行的。研究了不同地区的人口普查数据,并对不同地区的人口普查数据进行了分析。Meskipun bias keingan social adalan factor for yang memungkinkan penyebab angka elektabilitas yang terekam dalam survei cenderung rendah, literature ilmiah sejauh ini meragukan bahwa bias tersebut merupakan factor for yang berpengaruh untuk kasusini。Perlu studi lebih lanjut untuk mengkaji apakah sekelompok pemilih yang mendukung lima partai menengah yang mencatbias dukungan lebih rendah di ata mungkin lebih sulit dijangkau dalam survei atau tidak。Lembaga-lembaga survei sebaiknya成员pertimbangkan untuk menyampaikan kepada publikk bahwa partai-partai menengah ini padhai pemilihan cenderung mendapat dukungan lebih besar didiksi prediksi survei prepmiu。Kata Kunci:民意调查;partai menengah;Bias keingan social;lembaga survei;Desain pengambilan样品;印度尼西亚。