Santi Herlina, Vionita Apriliana, Bonieta Dwi Lestari, W. Astuti, Indri Zalwa, Farikhah Farikhah, Nur Alfidah Rezafar
{"title":"Edukasi dan Simulasi Penanganan Luka Bakar di Lingkungan Sekolah","authors":"Santi Herlina, Vionita Apriliana, Bonieta Dwi Lestari, W. Astuti, Indri Zalwa, Farikhah Farikhah, Nur Alfidah Rezafar","doi":"10.58466/literasi.v3i1.899","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Luka bakar dapat terjadi dimana saja, termasuk di sekolah, dengan aktivitas siswa seperti penggunaan laboratorium yang mungkin mengandung cairan keras yang mudah terbakar, kontak dengan terminal listrik, dan tersentuh knalpot kendaraan siswa yang masih panas. Berdasarkan wawancara pada beberapa warga sekolah SMA Negeri 6 Depok terkait dengan edukasi kesehatan dan simulasi perawatan pada luka bakar, didapatkan hasil bahwa warga sekolah belum pernah menerima pendidikan apapun terkait dengan luka bakar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik siswa dalam pemberian pertolongan pertama luka bakar. Sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi pengurus Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 6 Depok sebanyak 30 orang yang dilaksanakan pada Oktober 2022. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pendidikan kesehatan audiovisual, demonstrasi, dan simulasi secara interaktif. Materi pendidikan kesehatan mencakup tentang jenis luka bakar, pertolongan pertama luka bakar, perawatan luka bakar, pencegahan infeksi pada luka bakar, komplikasi luka bakar, serta demonstrasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hasil kegiatan menunjukkan dampak baik bagi peserta, yaitu meningkatnya pengetahuan yang dapat dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata pretest 83, kemudian setelah diberikan edukasi dan demonstrasi, nilai post test nilai peserta meningkat menjadi 96,3. Pengetahuan yang telah didapatkan oleh siswa PMR dapat dikembangkan lagi sehingga memotivasi masyarakat sekolah untuk menyadari kegawatdaruratan masalah luka bakar.","PeriodicalId":262408,"journal":{"name":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58466/literasi.v3i1.899","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Luka bakar dapat terjadi dimana saja, termasuk di sekolah, dengan aktivitas siswa seperti penggunaan laboratorium yang mungkin mengandung cairan keras yang mudah terbakar, kontak dengan terminal listrik, dan tersentuh knalpot kendaraan siswa yang masih panas. Berdasarkan wawancara pada beberapa warga sekolah SMA Negeri 6 Depok terkait dengan edukasi kesehatan dan simulasi perawatan pada luka bakar, didapatkan hasil bahwa warga sekolah belum pernah menerima pendidikan apapun terkait dengan luka bakar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik siswa dalam pemberian pertolongan pertama luka bakar. Sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi pengurus Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 6 Depok sebanyak 30 orang yang dilaksanakan pada Oktober 2022. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pendidikan kesehatan audiovisual, demonstrasi, dan simulasi secara interaktif. Materi pendidikan kesehatan mencakup tentang jenis luka bakar, pertolongan pertama luka bakar, perawatan luka bakar, pencegahan infeksi pada luka bakar, komplikasi luka bakar, serta demonstrasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hasil kegiatan menunjukkan dampak baik bagi peserta, yaitu meningkatnya pengetahuan yang dapat dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata pretest 83, kemudian setelah diberikan edukasi dan demonstrasi, nilai post test nilai peserta meningkat menjadi 96,3. Pengetahuan yang telah didapatkan oleh siswa PMR dapat dikembangkan lagi sehingga memotivasi masyarakat sekolah untuk menyadari kegawatdaruratan masalah luka bakar.