{"title":"Hubungan Pola Pemberian Makan dan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Kelurahan Jagir Surabaya","authors":"Andi Batari Khairunnisa","doi":"10.20473/mgk.v12i1.2023.332-337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting didefinisikan sebagai keadaan kurang gizi yang ditandai dengan bentuk tubuh yang kerdil ditinjau dari indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U). Salah satu faktor yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak balita adalah faktor kebiasaan makan, karena makanan mengandung zat gizi.\nTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola makan dengan tingkat pengetahuan ibu dengan prevalensi stunting pada anak balita. di Kelurahan Jagir Surabaya.\nMetode: Penelitian ini menggunakan penelitian observasional kuantitatif dengan desain deskriptif dan cross-sectional. Sebanyak 79 sampel anak di bawah usia lima tahun diuji menggunakan teknik eksperimen sampel acak proporsional\nHasil: Terdapat hubungan antara pola makan menurut jenis dengan stunting (p=0,000), ada hubungan antara pola pemberian makan bmenurut jumlah dengan stunting (p=0,000), ada hubungan pola antara pemberian makan menurut jadwal dengan stunting (p=0,000), ada antara hubungan pola pemberian makan (total) terhadap kejadian stunting (p=0,000), dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan stunting (p=0,000).\nKesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pola praktik makan gizi dan pengetahuan ibu terhadap stunting pada anak di bawah usia 5 tahun di Kelurahan Jagir Surabaya. Hal ini terjadi karena program pemberian makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi balita dapat menyebabkan masalah gizi kronis seperti stunting. Tingkat pengetahuan ibu terkait gizi dan stunting yang kurang juga dapat menyebabkan stunting pada anak balita.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.332-337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Stunting didefinisikan sebagai keadaan kurang gizi yang ditandai dengan bentuk tubuh yang kerdil ditinjau dari indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U). Salah satu faktor yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak balita adalah faktor kebiasaan makan, karena makanan mengandung zat gizi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola makan dengan tingkat pengetahuan ibu dengan prevalensi stunting pada anak balita. di Kelurahan Jagir Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian observasional kuantitatif dengan desain deskriptif dan cross-sectional. Sebanyak 79 sampel anak di bawah usia lima tahun diuji menggunakan teknik eksperimen sampel acak proporsional
Hasil: Terdapat hubungan antara pola makan menurut jenis dengan stunting (p=0,000), ada hubungan antara pola pemberian makan bmenurut jumlah dengan stunting (p=0,000), ada hubungan pola antara pemberian makan menurut jadwal dengan stunting (p=0,000), ada antara hubungan pola pemberian makan (total) terhadap kejadian stunting (p=0,000), dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan stunting (p=0,000).
Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pola praktik makan gizi dan pengetahuan ibu terhadap stunting pada anak di bawah usia 5 tahun di Kelurahan Jagir Surabaya. Hal ini terjadi karena program pemberian makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi balita dapat menyebabkan masalah gizi kronis seperti stunting. Tingkat pengetahuan ibu terkait gizi dan stunting yang kurang juga dapat menyebabkan stunting pada anak balita.