Kriteria Ruang Ramah Anak Penyandang Down Syndrome

Rifdatul Chairiyah Asri, Tri Widianti Natalia
{"title":"Kriteria Ruang Ramah Anak Penyandang Down Syndrome","authors":"Rifdatul Chairiyah Asri, Tri Widianti Natalia","doi":"10.32315/ti.9.d135","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Down syndrome ditemukan awalnya ditahun 1932 oleh dokter di Inggris yang bernama Dr. John Langdon. Down syndrome terjadi karena kegagalan sepasang kromoson yang saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Peningkatan anak down syndrome di setiap tahunnya terjadi peningkatan, terutama di Indonesia. Beberapa orang tua yang sudah malu memiliki anak down syndrome hanya mengurung anaknya di rumah dan tidak membiarkan mereka keluar. Namun mereka lupa bahwa anak yang dibiarkan untuk pasif dan terisolasi di rumah, besar kemungkinan akan mengalami autisme sebesar 30%. Tujuan dari penulisan ini adalah membangun kriteria ruang ramah anak penyandang down syndrome dengan pendekatan sensory stimulan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana berfokus pada stdi literatur dari jurnal penelitian dan landasan teori, serta mempelajari dan memahami teori dari beberapa sumber jurnal, buku dan penelitian. Hasil dari penelitian ini terkait dengan 7 indra pada penerapan sensory stimulan. Diantaranya penglihatan dari bentuk geometri yang berbeda-beda serta warna pada fasad, indra penciuman dan perasa dari vegetasi yang aroma wangi, indra pendegaran dengan mendengarkan gemercik air kolam, indra peraba dengan membuat berbagai macam material, skeleton untuk mengetahui jarak berdasarkan material pedestrian, serta proporsi jarak atau ketinggian pada material di dalam ruang terapi indoor. Kata-kunci: kriteria ruang, down syndrome, sensory stimulan","PeriodicalId":124612,"journal":{"name":"Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2021 : Strategi Pengembangan Wilayah Perkotaan Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2021 : Strategi Pengembangan Wilayah Perkotaan Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32315/ti.9.d135","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Down syndrome ditemukan awalnya ditahun 1932 oleh dokter di Inggris yang bernama Dr. John Langdon. Down syndrome terjadi karena kegagalan sepasang kromoson yang saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Peningkatan anak down syndrome di setiap tahunnya terjadi peningkatan, terutama di Indonesia. Beberapa orang tua yang sudah malu memiliki anak down syndrome hanya mengurung anaknya di rumah dan tidak membiarkan mereka keluar. Namun mereka lupa bahwa anak yang dibiarkan untuk pasif dan terisolasi di rumah, besar kemungkinan akan mengalami autisme sebesar 30%. Tujuan dari penulisan ini adalah membangun kriteria ruang ramah anak penyandang down syndrome dengan pendekatan sensory stimulan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana berfokus pada stdi literatur dari jurnal penelitian dan landasan teori, serta mempelajari dan memahami teori dari beberapa sumber jurnal, buku dan penelitian. Hasil dari penelitian ini terkait dengan 7 indra pada penerapan sensory stimulan. Diantaranya penglihatan dari bentuk geometri yang berbeda-beda serta warna pada fasad, indra penciuman dan perasa dari vegetasi yang aroma wangi, indra pendegaran dengan mendengarkan gemercik air kolam, indra peraba dengan membuat berbagai macam material, skeleton untuk mengetahui jarak berdasarkan material pedestrian, serta proporsi jarak atau ketinggian pada material di dalam ruang terapi indoor. Kata-kunci: kriteria ruang, down syndrome, sensory stimulan
唐氏综合症儿童友好空间标准
唐氏综合症始于1932年,由英国一位名叫约翰·兰登博士的医生发现。唐氏综合症是由于一对染色体在分裂过程中相互分裂的失败。唐氏综合症儿童的数量每年都在增加,尤其是在印尼。一些羞于有唐氏综合症孩子的父母只是把孩子关在家里,不让他们出去。但是他们忘记了,那些被允许在家里被动和孤立的孩子,患自闭症的几率是30%。这篇文章的目的是建立一个唐氏综合症儿童友好空间标准,并采用感官兴奋剂方法。本研究方法采用了一种定性方法,这种方法专注于研究期刊和基础理论的文献,研究和理解来自多个期刊、书籍和研究来源的理论。本研究的结果与7种感官兴奋剂的应用有关。其中视觉上不同的几何形状和颜色的门面,嗅觉和味觉植被的芳香,听觉感官与池塘听自来水,触觉让各种各样的材料,根据材料骨架的发现距离行人,以及物质上的距离或高度比例在室内空间中治疗。关键词:标准空间,唐氏综合症,感官兴奋剂
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信