Sand By Passing Method; Kajian Teknik Pelestarian Kawasan Pesisir Tanjung Benoa Dan Nusa Dua, Bali

Ni Putu Suda Nurjani, I. N. Sudipa
{"title":"Sand By Passing Method; Kajian Teknik Pelestarian Kawasan Pesisir Tanjung Benoa Dan Nusa Dua, Bali","authors":"Ni Putu Suda Nurjani, I. N. Sudipa","doi":"10.47532/jiv.v5i2.666","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan pesisir Bali dipandang sebagai salah satu kawasan yang memiliki banyak makna dan tata nilai ruang. Sebelum pengembangan pariwisata, kawasan pesisir telah memiliki beragam fungsi. Pertama sebagai tempat bermukim, Kedua sebagai tempat untuk melaksanakan upacara yadnya. Namun, pasca pengembangan pariwisata di Bali, kawasan pesisir mengalami degradasi. Kawasan Tanjung Benoa dan Nusa Dua sebagai salah satu ikon pariwisata Bali, saat ini banyak mengalami permasalahan lingkungan. Pembangunan akomodasi pariwisata tanpa adanya usaha pelestarian, menyebabkan banyak daerah pesisir yang mengalami erosi dan abrasi. Tempat ritual keagamaan di area pesisir semakin berkurang karena sebagian besar dikuasai oleh pemilik modal besar. Permasalahan ini memerlukan kajian mendalam dan kerjasama dari berbagai pihak, agar identitas kawasan pesisir dapat berjalan selaras dan seimbang dengan perkembangan peradaban saat ini. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif temuan lapangan (fields research). Berdasarkan hasil penelitian di lapangan serta pelaksanaan focus group discussion (FGD) dengan masyarakat setempat, ditarik kesimpulan bahwa, teknik pemulihan pantai dengan metode sand by passing dipandang efektif untuk menanggulangi erosi dan abrasi di kawasan pesisir Nusa Dua Bali. Namun, keberhasilan metode ini dalam menangani abrasi serta erosi berdampak pada pembentukan pola ruang dan sistem petanda aktivitas, di sepanjang pesisir Nusa Dua dan Tanjung Benoa.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"229 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47532/jiv.v5i2.666","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kawasan pesisir Bali dipandang sebagai salah satu kawasan yang memiliki banyak makna dan tata nilai ruang. Sebelum pengembangan pariwisata, kawasan pesisir telah memiliki beragam fungsi. Pertama sebagai tempat bermukim, Kedua sebagai tempat untuk melaksanakan upacara yadnya. Namun, pasca pengembangan pariwisata di Bali, kawasan pesisir mengalami degradasi. Kawasan Tanjung Benoa dan Nusa Dua sebagai salah satu ikon pariwisata Bali, saat ini banyak mengalami permasalahan lingkungan. Pembangunan akomodasi pariwisata tanpa adanya usaha pelestarian, menyebabkan banyak daerah pesisir yang mengalami erosi dan abrasi. Tempat ritual keagamaan di area pesisir semakin berkurang karena sebagian besar dikuasai oleh pemilik modal besar. Permasalahan ini memerlukan kajian mendalam dan kerjasama dari berbagai pihak, agar identitas kawasan pesisir dapat berjalan selaras dan seimbang dengan perkembangan peradaban saat ini. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif temuan lapangan (fields research). Berdasarkan hasil penelitian di lapangan serta pelaksanaan focus group discussion (FGD) dengan masyarakat setempat, ditarik kesimpulan bahwa, teknik pemulihan pantai dengan metode sand by passing dipandang efektif untuk menanggulangi erosi dan abrasi di kawasan pesisir Nusa Dua Bali. Namun, keberhasilan metode ini dalam menangani abrasi serta erosi berdampak pada pembentukan pola ruang dan sistem petanda aktivitas, di sepanjang pesisir Nusa Dua dan Tanjung Benoa.
巴厘岛的沿海地区被视为具有丰富意义和空间价值的地区之一。在旅游业发展之前,沿海地区有许多不同的功能。第一是定居地,第二是执行处子之礼的地方。然而,巴厘岛旅游业发展后,沿海地区经历了衰退。丹戎贝诺瓦和努萨两处是巴厘岛旅游的标志性建筑,目前正面临许多环境问题。在没有保护措施的情况下,旅游业的建设导致了许多沿海地区的侵蚀和磨损。沿海地区的宗教仪式场所正在减少,因为它们主要由大金融家控制。这些问题需要广泛的研究和合作,以便沿海身份能够与当今文明的发展保持一致和平衡。这属于字段定性研究研究。根据对当地社区进行的实地研究和焦点小组讨论(FGD)的作用,得出的结论是,用沙by passing的方法回收海滩技术在处理巴厘岛努萨双海岸侵蚀和侵蚀方面是有效的。然而,这种治疗磨损和侵蚀的方法成功地导致了沿努萨2海岸和贝诺阿角的空间模式和活动信号系统的形成。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信