{"title":"MAKNA ARTEFAK MASA HINDU-BUDDHA DI KRATON KASEPUHAN CIREBON: TINJAUAN SEMIOTIKA PEIRCE","authors":"Muhamad Alnoza","doi":"10.24832/bas.v24i2.457","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The research conducted in this paper focuses on answering the problem of the meaning of the artifacts of the Classical period found in the Kasepuhan Cirebon palace. The goal to be achieved in this research is to obtain an explanation of the position of the artifacts of the Classical period for the Kraton Kasepuhan Cirebon. In order to answer this research problem, three research steps were applied in the archaeological method, namely data collection, data analysis, and interpretation. Based on the entire research process that has been carried out, it can be seen that the artifacts of the Classical period that are stored in the Kasepuhan Cirebon palace are meaningful as symbols of the status of the king who occupies the highest power. Artifacts of the Classical period were used to strengthen the legitimacy of the King of Cirebon who had the status of \"pandita ratu\". \nKebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia banyak meninggalkan tinggalan kebudayaan di beberapa tempat. Salah satu tempat yang masih menyimpan tinggalan kebudayaan masa Klasik adalah Kraton Kasepuhan Cirebon. Artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon antara lain berupa Arca Nandi, Lingga dan Yoni. Penempatan artefak ini dapat dihipotesiskan sebagai “kasus ekstrim”, karena biasanya unsur budaya Klasik yang masih dilanjutkan pada masa Islam sifatnya hanya samar-sama. Kajian ini berfokus dalam menjawab makna dari artefak masa Klasik yang terdapat di Kraton Kasepuhan Cirebon. Masalah ini diharapkan dapat menjelaskan kedudukan artefak-artefak masa Klasik tersebut bagi Kraton Kasepuhan Cirebon. Masalah penelitian ini dilakukan melalui analisis semiotika triadik Charles Sanders Peirce. Berdasarkan kajian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa artefak-artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon bermakna simbol raja sebagai pemegang kekuatan tertinggi. Artefak masa Klasik digunakan sebagai penguat legitimasi Raja Cirebon yang berstatus “pandita ratu”.","PeriodicalId":210841,"journal":{"name":"Berkala Arkeologi Sangkhakala","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Berkala Arkeologi Sangkhakala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/bas.v24i2.457","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The research conducted in this paper focuses on answering the problem of the meaning of the artifacts of the Classical period found in the Kasepuhan Cirebon palace. The goal to be achieved in this research is to obtain an explanation of the position of the artifacts of the Classical period for the Kraton Kasepuhan Cirebon. In order to answer this research problem, three research steps were applied in the archaeological method, namely data collection, data analysis, and interpretation. Based on the entire research process that has been carried out, it can be seen that the artifacts of the Classical period that are stored in the Kasepuhan Cirebon palace are meaningful as symbols of the status of the king who occupies the highest power. Artifacts of the Classical period were used to strengthen the legitimacy of the King of Cirebon who had the status of "pandita ratu".
Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia banyak meninggalkan tinggalan kebudayaan di beberapa tempat. Salah satu tempat yang masih menyimpan tinggalan kebudayaan masa Klasik adalah Kraton Kasepuhan Cirebon. Artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon antara lain berupa Arca Nandi, Lingga dan Yoni. Penempatan artefak ini dapat dihipotesiskan sebagai “kasus ekstrim”, karena biasanya unsur budaya Klasik yang masih dilanjutkan pada masa Islam sifatnya hanya samar-sama. Kajian ini berfokus dalam menjawab makna dari artefak masa Klasik yang terdapat di Kraton Kasepuhan Cirebon. Masalah ini diharapkan dapat menjelaskan kedudukan artefak-artefak masa Klasik tersebut bagi Kraton Kasepuhan Cirebon. Masalah penelitian ini dilakukan melalui analisis semiotika triadik Charles Sanders Peirce. Berdasarkan kajian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa artefak-artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon bermakna simbol raja sebagai pemegang kekuatan tertinggi. Artefak masa Klasik digunakan sebagai penguat legitimasi Raja Cirebon yang berstatus “pandita ratu”.
本文的研究重点是回答在卡塞普汗西里本宫发现的古典时期文物的意义问题。在这项研究中要实现的目标是获得Kraton Kasepuhan Cirebon古典时期文物位置的解释。为了回答这一研究问题,在考古方法中采用了三个研究步骤,即数据收集、数据分析和解释。根据整个研究过程可以看出,卡塞普汗西里本宫中保存的古典时期的文物作为占据最高权力的国王地位的象征,是有意义的。古典时期的文物被用来加强具有“pandita ratu”地位的Cirebon国王的合法性。Kebudayaan印度教-佛迪印度尼西亚banyak meninggalkan tinggalan Kebudayaan di beberapa tempat。Salah satu tempat yang masih menyimpan tinggalan kebudayaan masa Klasik adalah Kraton Kasepuhan Cirebon。Artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon antara, alca Nandi, Lingga dan Yoni。Penempatan artefak ini dapat dihipotesiskan sebagai“kasus ekstrim”,karena biasanya unsur budaya Klasik yang masih dilanjutkan pada masa Islam sifatya hanya samar-sama。Kajian ini berfokus dalam menjawab makna达里语artefak玛莎Klasik杨terdapat迪古陆Kasepuhan Cirebon。Masalah ini diharapkan dapat menjelaskan kedudukan artefak-artefak masa Klasik tersebut bagi Kraton Kasepuhan Cirebon。符号学三位一体者查尔斯·桑德斯·皮尔斯。Berdasarkan kajian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa artefak-artefak masa Klasik yang disimpan di Kraton Kasepuhan Cirebon bermakna象征raja sebagai pemegang kekuatan tertinggi。Artefak masa Klasik digunakan sebagai企鹅合法Raja Cirebon yang berstatus " pandita ratu "。