Coronavirus Jakarta: Perbandingan Pemukiman Kumuh dan Pemukiman Mewah

Marwan Wahyudin
{"title":"Coronavirus Jakarta: Perbandingan Pemukiman Kumuh dan Pemukiman Mewah","authors":"Marwan Wahyudin","doi":"10.22236/arkesmas.v6i1.5945","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nKasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sudah merebak ke lebih dari 200 negara, salahsatunya Indonesia. Episentrum penyebaran COVID-19 di Indonesia adalah DKI Jakarta. KepadatanDKI Jakarta sebagai ibu kota negara menimbulkan banyak permasalahan seperti buruknyapemukiman. Terjadinya pemisahan antara pemukiman kumuh dan mewah adalah hasil persaingantingkat dan ekonomi penduduk. Selama pandemik berlangsung belum diketahui apakah pemukimankumuh atau pemukiman mewah yang lebih terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan antara pemukiman kumuh dengan pemukiman mewah pada kasus COVID-19. Data yangdigunakan adalah data harian COVID-19 DKI Jakarta dari tanggal 25 Maret 2020 sampai dengan18 Oktober 2020 dengan menggabungkan data Badan Pusat Statistik berupa muatan dominan, yaitupemukiman kumuh dan mewah. Berdasarkan hasil penelitian, secara rata-rata harian keseluruhanjumlah kasus positif di pemukiman kumuh mencapai 65,58 kasus sedangkan pada pemukimanmewah mencapai 56,57 kasus. Pemukiman kumuh cenderung lebih beresiko terkena COVID-19dikarenakan ekonomi dan sulitnya akses kesehatan. Ditemukan perbedaan nyata antara pemukimankumuh dan mewah terhadap variabel kasus positif, pasien sembuh, pasien dirawat, pasienmeninggal, dan pasien yang melakukan isolasi mandiri. Perlunya penangan lebih tepat padapemukiman kumuh agar bisa mengurangi dampak yang terjadi. \nKata Kunci: Pemukiman, Kumuh, Mewah, Jakarta, COVID-19","PeriodicalId":321010,"journal":{"name":"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/arkesmas.v6i1.5945","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRAK Kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sudah merebak ke lebih dari 200 negara, salahsatunya Indonesia. Episentrum penyebaran COVID-19 di Indonesia adalah DKI Jakarta. KepadatanDKI Jakarta sebagai ibu kota negara menimbulkan banyak permasalahan seperti buruknyapemukiman. Terjadinya pemisahan antara pemukiman kumuh dan mewah adalah hasil persaingantingkat dan ekonomi penduduk. Selama pandemik berlangsung belum diketahui apakah pemukimankumuh atau pemukiman mewah yang lebih terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan antara pemukiman kumuh dengan pemukiman mewah pada kasus COVID-19. Data yangdigunakan adalah data harian COVID-19 DKI Jakarta dari tanggal 25 Maret 2020 sampai dengan18 Oktober 2020 dengan menggabungkan data Badan Pusat Statistik berupa muatan dominan, yaitupemukiman kumuh dan mewah. Berdasarkan hasil penelitian, secara rata-rata harian keseluruhanjumlah kasus positif di pemukiman kumuh mencapai 65,58 kasus sedangkan pada pemukimanmewah mencapai 56,57 kasus. Pemukiman kumuh cenderung lebih beresiko terkena COVID-19dikarenakan ekonomi dan sulitnya akses kesehatan. Ditemukan perbedaan nyata antara pemukimankumuh dan mewah terhadap variabel kasus positif, pasien sembuh, pasien dirawat, pasienmeninggal, dan pasien yang melakukan isolasi mandiri. Perlunya penangan lebih tepat padapemukiman kumuh agar bisa mengurangi dampak yang terjadi. Kata Kunci: Pemukiman, Kumuh, Mewah, Jakarta, COVID-19
雅加达Coronavirus:比较贫民窟和豪华定居点
摘要冠状动脉病毒疾病2019 (COVID-19)已经扩散到200多个国家,其中一个是印度尼西亚。印尼DKI -19传播的中心是雅加达。作为首都的雅加达产权会导致许多问题,如问题解决方案。贫民窟和奢侈之间的隔离是公民阶级与经济相融合的结果。在大流行期间,不知道贫民窟是受到了更大的影响,还是更豪华的定居点。这项研究的目的是找出贫民窟和奢侈住房在COVID-19案件中的区别。使用的数据是2020年3月25日至2020年10月18日雅加达COVID-19 DKI日的数据,结合了中央统计机构的主导内容、贫民窟和奢侈的数据。根据调查结果,贫民窟的积极案例总数为65.58例,而奢侈屠杀率为56.57例。由于经济和医疗困难,贫民窟更容易遭受covid -19的风险。发现了积极病例变数、患者康复、患者治疗、患者死亡和患者自我孤立之间的明显区别。在减少贫民窟影响方面,需要对棚户区进行更严格的处理。关键词:贫民窟,贫民窟,豪华,雅加达,COVID-19
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信