Pengendalian Keracunan Besi untuk Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Rawa Pasang Surut Bukaan Baru

Masganti Masganti, Ani Susilawati, I. Khairullah, Khairil Anwar
{"title":"Pengendalian Keracunan Besi untuk Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Rawa Pasang Surut Bukaan Baru","authors":"Masganti Masganti, Ani Susilawati, I. Khairullah, Khairil Anwar","doi":"10.21082/jsdl.v13n2.2019.103-113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kebutuhan beras nasional meningkat dari tahun ke tahun akibat pertambahan penduduk, peningkatan kebutuhan energi harian individu, dan masih rendahnya diversifikasi konsumsi sumber karbohidrat serta keinginan untuk menjadi lumbung pangan dunia (LPD) pada tahun 2045. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi nasional adalah melalui perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan rawa pasang surut yang luasnya mencapai 8,92 juta hektare. Peningkatan luas tanam padi di lahan rawa pasang surut diantaranya dapat dilakukan melalui pembukaan lahan baru, baik dengan memanfaatkan lahan sawah terlantar maupun yang belum dimanfaatkan. Akan tetapi pembukaan lahan baru sering dihadapkan pada keracunan besi, sehingga tanaman padi tidak tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keracunan besi dapat menurunkan produksi padi 30-100%, tergantung ketahanan varietas, intensitas keracunan, fase pertumbuhan, dan status kesuburan tanah.  Keracunan besi merupakan penyakit fisiologis tanaman dengan penyebab utama adalah konsentrasi Fe2+ yang tinggi dalam larutan tanah karena kondisi reduktif. Hal itu terkait dengan drainase yang jelek, nilai Eh yang rendah, defisiensi  K, Ca, Mg, P, Zn, dan Mn, dan oksigen tanah yang rendah. Pengendalian keracunan besi untuk meningkatkan produktivitas padi di lahan rawa pasang surut bukaan baru dapat dilakukan melalui teknologi pengelolaan air, ameliorasi, pemupukan, pengaturan waktu tanam, dan penggunaan varietas yang toleran. Abtract. National rice demand is increasing from year to year due to population growth, increasing individual daily energy needs, and the  low diversification of consumption of carbohydrate sources and the desire to become a world food barn (LPD) in 2045. One effort to increase national rice production is through expansion planting area utilizing tidal swamp land which covers an area of 8.92 million hectares. Increasing the area of rice planting in tidal swamps can be done through the opening of new land, either by using abandoned or untapped rice fields. However, new land clearing is often faced with iron poisoning, so that rice plants do not grow and produce optimally. Iron poisoning can reduce rice production by 30-100%, depending on the variety resistance, poisoning intensity, growth phase, and soil fertility status. Iron poisoning is a physiological disease of plants with the main cause being high concentrations of Fe 2+ in soil solutions due to reductive conditions. This is related to poor drainage, low Eh values, deficiency of K, Ca, Mg, P, Zn, and Mn, and low soil oxygen. Control of iron poisoning to increase rice productivity in the new openings tidal swamps can be done through water management technology, amelioration, fertilization, planting time management, and the use of tolerant varieties.","PeriodicalId":261618,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Lahan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Lahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/jsdl.v13n2.2019.103-113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Abstrak. Kebutuhan beras nasional meningkat dari tahun ke tahun akibat pertambahan penduduk, peningkatan kebutuhan energi harian individu, dan masih rendahnya diversifikasi konsumsi sumber karbohidrat serta keinginan untuk menjadi lumbung pangan dunia (LPD) pada tahun 2045. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi nasional adalah melalui perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan rawa pasang surut yang luasnya mencapai 8,92 juta hektare. Peningkatan luas tanam padi di lahan rawa pasang surut diantaranya dapat dilakukan melalui pembukaan lahan baru, baik dengan memanfaatkan lahan sawah terlantar maupun yang belum dimanfaatkan. Akan tetapi pembukaan lahan baru sering dihadapkan pada keracunan besi, sehingga tanaman padi tidak tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keracunan besi dapat menurunkan produksi padi 30-100%, tergantung ketahanan varietas, intensitas keracunan, fase pertumbuhan, dan status kesuburan tanah.  Keracunan besi merupakan penyakit fisiologis tanaman dengan penyebab utama adalah konsentrasi Fe2+ yang tinggi dalam larutan tanah karena kondisi reduktif. Hal itu terkait dengan drainase yang jelek, nilai Eh yang rendah, defisiensi  K, Ca, Mg, P, Zn, dan Mn, dan oksigen tanah yang rendah. Pengendalian keracunan besi untuk meningkatkan produktivitas padi di lahan rawa pasang surut bukaan baru dapat dilakukan melalui teknologi pengelolaan air, ameliorasi, pemupukan, pengaturan waktu tanam, dan penggunaan varietas yang toleran. Abtract. National rice demand is increasing from year to year due to population growth, increasing individual daily energy needs, and the  low diversification of consumption of carbohydrate sources and the desire to become a world food barn (LPD) in 2045. One effort to increase national rice production is through expansion planting area utilizing tidal swamp land which covers an area of 8.92 million hectares. Increasing the area of rice planting in tidal swamps can be done through the opening of new land, either by using abandoned or untapped rice fields. However, new land clearing is often faced with iron poisoning, so that rice plants do not grow and produce optimally. Iron poisoning can reduce rice production by 30-100%, depending on the variety resistance, poisoning intensity, growth phase, and soil fertility status. Iron poisoning is a physiological disease of plants with the main cause being high concentrations of Fe 2+ in soil solutions due to reductive conditions. This is related to poor drainage, low Eh values, deficiency of K, Ca, Mg, P, Zn, and Mn, and low soil oxygen. Control of iron poisoning to increase rice productivity in the new openings tidal swamps can be done through water management technology, amelioration, fertilization, planting time management, and the use of tolerant varieties.
铁中毒控制新发现的潮汐沼泽中提高水稻生产力的生产力
抽象。由于人口增长、个人日常能源需求的增加,以及2045年碳水化合物资源的多样化和成为世界粮食储备的愿望,国家大米的需求逐年增加。增加稻米产量的一项努力是利用其多变的潮汐沼泽面积达到8.92亿公顷。在潮汐沼泽中种植水稻的面积的增加可以通过开发新的土壤来实现,无论是未开发的还是未开发的稻田。然而,新开垦的土地往往会导致铁中毒,导致水稻作物无法生长和最佳生产。铁中毒可以降低30%到100%的水稻产量,这取决于土壤的耐久性、毒性强度、生长阶段和土壤肥力。铁中毒是一种植物的生理疾病,其主要原因是还原条件下土壤中2 - 2+浓度高。它与丑陋的、低等级的、低缺陷的、低缺陷的、Mg、Mg、Zn和Mn以及低陆地氧气有关。通过水管理、灌溉、施肥、种植时间安排和宽容品种的技术,可以控制铁中毒以提高新开放湿地的水稻生产力。Abtract。国家水稻需求从年度增加到年度人口增长,增加了每日能源需求,并分散了自动吞噬吞噬吞噬的资源和愿望,成为2045年的世界粮食仓库。一个努力增加国家水稻生产的努力是通过扩张种植蒂达尔沼泽面积,这是一个价值8.92亿公顷的土地。增加在潮汐沼泽种植的水稻区域可以通过使用abandoned或未提供的水稻场来完成。新土地的剃须者面临着十张铁定的面孔,所以水稻植物不生长,生产起来很乐观。铁中毒可以减少30%到100%的大米产量,减少品种阻力、毒性增加、growth相位和地位降低。铁中毒是一种具有严重生理疾病的植物,因为它具有高度浓缩的Fe 2+条件。这关系到低成本、低价值、低价值、K、Mg、P、Zn和Mn、低氧。控制新开放的潮汐技术、培育、培育、计划时间管理和使用耐受性变量。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信