STUDI KOMPUTASI SIFAT SENYAWA FLAVONOID Naringenin 7-o-β-glucopyranoside DAN Luteolin 8-c-β-glucopyranoside DARI TANAMAN CRATAEGI FOLIUM CUM FLORE DENGAN METODE DENSITY FUNCTIONAL THEORY (DFT)
{"title":"STUDI KOMPUTASI SIFAT SENYAWA FLAVONOID Naringenin 7-o-β-glucopyranoside DAN Luteolin 8-c-β-glucopyranoside DARI TANAMAN CRATAEGI FOLIUM CUM FLORE DENGAN METODE DENSITY FUNCTIONAL THEORY (DFT)","authors":"Dwi Putri Rahayu, Malfa Salsabilla Syailatussuraya, Mutiara Amelia Sabrina, Refika Safitri Rizkia Taufik, Robiah Nurlatifah, Adisti Eka Putri, Meiliany Nur Chairunisa, Melinda Nurpratiwi, Mutiara Erdiana, Putri Amalia","doi":"10.36526/jc.v5i1.2438","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside termasuk ke dalam senyawa flavonoid yang diisolasi dari tanaman herbal Crataegi folium cum flore. Struktur senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside akan dianalisis diantaranya menganalisis kestabilan kedua senyawa, analisis momen dipol senyawa, analisis ikatan hidrogen, analisis energi HOMO-LUMO, dan analisis UV-Vis untuk mendapatkan sifat dari kedua senyawa flavonoid. Penelitian dilakukan menggunakan studi komputasi dengan metode Density Functional Theory (DFT). Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah avogadro dan orca. Hasil akhir perhitungan komputasi didapatkan besaran termodinamika berupa nila enthalpi kedua senyawa flavonoid yang menunjukkan bahwa senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside lebih stabil dibanding senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside. Selain itu, didapatkan nilai momen dipol yang menunjukkan senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih polar dibanding senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Analisis ikatan hidrogen menunjukkan bahwa titik didih naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih rendah dibandingkan senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Pada analisis HOMO-LUMO, didapatkan senyawa Naringenin 7-o-β-glucopyranoside elektronnya mudah tereksitasi dan cenderung lebih kuat daripada senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Terakhir, analisis UV-Vis menunjukkan perbedaan nilai gelombang spektrum kedua senyawa pada pita I dan pita II yang berkaitan dengan panjang konjugasi dari kedua senyawa flavonoid tersebut.","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36526/jc.v5i1.2438","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside termasuk ke dalam senyawa flavonoid yang diisolasi dari tanaman herbal Crataegi folium cum flore. Struktur senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside dan luteolin 8-C-β-glucopyranoside akan dianalisis diantaranya menganalisis kestabilan kedua senyawa, analisis momen dipol senyawa, analisis ikatan hidrogen, analisis energi HOMO-LUMO, dan analisis UV-Vis untuk mendapatkan sifat dari kedua senyawa flavonoid. Penelitian dilakukan menggunakan studi komputasi dengan metode Density Functional Theory (DFT). Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah avogadro dan orca. Hasil akhir perhitungan komputasi didapatkan besaran termodinamika berupa nila enthalpi kedua senyawa flavonoid yang menunjukkan bahwa senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside lebih stabil dibanding senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside. Selain itu, didapatkan nilai momen dipol yang menunjukkan senyawa naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih polar dibanding senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Analisis ikatan hidrogen menunjukkan bahwa titik didih naringenin 7-O-β-D-glucopyranoside lebih rendah dibandingkan senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Pada analisis HOMO-LUMO, didapatkan senyawa Naringenin 7-o-β-glucopyranoside elektronnya mudah tereksitasi dan cenderung lebih kuat daripada senyawa luteolin 8-C-β-glucopyranoside. Terakhir, analisis UV-Vis menunjukkan perbedaan nilai gelombang spektrum kedua senyawa pada pita I dan pita II yang berkaitan dengan panjang konjugasi dari kedua senyawa flavonoid tersebut.